Bagaimana jika 6 laki laki biasa terlahir kembali menjadi 6 putri disisi lain dunia.
Aku... Tidak tahu tata cara duduk yang benar ~ Boo Seungkwan.
SIALAN! Ups... Maaf aku kelepasan ~ Xu Minghao.
HEOL! BAGAIMANA CARA MENGGUNAKAN PAMPERS DICELANA?! ~...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
×Jeonghan Focus× . . . .
Jeonghan meringis kesakitan, sialan lelaki itu, bisa bisanya lelaki itu membuatnya benar benar tak bisa bergerak bahkan hanya untuk turun dari kasur.
Tapi sebuah fakta yang paling Jeonghan benci, ia tak dapat menemukan laki laki itu didalam kamarnya...
Cih...
"Kau membuatku merasa dipermainkan jika kau tidak disini, setidaknya kau temani sampai aku bangun itu lebih bertanggung jawab dari pada pergi tanpa ada surat," desisnya. "AKHH! SIALAN! AKU BISA GILA DISINI! RASANYA AKU INGIN MENANGIS DARAH SAJA LALU MATI BOLEH TIDAK SIH?!" Jeonghan menarik rambutnya frustasi, emosinya meluap luap, rasanya ia ingin menghancurkan semuanya menggunakan kekuatan yang ia punya.
Tanpa memedulikan rasa sakit pada tubuhnya, Jeonghan berjalan masuk kekamar mandi sebelum membersihkan rasa jijik dari tubuhnya akibat semalam.
×Jisoo Focus× . . . .
Jisoo menatap selimut putih dengan bercak darah itu dengan tatapan kosong.
Hancur sudah dunianya...
Hidupnya...
Mimpinya...
Tak terasa sebulir air lolos dari pelupuk matanya.
"Sialan... Hiks... Bisa bisanya..." Jisoo menghapus air matanya yang tak berhenti mengalir. "Idiot."
Jisoo merampas seluruh bajunya yang berserakan dilantai sebelum menggunakannya secara asal lalu menghilang dari sana.
BRAKK!
"OMO! AISH! NOONA AK-"
"JAKEEE! HIKS!" Tanpa aba aba Jisoo memeluk Jake, tak peduli ia memiliki suami atau tidak satu satunya yang ia perlu hanya sebuah ketenangan.
"Ahh Noona waeyo?! Kau membuatku khawatir! Sepertinya kemarin masih ba-"
"Jangan dibicarakan hiks... Unsur negatif untuk anak suci sepertimu."
Jake meringis. "Aku paham aku paham, pasti sulit kan melepas mahkotamu begitu saja."
"Aku mau jadi pastur hiks... Dia sungguh tak berperasaan."
Jake hanya bisa meringis mendengar pernyataan Noonanya ia tak tahu harus bicara apa...
