🐺 D e l a p a n

4.9K 917 254
                                    

EDISI KALI INI KOMENTAR WAJIB CAPSLOCK! 🐣🔫
 
 

Happy Reading!

Tandai typo! ✔

Vote dulu ya! ⭐

Vote dulu ya! ⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 

   
Gabriel:
Gue depan gerbang rumah lo.

Hampir saja. Hampir saja Kaella terjungkal di kasurnya ketika membaca pesan dari Gabriel. Nyawanya bahkan belum sepenuhnya sadar saat ponselnya berbunyi. Tegang, Kaella bangkit duduk dan kembali membaca pesan itu lamat-lamat. Lalu matanya melirik jam yang menunjukkan pukul satu dinihari. Ya ampun! Gabriel lagi nge-prank apa, ya? Nggak kira-kira deh tuh cowok.

Kaella:
Serius????

Gabriel:
Perlu gue ketuk pintu rumah lo biar percaya?

Definisi ganteng-ganteng otaknya seperempat kalau Gabriel sampai nekat mengetuk pintu rumahnya.

Kaella segera beranjak dari tempat tidur. Keluar mengendap-endap seperti maling, padahal di rumahnya sendiri. Saat menuruni tangga, langkahnya berhenti melihat televisi yang masih menyala. Nafas Kaella tercekat kala menemukan Haidar masih berada di sofa, namun sepertinya cowok itu ketiduran.

Menahan nafas dan melangkah serba hati-hati, Kaella segera menuju pintu untuk keluar. Setelah dengan amat pelan ia buka pintu dan berhasil keluar tanpa membangunkan Haidar, barulah nafasnya terhembus lega. Mata Kaella menyipit melihat mobil hitam yang terparkir tepat di depan rumahnya, persis seperti pesan Gabriel tadi.

Tuk! Tuk! Kaella mengetuk kaca mobil, sudah menyiapkan segala bentuk omelan yang akan diluncurkan kepada cowok ber-image galak di dalam mobil itu.

"Lo—"

Seribu kata-kata Kaella nyangsang di tenggorokan saat melihat penampilan Gabriel yang kusut. Cowok itu keluar dengan mata agak merah, lalu langsung memeluk Kaella saat itu juga. Jelas saja jantung cewek itu hampir copot.

"Ega!"

"Miss you."

Enggak. Kaella sama sekali enggak baper. Indera penciumannya mengendus bau alkohol, dan dia yakin Gabriel sedang mabuk.

"Lo mabok, ya?" Kaella berusaha melepaskan tangan Gabriel yang melingkari tubuhnya, bukannya berhasil, malah tambah erat. Cowok itu menggeleng di ceruk lehernya.

"Dikit."

Oke, sedikit mabuk. Dan cowok itu nekat menyetir mobil? Sepertinya Gabriel punya kenalan orang dalam yang bisa nyogok malaikat maut. "Berat, tau!" Lagian gila aja! Di depan rumah loh ini. Ada Haidar di dalam!

In DangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang