POV Tenten ON
Aku memperhatikan anjing kecil ini makan. Ekornya bergoyang ke kanan kiri.
Kling!
Pesan dari siapa ini?
Unknown number: Ten, ini Neji Hyuga. Apa kau sibuk?
NE-NEJI??
Aku langsung membalas pesan darinya.
Tenten: Tidak. Ada apa, Neji?
Neji Hyuga: Bagaimana kalau makan di Restoran Tarata?
Neji mengajakku? Serius?
Tenten: Kau mengajakku?
Neji Hyuga: Iya. Jam 8.
Tenten: Oh. Oke. ;-)
Astaga... Diajak makan laki-laki? Berdua? Aku bahkan tak pernah selain dengan Naru.
"Aaa~ aku jadi bingung..."
"Hei lihat!" Kataku menunjukan pesan dari Neji ke arah anjing kecil itu. "Oh ya. Ku belum memberi nama... Bagaimana kalau Nega? NEji hyuuGA? Aku mendapat pesan darinya setelah merawat mu."
~~~~~~~
Byurrr!!
Neji menyemburkan minumannya dengan tidak elitnya mendengar Tenten menamai anjing itu.
Kemudian ia menarik sedikit lengkung bibir miliknya keatas.
~~~~~~~
"Nega! Aku pergi dulu. Hati hati dirumah ya." Kataku melambaikan tangan dan mengunci pintu rumah.
Aku menyalakan mesin mobil. Mobil hijauku dan langsung menuju ke restoran Tarata.
~~~~~~~~~
Aku menginjakan sepatu kets ku didepan restoran mahal itu. Sepertinya aku salah memilih pakaian.
Ku mengenakan tank top hijau dengan kemeja biru diikat pada pinggang serta jeans dan kets.
Oke. Aku mendorong pintu kaca dihadapan ku.
"Nona Tenten ya?" Tanya pelayan laki-laki yang tiba-tiba muncul.
"A-ah iya.."
Sang pelayan mengarahkan ku ke sebuah meja dengan dua kursi. Terdapat sosok laki-laki dengan jas hitam dari belakang. Kemudian aku duduk dikursi kosong.
Tepat di depanku, wajah Neji menatap kedua mataku sambil memberi senyuman kecil.
Aku yang tidak biasa, mengalihkan pandanganku ke arah lain sambil tersenyum.
Ternyata restoran ini agak sepi. Hanya satu dua pengunjung, namun dekorasi dinding dan penataan ruangnya begitu indah. Jelas! Restoran mahal pastinya.
"Baik. Ayo pesan makanan." Suara Neji memulai percakapan. Ia langsung membuka buku menu. Aku pun mengikuti nya.
~Menu~
Mineral water = 120k
Orange juice = 200kBeef steak with mushroom sauce = 900k
Chicken satay = 755k
Cheesy pizza with pepperoni = 850k
....ASTAGAA! Menu macam apa ini!!?????
Sepertinya dua orang makan bisa pesta sekeluarga.
Aku jadi ingat, Naru dan aku pernah menunggu pelanggan di restoran mahal seperti ini. Akhirnya kita hanya memesan segelas air putih untuk berdua karena harga menunya tidak masuk akal dan kita menunggu pelanggan yang terlambat itu ber jam jam. Aish.. itu menyebalkan.
"Mau pesan sekarang?" Tanya Neji yang membuyarkan lamunanku.
"Eh?" "Boleh."
Neji memanggil pelayan dan mulai memesan makanan.
"Saya pesan beef steak with mushroom sauce satu. Dan orange juice satu. Kau Tenten?" Tanyanya sambil melempar pandangan padaku.
"Ah? Oh satu chicken satay dan satu air putih." Kataku sedikit gelagapan.
"Ah baik. Mohon ditunggu sebentar ya. Terima kasih." Kata sang pelayan sambil menundukkan punggungnya ke arah kita.
"Terima kasih sudah mau datang, Ten." Neji memulai percakapan. Ia mengenakan jas hitam dengan kemeja putih formal. Rambut panjang yang terikat rapih kebelakang.
"Ah. Terima kasih juga telah mengajakku." Kataku tersenyum sedikit gugup. Aku belum mengenal Neji dan ini pertama kali aku makan berdua dengan laki-laki selain Naru. Pantas lah kalau gugup.
....
Hening cukup lama. Aku tidak tau mau bicara apa. Neji juga terpaku dengan pemandangan dekorasi ruangan restoran ini.
"Ten. Sepertinya aku harus membeli jas baru. Apa kau punya rekomendasi toko baju yang bagus?" Tanya Neji masih memandang dekorasi ruangan.
"Ah, ada!" Aku langsung menjawab dengan semangat. "Toko Ten's Lauren." Yup itu nama tokoku.
"Dimana itu?" Tanyanya sambil mengalihkan pandangan padaku.
"Di jalan Kara 1 nomor 5. Banyak baju yang berbahan dan model bagus disana." Aku menampilkan senyum khas ku padanya.
"Kau sering-"
"Maaf mengganggu tuan dan nyonya. Tapi menu makanan yang anda pesan habis. Hanya ada cheesy pizza with pepperoni."
"Oke baiklah. Kami pesan itu satu." Kata Neji menampakkan senyum kepada pelayan.
"Baik. Mohon ditunggu." Pelayan itu meninggalkan meja kita.
"Kau sering data-?"
"Maaf tuan dan nyonya sekali lagi." Pelayan tadi tiba-tiba muncul disamping kita. " Cheesy pizza habis tuan,nyonya. Mohon maaf yang sebesar besarnya." Pelayan menundukkan punggungnya berkali-kali.
Neji memejamkan matanya, ia menghela nafas dan menunjukan muka masam nya.
Wajah Neji menunjukkan ia ingin marah kepada sang pelayan, namun aku menyentuh tangannya dan tersenyum. " Bagaimana kalau makan di taman?"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Lampu-lampu taman begitu indah di iringi udara sepoi-sepoi. Suasana taman cukup ramai. Banyak pasangan muda-mudi yang berpacaran.
Kita duduk dibangku taman. Aku menggenggam sekotak takoyaki yang ku beli di food court dekat sini, begitupun Neji.
"Kau tak perlu makan di tempat mewah seperti itu. Disini juga seru!" Kataku tersenyum sambil melahap dengan semangat takoyaki ku.
Neji menarik sedikit lengkung bibirnya ke atas. "Benar."
"Ten. Apa kau pernah dijodohkan?" Neji langsung berganti topik.
"Hm?" " Tidak sih." Aku menghentikan makan ku.
"Aku dan mantan tunangan ku itu dari perjodohan. Tapi dia pergi meninggalkanku dan menolak perjodohan tiba-tiba." Neji memandang lesu ke arah sepasang muda mudi yang sedang berpelukan didepan kita.
"Padahal kalian mesra." Kata kataku terlontar begitu saja.
"Entahlah." Neji menghela nafas.
"Kalau aku...
Aku pernah mengenal seseorang yang sangat baik padaku.
Orang yang rela berkorban demi diriku.
Melindungi ku, berada di sisiku.
Kami saling menyayangi seperti kakak dan adik.
Ia bahkan merelakan dirinya demi suatu yang tidak seharusnya ia tanggung." Kataku sambil meraba bagian dada ku yang sesak.
"Siapa itu, Ten?" Tanya Neji menatap wajahku dari samping.
Hai hai haii!!!
Semoga gk bosen bosen baca cerita ini ya~~~ maaf kadang lama update karena waktu..
Jangan lupa saran, vote dan follow cerita ini yaa~.. maa'achi
[›.‹] TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Free With You (Nejiten) FIN
RomanceTenten adalah seorang gadis berumur 20an tahun, namun masih juga jomblo. Awalnya kita menyangka Tenten adalah gadis biasa, tidak ada apapun yang mencolok darinya kecuali jomblo. Tapi sebenarnya ia memiliki dua dunia yang berbeda. (Eps.3 terungkap) ...