Fino pun berjalan mendekati para Panitia LDK. Saat jaraknya sudah dekat dengan para panitia LDK semua menatap ke arah Fino. Begitu juga Galin yang akan berjalan mendekati Fino. Namun, keduluan oleh putra.
"Mau ngapain?" tanya Putra ramah serta senyum manis plus lesung pipitnya. Membuat Fino terpesona.
"Kalo aja kak putra cewek, terus diganti namanya jadi Putri. Auto cinta dah gue. Jadi cowok aja banyak yang suka. Apalagi jadi cewe," ujar Fino dalam hati.
"Kok, bengong?" tanya Putra dan mengangkat satu alis tebalnya.
"Eh, anu. Kan tadi kak Galin nyuruh barisan kita menampilkan kreasi seni pertama. Nah, aku sama temen-temen aku mau joget lagu DJ," ujar Fino dan Putra hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Lagunya ada?" tanya Putra lagi.
Fino menyodorkan handphone kepada Putra. "Ini, kak."
Putra menerima handphone yang disodorkan oleh Fino. "Ok, judul lagunya apa?"
"DJ ting-ting," jawab Fino.
"Ya, sudah. Kamu kembali bergabung dengan temen-temen kamu," perintah Putra yang diangguki oleh Fino.
Fino pun mengucapkan terima kasih kepada putra lalu kembali berkumpul dengan barisan teman-temannya.
oOo
Alya dan tiga temannya serta empat musuhnya bingung. Melihat Fino mendekati cowok incaran mereka. Dan menyodorkan sebuah handphone.
"Si Pino es kap ngapain sih?" tanya Alya menatap ke arah Fino dan putra.
"Caper mungkin," jawab Arsya ikut menatap ke arah Fino dan Putra.
"Caper gimana? Orang mereka sama-sama cowok," sahut Luna yang berada dibarisan paling belakang.
"Wajar lah. Kan mereka kelas B bukan kelas A," sindir Moza.
"Apa hubungannya, dodol?" tanya Alya tak suka jika kelasnya dibanding-bandingkan.
Arsya juga tidak terima jika kelasnya dibanding-bandingkan seperti itu oleh Moza. Maka dari itu, ia langsung menjitak kepala Moza yang berada dibelakangnya. "Kalo ngomong tuh mikir dulu coba, jangan asal nyablak!"
"Aaww, sakit. Bodoh!" bentak Moza mengelus-elus kepalanya yang abis dijitak oleh Arsya.
"Alay!" balas Alya.
"Iya kayak nama lu," sahut Abel yang berada di barisan paling depan.
Alya melirik Abel. "Nyaut aja, lo. Gembel."
"Mulut aing kumaha aing. Naha anjeun kaganggu?" tanya Abel menggunakan bahasa Sunda.
"Ga ngerti. Skip," jawab Alya yang tidak mengerti bahasa Sunda sama sekali.
oOo
Fino pun kembali ke dalam barisannya yang berada disamping Dylan. "Udah beres?"
Gavin merasa tidak enak melihat Fino yang senyam-senyum nggak jelas. Ia takut kalo Fino berbuat macam-macam. "Lo kenapa, Fin. Senyam-senyum nggak jelas gitu?"
Fadly baru sadar sedari tadi Fino senyam-senyum nggak jelas. Ia pun merasakan hal yang sama seperti Gavin. "Iya, Lo kenapa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfino
Teen Fiction"Lo cantik," kata Alfa. Seketika Alya dibuat terbang oleh perkataan Alfa. Alya menunduk menyembunyikan pipinya yang sudah merah. "Jangan berharap gue nembak lo, Masih kelas 8 gak boleh pacaran!" sambung Alfa dan Alya pun mendongakkan kepalanya dan k...