Manusia tidak pernah puas.
🎬🎬🎬
Jennifer mengerutkan keningnya melirik kearah Shoffiyyah dan saudara-saudaranya. Dirinya tidak terima, karena ditolak bergabung bersama mereka. Meskipun alasan meja yang penuh.
Ia kini harus bergabung dengan maura dan hasnaifa-teman sekelasnya. "kamu kenapa jen?" tanya hasnaifa yang sedari tadi memperhatikan Jennifer. Jennifer menggeleng "engga, aku penasaran deh. Kok mereka akrab bangetya".
"yaiyalah, mereka semua itu bersaudara" celetuk maura. "saudara? Keluarga maksudnya?". Maura mengangguk.
"bisma saudara Shoffiyyah?" tanya Jennifer lagi, maura kembali mengangguk "iya, tapi saudara tiri. Nah kalo cwo yang kayak orang arab itu namanya zein, dia sahabat mereka dari kecil" lanjutnya. Hasnaifa menyenggol pundak maura untuk berhenti memberi tahu kepada Jennifer. Maura menunduk.
Jennifer kembali memperhatikan Shoffiyyah dan rombongan nya "oh, jadi anak payah itu disini bahagia dikelilingi orang-orang yang dia sayang, mana saudaranya cakep-cakep gitu seperti anak kalangan atas". Gumam Jennifer dalam hati.
"lanjut makan aja jen" celetuk hasnaifa. Jennifer mengangguk "eh iya, satu lagi dong mau nanya,itu ada dua perempuan pake jilbab besar dan jilbab kecil itu siapaya?". Jennifer menanyakan ajeng dan della.
Jennifer tidak tahu jika shoffiyah mempunyai saudara kembar non identik. "oh di-a" hasnaifa menutup mulut maura untuk tidak memberitahu kepada Jennifer bahwa ajeng saudara kembar Shoffiyyah.
"yang jilbab kecil teman yang jilbab besar, nah yang jilbab besar dia saudara sofiya juga, udahlah lagian ngapain sih ngurusin mereka. Udah yuk lanjut makan" ajak hasnaifa. Jennifer sedikit geram dengannya "bau-baunya cwe ini bakal nyusahin jalan aku" gumamnya dalam hati, membicarakan hasnaifa.
🌞
Fikiran Shoffiyyah kini tidak tenang, karena kedatangan orang yang selalu memusuhinya dari dulu. Menghafal pun tak fokus, bisma yang tidak sengaja melihatnya pun meminta tolong kepada ustadzah yang membimbing Shoffiyyah untuk membuat shoffiyah fokus dan sedikit lebih tenang.
"sofi, kenapa melamun?" tanya salah satu ustadzah. Shoffiyyah menceritakan hal yang ia takuti dan fikirkan sekarang ini. Ustadzah tersebut menepuk pundak Shoffiyyah.
"jangan pernah takut sama manusia, apalagi manusia yang gapernah ada rasa puasnya. Ya semua manusia sebenarnya begitu, tapi walaupun kita bukan manusia baik. Setidaknya kita bukan manusia jahat kan?" ucap ustadzah lulu-pembimbing Shoffiyyah.
"lagipula sofiya kan ada allah yang selalu melindungi sofiya, ada abang, ada mba ajeng, ada bisma juga, ada zein. Jangan takutya, kamu kan gak salah, hadapi dia dengan santui" lanjutnya lagi.
Shoffiyyah menyela "utadzah, zein mah gapernah ngelindungin sofi, dia selalu aja ngajak debat". Bisma yang berada dibalik pintu kelas tahfidz akhwat pun terkekeh.
"tapi setidaknya dia bukan orang jahat kan?". Shoffiyyah mengangguk "iya ustadzah". Ustadzah lulu tersenyum "nah, sekarang gaperlu takut lagi dengan manusia yang pernah ngebuli kamu ituya, hadapi aja, harusnya sofiya takut sama allah. Malu sama allah, malu sama Anak-anak disini".
Shoffiyyah melihat sekelilingnya yang dipenuhi Anak-anak yang masih sangat kecil tapi berjuang menghafal al-qur'an. "iya ya, sofi malu udah gede gak khatam-khatam".
![](https://img.wattpad.com/cover/192820993-288-k810726.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Triplets K.A.S 🖤 " Persaudaraan Diatas Persahabatan "
Teen FictionTriplets K.A.S berisikan tentang kehidupan si kembar tiga. Sequel dari My Imam is Hero. K : khalwa A : Ajeng S : Shoffiyah Lanjut ke prolog yukk biar lebih akrab🤗