Happy reading ( ˘ ³˘)♥
"Mengurusi hidup orang tidak membuat kita kaya."
Alya duduk di kursi yang biasa di duduki oleh satpam yang berada di depan gerbang sekolah. Tiba-tiba Alfa datang dengan sepedanya dan berhenti tepat di hadapan Alya.
"Nungguin gue, ya?" tanya Alfa sambil menyisir rambutnya dengan tangannya kebelakang.
Alya melirik Alfa sinis. "Lah? Pede amat lu bocil!"
"Udah lah, Al. Ngaku aja. Gue juga tau, Lo itu nungguin gue. Ya, kan?" tanya Alfa. Pede banget!
"Gue nungguin Rendy!" lama-lama Alya jengah dengan kelakuan Alfa. Alya bangkit dari kursi dan hendak berjalan meninggalkan Alfa. Namun, Alfa menarik lengan Alya.
Alya berhenti saat lengannya ditarik oleh Alfa. Ia memutar bola matanya dan menoleh ke belakang. "Apa lagi?"
"Gue anterin pulang, gimana?" tawar Alfa dan menaikkan satu alisnya.
"Gak! Gue pulang sama Rendy," Alya menghempaskan tangan Alfa yang berada di lengannya.
"Rendy lagi bantu-bantu Iky. Masih lama selesainya," kata Alfa bohong. Sebenarnya Alfa menyuruh Rendy membelikannya mie di kantin. Supaya bisa pulang bareng dengan Alya.
"Oh, gitu ya?"
"Iye."
Alya naik di belakang sepeda Alfa. "Kuy, berangkat!" kata Alya sambil memukul pundak Alfa.
"Lu pikir gue tukang ojek," protes Alfa karena pundaknya dipukul oleh Alya.
"Jan banyak bacot, cepetan berangkat!" bentak Alya. Baru kali ini Alfa ngebonceng cewek modelan kaya Alya. Nyesel Alfa ngajak Alya ngajak balik bareng.
"Ini jadi nganterin gue pulang apa kaga. Kalo kaga gue turun," ancam Alya. Yang sabar ya, Alfa.
•°•°•
Sesampainya di rumah Fino merebahkan tubuhnya di kasur empuknya. Beda rasanya dengan yang semalam. Udah tidurnya beralaskan tikar, banyak nyamuk, dingin ditambah suara dengkuran Arion membuat Fino tidak bisa tidur semalam.
"FINO!!" teriak Vina yang kini berada di pintu kamarnya dengan berkacak pinggang.
"Ngantuk, mah. Jangan berisik!" balas Fino dengan matanya yang masih terpejam.
"Bangun, mandi!" perintah Vina. Apakah Vina tidak mengerti kalau anaknya ini sedang ngantuk berat, lelah, letih dan lesu?
"Aduh, mamah. Fino masih ngantuk, lelah, cape dan lesu."
"Kalo nggak bangun, mamah gered kamu dari sini ke WC. Mau?" ancam Vina. Fino segera bangun, pasalnya ancaman Vina ini tidak pernah main-main.
"Anak cowok kok males!" sindir Vina. Fino menirukan suara Viba. Namun..
Plakk
Mamahnya menampar bibirnya.
"Mamah apaan si mah, sakit tau. Ntar kalo bibir Fino yang seksi ini jadi monyong gimana? Gak ada pengertiannya banget jadi mamah!" protes Fino sambil mengelus-elus bibirnya yang ditampar oleh Vina.
"Kamu juga, gak ada perhatiannya banget sama mamah. Tau mamah lagi PNS!" balas Vina tak mau kalah.
"PMS mamah cantik," koreksi Fino. "Duh. mamah siapa ini pinter banget," Fino memuji padahal mah nyindir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfino
Teen Fiction"Lo cantik," kata Alfa. Seketika Alya dibuat terbang oleh perkataan Alfa. Alya menunduk menyembunyikan pipinya yang sudah merah. "Jangan berharap gue nembak lo, Masih kelas 8 gak boleh pacaran!" sambung Alfa dan Alya pun mendongakkan kepalanya dan k...