Ditengah segala kekacauan pikirannya, ia sadar ada seseorang yang mendekati dan memperhatikan wajahnya. Saat ia berbalik mencari tahu siapa yang berada disana.
"Naruto?"
"Hi... Hinata?" Ia kaget dan langsung mundur beberapa langkah, berbalik menjauh.
"Naru.. tunggu!" Teriak Hinata sambil berlari menggenggam tangan Naruto. Tapi ia sama sekali tak berbalik.
"Lepas."
Cengkraman tangan Hinata merenggang mendengar pernyataannya barusan.
"Naru..."
"Lepaskan." Naruto memejamkan matanya sambil berkata dengan nada yang lebih tinggi. Hinata melepasnya.
Ia berjalan meninggalkan Hinata.
"Aku mencintaimu, Naruto."
Naruto berhenti sesaat. Memejamkan mata dan menghembuskan nafas kasar, namun ia berjalan lagi.
"Setidaknya... Kau menyayangi Tenten, bukan..." Suaranya terdengar samar. "Kami bisa menolong kalian."
Naruto berbalik dan mendekat.
"Jelaskan. Bagaimana caranya?" Suara berat dan tatapan dari iris birunya begitu sendu.
"Ka-kami.. bisa me-melindungi kalian." Suara lembut Hinata bercampur tangisan. Ia juga menatap kebawah dan tak sanggup menatap Naruto.
"Bagaimana aku bisa mempercayai kalian?"
"Ka-kau kau... Bisa membunuhku jika aku berbohong."
Naruto terkejut. Tangisan Hinata semakin terdengar. Kemudian, Naruto memegang dagu Hinata untuk mensejajarkan pandangan mereka.
"Itu tidak mungkin... Aku sangat mencintaimu." Naruto memeluk Hinata perlahan dibawah cahaya sore.
Setelah beberapa lama, Hinata melepasnya dan tersenyum. "Temui aku di Jalan Kukurago No.15 jam 8." Kemudian ia meninggalkan Naruto disana.
_______________________________
"Ten, jangan kemana mana. Tetap disini sampai ku pulang. Bubur ada di atas meja, itu makanan Nega. Istirahat yang cukup. Hari ini kau terlalu memaksakan diri bertemu teman-temanmu." Bawel Naruto.
"Iya, iya. Hmph." Tenten menggembungkan kedua pipinya. Ia memang merasa kelelahan setelah bergosip berjam-jam dengan sahabat sahabatnya.
"Ku pergi dulu." Sambil mengusap kepala Tenten.
"Iya. Hati-hati."
Brummm... Mobil Naruto melaju kencang ditengah suasana langit malam. Sesuai perintah, jam 8 ia berada didepan sebuah rumah bercat putih. Hanya rumah biasa, tak ada yang mencurigakan. Ia turun dari mobil.
"Halo."
"Halo." Balasnya dengan senyuman.
Naruto mengikuti Hinata masuk. Hanya seperti rumah biasa, namun saat masuk ke ruang bawah tanah, semuanya berubah. Banyak peralatan canggih yang tak pernah dilihatnya.
"Halo. Saya Agent N, Neji Hyuuga. Senang bekerja sama dengan anda." Neji menyodorkan tangannya. "Sebelumnya, saya meminta maaf sebesar besarnya."
Naruto menjabat tangan Neji dan melihat ke bawah. "Itu bukan salah kalian." Kemudian ia berkenalan dengan beberapa Agent.
Setelah itu, Naruto menceritakan tentang 'The King',rencananya dan semua masa lalu Naruto dan Tenten. Neji terkejut mendengar masa lalu Tenten dan pertanyaannya selama ini terjawab. Setelah itu, mereka mulai memasang rencana.
____________________________
Keesokan harinya adalah hari pertemuan anggota bandar. Jam 10 malam di pelabuhan Konoha.
Jam 7 malam.
Naruto dan Tenten sudah berada di mobil dekat pelabuhan. Sejak kemarin malam, Naruto sama sekali tidak menceritakan rencana apapun. Ia tak mau membuat Tenten terbawa pikiran.
"Apa semuanya akan baik-baik saja, Naru?" Tenten memegang bekas luka diperutnya.
"Aku yakin,Ten."
Naruto memang selalu optimis sejak pertama mereka bertemu. Selalu yakin dengan semua rencananya.
Tanpa berlama-lama, mereka keluar dari mobil dan memasuki sebuah pintu kecil yang tersembunyi dibalik gedung peralatan pelabuhan. Pintu itu menuju ke ruangan bawah tanah. Terdapat lorong yang cukup tua dan menyeramkan berakhir di tiga lajur lorong berbeda.
"Hm?" tanya Tenten. Ia mengenakan kemeja Hitam dengan garis emas tipis yang berkilau melingkari setiap sudut bajunya, begitupun Naru. Mereka selalu mengenakan baju yang seragam.
Naruto berpikir keras.
TING! Suara notifikasi ponsel mereka berdua
X: Dari sini sampai markas ada berapa belokan? Bukan itu.
'Apa ini jebakan? Sebelumnya, The King tak pernah bermain-main dengan para bandar. Ditambah kemarin... Apa dia tahu aku bekerjasama dengan mata-mata?' Batin Naruto.
"Dua bukan?" Kata Tenten tiba-tiba.
"Hm?"
"Belokan kanan dan kiri. Jika bukan itu, artinya lurus." Ia menunjuk ke lorong didepan mata mereka.
Belum sampai Naruto berpikir. Terdengar suara derapan kaki dari salah satu lorong. Suara derap bergema dan mereka tidak tahu dari lorong mana.
Drap drap drap...
Semakin kencang.
Tenten memegang kuat pergelangan tangan Naruto.
Suasana lorong yang cukup remang dengan tiga lorong gelap didepan mereka membuat keadaan makin mencekam.
"Lurus." Suara membisiki telinga Naruto.
Naruto langsung menarik Tenten ke lorong lurus didepan mereka dan bersembunyi.
DRAP DRAP DRAP
Suara derap begitu riuh.
[›.‹] TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Free With You (Nejiten) FIN
RomanceTenten adalah seorang gadis berumur 20an tahun, namun masih juga jomblo. Awalnya kita menyangka Tenten adalah gadis biasa, tidak ada apapun yang mencolok darinya kecuali jomblo. Tapi sebenarnya ia memiliki dua dunia yang berbeda. (Eps.3 terungkap) ...