Setelah debat dengan kelas sebelah, Alya dan teman-temannya kembali ke kelas dan duduk tepat dibawah AC.
"Ini gara-gara Alya nih," ujar Alfa menyalahkan Alya.
"Lah, Kok gue?" protes Alya yang tak terima disalahkan oleh Alfa.
"Lo ngapain ngendus-ngendus badan mereka. Pake ngomong mencium bau-bau kebohongan. Kalo lo nggak kaya gitu dan biarin mereka lewat kita nggak bakal dihukum sama pak Arya," protes Alfa menyalahkan Alya.
"Maksud lu apa nyalahin Alya, hah?" tanya Rendy yang tak terima adik kesayangannya disalahkan oleh Alfa.
"Kalo Alya salah jangan dibela!" bentak Dylan.
"Tapi gue cuma ngendus-ngendus mereka, terus kan si Fadly ngomong jangan nyium, bukan muhrim. Terus Rendy juga ngomong. Kalo gue nyium Fadly ntar bibir gue monyong. Rendy yang salah berarti," ujar Alya tak terima disalahkan malah menyalahkan Rendy. Benar-benar adik laknat.
"Lah, Ya. Lo nyalahin gue? Durjana lo. Gue belain lo tapi lo nyalahin gue," Protes Rendy kecewa. Ia pun melirik kearah Arsya.
"Tapi, si Arsya ngomong sekrub sama dua lip apa namanya gitu kan? Jadi Arsya yang salah."
"Tapi Iky yang salah," balas Arsya yang tak mau disalahkan Rendy.
"Salah gue apa?" tanya Iky bingung padahal kan Iky diam saja.
"Kalo aja lu nggak ngomong. Cari pacar sana biar ngerti kek gituan. Ini nggak bakal ribut," jawab Arsya.
"Nggak pokoknya yang salah Alya. Titik nggak pake koma!" ujar Alfa Valid, no debat, no kecot.
"Kok gue? Kan Rendy yang salah," jawab Alya ngegas, tak terima jika dirinya yang salah.
"Benar-benar adek durjana lo! Gua ngebelain lo, tapi lo malah nyalahin gue. Kecewa gue," ujar Rendy kecewa. Alay!
"Alay lu, Ren!" balas Alya.
"Awas aja lu di rumah," ancam Rendy.
"Bodo! Ntar makanan nggak gue masakin, baju nggak gue cuci, kamar nggak bakal gue beresin, dan WiFi gue ganti password-nya."
"Anjir lo, Ya. Biar apa lo begitu?"
"Bodo,emang gue pikirin, lu juga nggak bangunin gue tadi pagi."
"Ngapa jadi pertengkaran kakak adek gini sih?" tanya Dylan bingung.
"Nih si Alya," tuduh Rendy.
"Lah kok gue? Si Rendy nih," balas Alya tak mau disalahkan.
"UDAHH BEGOO!!" teriak Alfa.
"Ngegas Bun?" tanya Rendy dan Alya kompak.
Dylan tersenyum ke arah Rendy dan Alya. "Gini nih, yang kompak. Gini kan gue demen ngeliatnya."
Rendy dan Alya pun saling melirik sekilas."NAJIS!"
oOo
Pak Aryo kembali masuk ke kelas 9A diikuti Fino dan Fadly dibelakangnya. Pak Aryo menyuruh mereka berdiri di depan papan tulis sampai jam pelajarannya berakhir.
"Pak. Si Fino sama Fadly kenapa disuruh berdiri di depan papan tulis?" tanya Kinan kepo.
"Izinnya ke WC, tau-tau ribut sama kelas sebelah," jawab pak Aryo.
"Bapak tau dari mana?" tanya Gavin ikut-ikutan kepo.
"Ya tau lah. Murid kaya mereka berdua gini ga bisa langsung di percaya omongannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfino
Teen Fiction"Lo cantik," kata Alfa. Seketika Alya dibuat terbang oleh perkataan Alfa. Alya menunduk menyembunyikan pipinya yang sudah merah. "Jangan berharap gue nembak lo, Masih kelas 8 gak boleh pacaran!" sambung Alfa dan Alya pun mendongakkan kepalanya dan k...