🐺 L i m a

6K 1K 493
                                    

 

Plis jodohnya Haidar, mohon bawa pulang makhluk kesepian ini!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Plis jodohnya Haidar, mohon bawa pulang makhluk kesepian ini!!!

Komen hadir pake bahasa masing-masing dulu, yok! 🙋

Tandai typo! ✔

Happy Reading! ❤

Happy Reading! ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


 

Baik Sergio, Regal, maupun Rafa hanya saling berpandangan melihat Gabriel memasuki markas dengan wajah keruh. Memang sih, biasanya juga tidak pernah kelihatan ramah, tetapi untuk kali ini aura yang dipancarkan Gabriel seolah berkata 'jangan ngajak ngomong atau tenggorokan lo bolong'.

Kalau Gabriel sudah masuk markas dengan wajah terlipat begitu, suasana ramai nan asik yang tadinya sangat santai akan berubah senyap. Anak-anak yang lagi pada main poker sambil sumpah-sumpahan jadi berbisik pelan, beberapa orang di dekat jendela yang lagi main gitar sambil bernyanyi ikut berhenti dan menyimpan gitarnya. Tiga teman terdekat Gabriel saja hanya melongo melihat bos geng mereka seminggu belakangan ini terus ketus.

Mode garang yang diperlihatkan Gabriel biasa disebut gerhana bulan oleh anak Rajawali. Gerhana bulan, lebih menyeramkan dari datang bulan. Auranya hitam pekat, semboyannya senggol bacok. Kira-kira begitulah anak-anak lain menyebutnya, tentu saja tanpa sepengetahuan Gabriel.

Saat Gabriel duduk di samping Rafa sambil mendengus kasar, refleks Rafa bersiul dan bergeser sedikit menjauh dengan gestur yang dibuat sesantai mungkin.

"Gak ada makanan?" Gabriel menatap jengkel pada meja kayu yang kosong di depannya.

"Ada, tinggal beli," Rafa bersiap pergi menghindar. "Lo mau apaan?"

Brak!

Gabriel menendang meja itu sampai berguling. Pakai tenaga dalam kayaknya, satu kaki meja sampai patah. Anak-anak lain langsung pada menahan nafas saling melirik satu sama lain, antara ingin kabur tapi takut diamuk juga.

"Lo semua daritadi nongkrong disini ngapain aja, sih?!"

"Ya... Ngobrol aja biasa. Apa kek ..." Regal yang menyahut langsung dipendelikin. "... gitu."

In DangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang