Yang lalu biarlah berlalu.
🎬🎬🎬
Bisma menyudahi membaca buku "ha?". Ajeng mengangguk "aku masih sama seperti ajeng yang dulu, ajeng yang mengagumi bisma." lanjut ajeng.
Shoffiyyah kembali terkejut bukan main, kakak perempuan nya yang sangat cuek itu mengatakan hal yang tak biasa.
🌞
Shoffiyyah gelisah, kini, ia seperti mata-mata yang sangat penasaran. Jika tidak segera pergi maka dirinya merasa berdosa sekali sudah menguping. Tapi, untuk mencari jawaban maka ia harus mendengar sampai selesai.
"kamu bicara apasih jeng?" tanya bisma. Ajeng terlihat serius "aku harus bolak-balik ke psikiater untuk periksa keadaan aku". ucapnya memberi jeda. Shoffiyyah terkejut menutup mulutnya.
"kejadian waktu itu benar-benar buat aku nyaris gilak, selama beberapa tahun. Aku selalu mimpiin hal yang sama didepan toko ini, tempat dimana yura meninggal" lanjut ajeng. Bisma tampak memalingkan pandangannya.
"tapi sejak aku fokus menghafal al-qur'an sampai selesai, aku mulai melupakan kejadian itu. Tapi, sejak kamu dan Shoffiyyah begitu dekat. Aku mulai mimpiin hal yang sama lagi". Bisma sudah tidak kuat untuk mendengar cerita dari ajeng "stop!". ucapnya kesal.
"untuk apa kamu ceritain itu semua? Gakberguna lagi, kejadiannya udah hampir tiga tahun yang lalu. Toh yura juga sudah meninggal" celetuk bisma.
Shoffiyyah mulai berlinang air mata. Dirinya tidak mengerti apa yang sedang menjadi pembahasan kakak perempuan dan spupu tirinya itu.
Ajeng membuang nafasnya "huh, perasaan kamu sekarang gimana ke aku bis?". Bisma melihat wajah ajeng tidak menyangka ajeng akan bertanya seperti itu "kamu fikir gimana?".
Ajeng menggeleng "aku gaktau, tapi aku yakin perasaan kamu masih sama. Karena aku juga masih punya perasaan yang sama. Aku bilang gini karna aku mau lega, gakada lagi yang ditutupin" jelas ajeng.
"jeng, kamu udah menghafal al-qur'an sampai khatam 30juz. Tolong kamu punya rasa malu sedikit untuk itu" ucap bisma memberi jeda.
"kamu gak pantes ngungkapin perasaan kamu ke aku, ya memang dulu aku punya perasaan sama kamu. Tapi sekarang perasaan itu udah gak ada lagi, cintaku sekarang hanya untuk al-qur'an" lanjut bisma.
Ajeng mengangguk "oke, semoga nanti Al-qur'an juga yang bisa menyatukan kita lagi". Ucap ajeng beranjak dari tempat duduknya dan berlalu pergi.
Shoffiyyah tak menyangka ajeng akan bertindak seperti itu. "wuohh mba ajeng berani banget, jadi mereka dulu pernah ada hubungan. Aku harus cari tahu dan aku yakin zein pasti tau" ucapnya langsung pergi secara diam-diam.
Ajeng nampak menangis didepan toko dan Shoffiyyah yang melihat pemandangan itu tak tega. Ia menghampiri kembaran keduanya. "mba ajeng" panggil shoffiyah.
Ajeng buru-buru menghapus air matanya "eh sof, kamu drimana?". Shoffiyyah dengan santai menjawab "oh, aku dari rumah tahfidz dong. Tadinya mau ke toko buku nih, karena aku rasa sih hyung bisma ada disitu. Tapi malah liat mba ajeng nangis didepan toko" jelas Shoffiyyah sedikit berbohong.
"mba ajeng kenapa?" tanya Shoffiyyah lagi. Ajeng menggeleng "gakpapa kok, kita pulang aja yuk. Udah mau magrib loh ini, nanti, ummi nyariin". Shoffiyyah mengangguk dan menuruti Permintaan ajeng.
![](https://img.wattpad.com/cover/192820993-288-k810726.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Triplets K.A.S 🖤 " Persaudaraan Diatas Persahabatan "
Teen FictionTriplets K.A.S berisikan tentang kehidupan si kembar tiga. Sequel dari My Imam is Hero. K : khalwa A : Ajeng S : Shoffiyah Lanjut ke prolog yukk biar lebih akrab🤗