Eps 12. Saichi

449 53 6
                                    


Saat aku berbalik, wajah Tenten terlihat sangat khawatir dan jarak antar mukaku dan dia sangat tipis.

"Eh, maaf." Tenten tersenyum.

Tanpa aku sadari, aku juga tersenyum kecil melihatnya.

Hinata... Bagaimana ini?

POV Neji OFF

___________________________

"Agent S." Suara Neji menelepon seseorang. Ia berada sendirian di dalam mobilnya. Waktu sudah menuju pukul sepuluh malam.

"Apa?" Suara dari lawan bicaranya. Ia bercirikan rambut biru tua dan mata hitam.

"Tolong bantu aku besok. Di toko bajunya."

___________________________

Cahaya mentari masuk melewati jendela kamar Tenten.

Tit! Tit! Tit! Tit! Tingcling!

"Ten! Ten! Ten!" Suara seorang laki-laki memasuki rumah Tenten. Ia dapat melewati password pintu rumah dan berjalan menuju kamar Tenten.

Tanpa mengetuk, ia membuka pintu kamar. Dihadapannya Tenten masih tertidur pulas. Selimut putihnya masih dengan rapih melapisi badannya.

Laki-laki itu menurunkan bawaannya diatas ranjang Tenten. Nega. Ia menggendong Nega sejak turun dari mobil.

Nega berjalan ke arah Tenten dan menjilat pipinya berulangkali.

"Ten bangun." Laki-laki itu menarik selimut Tenten perlahan.

"Hm?" Tenten menyeka kedua matanya. "Naru? Oh hai."

Setelah itu Tenten menginjakan kaki dan berjalan ke arah toilet. "Terima kasih ya. Merawat Nega sehari. Bagaimana? Nakal tidak?"

Tenten masih berada di toilet dan Naruto duduk di ranjang , ia menceritakan tentang Nega dengan teliti.

Cklek

Tenten sudah berganti pakaian. Blouse coklat dengan motif bunga dan jeans biru. Sedangkan Naruto mengenakan kemeja abu dan jeans hitam.

Mereka berdua sudah siap pergi. Tak lupa membawa Nega. Nega mengibaskan ekornya saat dimasukan ke mobil.

Tenten memastikan ulang kondisi rumahnya yang terkunci rapat, kemudian berjalan keluar pagar dan masuk ke mobil biru tua milik Naruto. Mobil itu hanya berbeda warna dari mobil hijau Tenten.

"Siap?" Tanya Naruto memandang kedua mata Tenten. Tenten hanya memberi senyuman khasnya.

Mobil melaju dengan santai. Mereka sedang tak terburu buru. Pemandangan pagi dari mobil selalu menawan, tak lupa membuka kaca agar Nega bisa melihat keluar.

Setelah menyetir cukup lama, mobilnya terparkir didepan sebuah toko. Cat toko itu berwarna abu dan pada tiangnya campuran warna pink menghiasi. Terdapat banner besar bertuliskan 'Ten's Lauren' di atas pintu masuk. Toko itu hanya selebar lima meter, tidak begitu besar untuk ukuran toko.

Mereka berdua memasukinya.

Terdapat mannequin (patung untuk pajang baju) di kanan dan kiri pintu masuk. Selanjutnya ada rak rak dan gantungan baju di bagian kanan, sedangkan bagian kiri terdapat sofa empuk berwarna hitam. Sekitar sepuluh meter dari pintu masuk, tepat berada seorang pegawai laki-laki dibelakang kasir.

"Hai, Saichi!" Teriak Tenten saat baru masuk ke dalam.

"Hai~ Tenten, hai Naruto." Jawab seorang laki-laki berambut hitam dengan mata hijau. Ia mengenakan setelan jas rapih karena ia adalah pegawai di toko ini.

Naruto menjawabnya dengan melambaikan tangan.

Tak lupa Tenten memberitahu Naruto tentang baju yang baru Tenten desain di pojok ruangan. Setelah itu mereka berjalan mendekati Saichi.

"Berapa penjualan minggu ini?" Tanya Tenten dengan wajah ceria.

"Ah, itu. Dua pembeli, Ten. Ehm hehehee.." Saichi menjawab pertanyaan Tenten sedikit ragu. Ia tau bos nya sangat berharap banyak pembeli yang datang kesini. Walau hubungan mereka karyawan dengan bos, tetapi mereka akrab dari cara memanggil nama.

Tenten tidak menjawab, ia hanya menunjukan wajah bersedih, tatapannya kebawah dan bibirnya cemberut.

Naruto yang mendengar jawaban Saichi menghampiri dan membalikan badan Tenten mengarah padanya. Kedua tangannya memegang bahu Tenten dan berusaha mengambil pandangan Tenten.

"Ten." Panggilnya dengan suara lembut. "Jangan menyerah! Fighting!!" Lanjutnya dengan mengepal tangannya ke atas.

"Sudahlah, aku memang buruk dalam berusaha." Tidak ada nada semangat yang dalam kata katanya.

"Ahh.. mungkin kita harus berinovasi baru, Ten." Saichi menyarankan dengan wajah tersenyum. Ia adalah orang yang selalu tersenyum walau pelanggan toko tidak semua baik padanya.

"Ah! Benar juga. Bagaimana kalau..." Tenten menjelaskan strategi pasar yang pernah ia pelajari di SMA.

Setelah berpamitan dengan Saichi, mereka masuk ke mobil. Nega masih setia menunggu didalamnya. Tak lama kemudian mereka pergi dari toko dan berhenti di sebuah cafe biasa.

Tanpa berlama-lama, mereka membawa Nega masuk dan memesan makanan.

Setelah membawa dua sandwich dan dua cangkir teh, mereka duduk di pojok ruangan. Ruangan itu sangat terang karena bertembok kaca.

"Ten, ehmm.." Naruto memanggil Tenten agar memandang ke arahnya. "Aku rasa... Aku menemukan gadis yang cocok untukku."

"Ah! Bagus! Sudah berapa lama kenalan?" Tenten yang telah mengunyah makanan dari tadi terlihat antusias.

"Ah, baru kemarin... Hehehe.. dia teman SMP dan SMA ku... Lalu kami berkenalan dan bercerita banyak." Naruto menjelaskan dengan wajah tersenyum senyum sendiri.

"Dia juga menyukaimu?"

"Tentu. Ini fotonya." Naruto mencari cari foto di galeri ponselnya.

Tringgggg!! Tringggg!!!

Ponsel Tenten berbunyi dan tertuliskan nama Saichi. Ia mengangkatnya.

"Halo."

"Ah, Ten. Aku rasa ada pembeli yang agak aneh. Dia melihat semua barang kita dari ujung ke ujung. Bahkan bukan hanya melihat barang, tapi tembok kita juga dilihat . Apa dia mau membeli toko ini?"

"Ah? Baiklah, aku cek nanti. Terima kasih, Sai~"

Kling!

Setelah menutup ponselnya, Tenten mengeluarkan tab kecil dari tasnya, ia mencari cari aplikasi kamera pengintai disana. Terlihat tulisan 'menunggu beberapa saat'

"Ini, Ten." Naruto menunjukan layar ponselnya ke arah Tenten.

"Cantik, Naru!!" Respon Tenten. Mata dan ekspresi gadis itu terlihat malu malu tapi menawan. Setelah beberapa detik memperhatikan, Tenten menyipitkan kedua matanya dan berpikir keras.

'Sepertinya aku pernah melihatnya... Dia seperti mantan...' katanya dalam hati.

Clung!

Aplikasi di tab Tenten terbuka. Menampilkan seluruh bagian tokonya dari ujung ke ujung. Di sana ada Saichi dan...

"Neji?!"


Haiii.. akhirnya update jugaa.. keenakan libur si 🙃.. wkwkkw

[›.‹] TBC

Be Free With You (Nejiten) FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang