"cewek di dunia banyak,nggak cuma satu doang. Ngapain mati-matian ngejar kalo dianya nggak ngejar lo balik."
-Radeya Alfandy-Pukul 4:00 Rendy menggedor-gedor pintu kamar Alya. Ia berniat membangunkan Alya untuk menunaikan sholat subuh berjamaah di masjid nantinya.
Sudah 5 menit Rendy menggedor-gedor pintu kamar Alya. Namun, Alya belum juga bangun. Fiks kembarannya ini kebo.
Ia pun menelfon Alya. Suara nada dering teleponnya sangat kencang sampai-sampai Rendy juga bisa mendengarnya diluar.
Tak lama kemudian seorang manusia yang menyerupai setan keluar dari kamar.
"Apa sih?" tanya Alya dengan suara khas seperti orang bangun tidur. Serta matanya yang masih terpejam.
"Apa sih? Bangun, sholat subuh!"
"Nggak mau," ujar Alya. Ia pun berbalik badan untuk kembali menuju tempat tidurnya. Namun, bajunya terlebih dahulu ditarik oleh Rendy.
"Sholat itu wajib adikku sayang."
"Nggak mau ntar dosa," ujar Alya yang langsung mendapatkan cubitan dari Rendy.
"ASTAGHFIRULLAH!! Biar apa lo ngomong kaya gitu?" tanya Rendy kaget.
"Berisik bego!" Bentak Alya.
"Abisnya elo, gue ajak solat. Lo ngejawab ntar dosa, maksud lo ngomong gitu apa? Adanya lo yang dosa karena ngomong begitu!"
"GUE LAGI PMS BEGO!" teriak Alya kesal dan langsung membanting pintunya keras.
"KOK NGAMOK?!" teriak Rendy.
"BACOT!!" balas Alya berteriak dari dalam kamarnya.
oOo
Pukul 06:10. Rendy dan Alya sudah sampai di sekolahan. Baru saja mereka berdua turun dari sepeda. Tiba-tiba Upin dan Ipin versi SMP Cempaka ikut memarkirkan sepedanya disebelah mereka.
"Halo, Alya. Halo, kakak ipar. Apa kabar nih?" sapa Fadly ramah dengan senyum lebar.
"Sok ganteng!" balas Rendy ketus.
"Dih. Orang iri mah gitu ya, Fad?" tanya Fino pada Fadly dan dijawab anggukan kepala dari Fadly.
"Gue iri sama lo? Sampe Alya jadian sama Atta halilintar juga gue gak bakal iri sama lo!" jawab Rendy ngawur.
"Permisi? Hubungannya sama gue apa ya?" tanya Alya yang posisinya dibelakang Rendy.
"Orang pendek diem!!" ujar Fino yang langsung mendapatkan cubitan dari Fadly.
"Ga boleh gitu sama yayang gue!" balas Fadly tidak terima, yayang emesnya di bilang pendek. Padahal kan Alya Gemoy.
"Oke! Karena gue paling pendek disini,gue mau ke kelas dulu. Dah para tower," Alya sudah tau kalau kakaknya, Fino dan Fadly itu kalo sudah bertemu pasti berantem. Jadi, lebih baik dia pergi ke kelas lalu ghibah bersama ketiga sahabatnya.
Sepeninggal Alya. Mereka mendengar suara gemuruh dari perut Fadly.
"Lo laper, Fad?" tanya Rendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfino
Teen Fiction"Lo cantik," kata Alfa. Seketika Alya dibuat terbang oleh perkataan Alfa. Alya menunduk menyembunyikan pipinya yang sudah merah. "Jangan berharap gue nembak lo, Masih kelas 8 gak boleh pacaran!" sambung Alfa dan Alya pun mendongakkan kepalanya dan k...