Ia berjalan dan membuka pintu gudang. Matanya menatap lurus ke depan.
Tepat didepannya ada Tenten yang terduduk di lantai, tangan kakek itu mulai meraba pahanya.
Naruto melangkahkan kakinya kedalam gudang dan menutup kembali pintu gudang.
Ia menatap Tenten dengan lekat, ia tahu mereka dalam bahaya. Kemudian Naruto mendekati sang kakek sambil menatap ke arah Tenten.
"Ten, aku minta kamu agar berteriak. Teriak lah sekuat kuat mu beberapa kali sesuai aba aba ku." Kata Naruto.
Karena ia laki-laki, ia sudah mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.
Tenten mengangguk. Ia menaruh kepercayaan penuh pada Naruto. Naruto melepaskan tangan kakek itu dan membalikan badannya agar berhadapan dengan Naruto.
Sejujurnya, Tenten sama sekali tidak melihat apa yang Naruto lakukan. Tetapi, ia selalu menuruti perkataan Naruto disaat harus berteriak kencang.
Naruto melakukan beberapa hal pada kakek dengan menggunakan kedua tangannya serta memberi aba aba dengan memanggil nama Tenten bila harus berteriak.
Teriakan Tenten sampai di mobil para anak buah. Mereka semua berpikir hal yang sama, bahwa bos mereka menikmati hidangannya.
Setelah satu jam disana, Naruto membereskan semua bekas bekas yang ada disana. Ia juga meminta izin Tenten agar ia mengoleskan sedikit, entahlah cairan apa di paha milik Tenten.
Setelah mencuci tangan dengan air ember di pojok gudang, Naruto mengacak rambut Tenten, membuka beberapa kancing baju Tenten agar terlihat semakin berantakan.
Kedua bola mata Tenten menatap wajah Naruto dengan ketakutan.
"Percayalah, kita bisa pergi dari sini. Aku akan melindungi mu." Sejak saat itulah, Naruto berjanji akan selalu melindungi Tenten seumur hidupnya.
Setelah itu, Naruto membisikan pada kakek bahwa apapun yang dilakukannya saat ini membuat kakek sangat senang dan menikmati gadis itu dibantu Naruto.
Memang, kesadaran sang kakek belum pulih, sehingga ia tahu bagaimana cara menghipnotis seorang yang mabuk mabukan sepertinya.
Saat berjalan ke mobil, ia juga menyuruh Tenten agar terlihat susah berjalan.
Setelahnya , Tenten dan Naruto di bawa lagi ke sebuah tempat asing. Terdapat banyak penjaga diluar sel penjara bawah tanah itu. Tetapi, mereka tak lagi di ikat.
Dengan kondisi malam yang agak menusuk, Tenten terlelap memeluk Naruto di ujung sel.
Keesokan harinya, para penjaga memaksa mereka berdua menghadap kakek kemarin.
Ia menyuruh kedua penjaga keluar ruangan kakek dan meninggalkan sang kakek bersama Naruto dan Tenten.
"Sungguh malam yang luar biasa, wanita kecil. Naruto, terima kasih." Kata pertama yang diucapkan kakek.
"Ah, iya." Jawab Naruto.
"Kau bisa menjadi anak kesayangan ku, Naruto." Kata sang kakek sambil terkekeh.
"Benarkah? Aku mau, tapi bolehkah aku meminta sesuatu?" Tanya Naruto langsung tanpa basa basi.
"Ehm.. terburu-buru sekali. Eh.... Emmm.. baiklah.. karena kau anak kesayanganku, apa mau mu?"
"Aku mau wanita ini." Kata Naruto dengan tegas melihat ke arah Tenten.
"Ah! Wanita ya? Kau tidak mau yang baru saja? Dia sudah bekas." Jawabnya lagi terkekeh.
"Tak apa, ia terlihat menggoda bagi ku." Kata Naruto menatap santai kakek didepannya.
"Baik, baiklah, lakukan semau mu padanya." Kata kakek menyetujui permintaan Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Free With You (Nejiten) FIN
RomanceTenten adalah seorang gadis berumur 20an tahun, namun masih juga jomblo. Awalnya kita menyangka Tenten adalah gadis biasa, tidak ada apapun yang mencolok darinya kecuali jomblo. Tapi sebenarnya ia memiliki dua dunia yang berbeda. (Eps.3 terungkap) ...