19. Hello!

815 118 35
                                    

Sore itu ruang theater ramai, memang sedang latihan juga. Taehyung bilang di sela-sela waktu istirahat kalau mereka akan ada project baru sebentar lagi. Maka di sana mereka semua antusias termasuk para junior. Sebagian berbisik karena mengingat project kemarin sangat sukses dan sudah menjadi rahasia umum kalau Tzuyu adalah salah satu yang membuat beberapa tamu penting di sana tertarik.

Mereka tahu jelas kalau kemampuan gadis itu belum sebaik para seniornya, dan dalam kurun waktu yang terbilang sebentar ia dapat memerankan perannya dengan baik. Hal itu membuat para tamu dari bidang theater ingin melihat perkembangan gadis itu kedepannya. Maka tidak sedikit yang bertanya perihal gadis itu.

Kembali di waktu sekarang, beberapa diantaranya mempertanyakan kenapa Tzuyu keluar dari klub theater. Dan menjadi kesempatan bagi sebagian yang memang tidak menyukai gadis itu untuk bergosip ini dan itu yang disangkutpautkan dengan si ketua theater, Kim Taehyung.

Nayeon juga Jihyo menggeleng dan melenguh jengah sekali tiap kali mendengar hal seperti itu meskipun kadang mereka pun sama halnya pernah bergosip, tapi tidak pernah mengarang cerita layaknya akan membuat sebuah drama.

"Sunbae!"

Nayeon menaikkan kedua alis matanya, melihat pemuda dengan perawakan tinggi dan paras yang luar biasa tampan.

Cha Eunwoo, mantan anggota theater sebelum pada akhirnya ia memilih keluar karena sudah masuk sebuah agensi. Dia debut di sebuah iklan yang kemudian merambat menjadi salah satu pemeran dalam sebuah drama.

"Eunwoo? Ada apa?" Ujar Nayeon sedikit kaget karena sebelumnya Eunwoo jarang sekali dan bahkan nyaris tidak pernah berkunjung ke ruang theater ini.

"Mau mengobrol sebentar bisa?"

Nayeon mengangguk, ia menepuk-nepuk tempat di sampingnya namun  Eunwoo menggeleng dengan cepat, "di luar saja, karena ini rahasia," ujarnya yang kemudian dibarengi sebuah senyuman yang sialnya membuat para gadis yang ada di sana berbisik. Mengagumi ketampanan pemuda itu seolah menjadi sebuah kewajiban untuk mereka.

Begitu juga yang sedari tadi memerhatikan dari jauh sana sesaat setelah Enwoo memanggil Nayeon.

Sebuah tawa ringan terdengar meledek terdengar di sana, " kenapa? Cemburu? Sudah mulai ada rasa dengan si kelinci? Wah cepat sekali ya, keren!"

Taehyung mendecak, melirik sinis sahabatnya yang masih menertawakan, "tidak. Tidak cemburu juga tidak ada perasaan pada Nayeon. Jangan jadi penggosip menyebalkan! Hush!"

"Tidak menggosip. Memang benar kok, pacarku bilang kau mendekati Nayeon, iya? Jangan jadi berengsek, Kim. Tau kan perasaan Nayeon padamu bagaimana?"

Yang ditanya kembali berdecak. Kali ini lebih keras karena kesal, "ku bilang tidak ya tidak. Sejak kapan juga sih Mina jadi bergosip tidak benar begitu."

"Kenapa jadi pacarku? Masalah satu-satunya di sini kau. Yang satu ditinggal begitu saja tanpa alasan, sekarang sudah dengan yang baru lagi."

Di sana Taehyung terdengar frustasi. Embusan napasnya kasar, ia mengusap wajahnya berkali-kali kemudian menatap sahabatnya, "Demi   Tuhan tidak bermaksud berengsek. Kau kan tau alasannya Jim. Aku belum siap."

Jimin tertawa pelan, ia tersenyum asimetris setelahnya. Menatap sahabatnya kemudian menepuk pelan bahu Taehyung, "iya, aku tahu. Tapi dia tidak, Taehyung. Kau jangan bersikap egois begitu. Menyakiti gadis yang tidak tahu apa-apa karena masalahmu. Yang dia tahu, kau bilang kau menyukainya, bahkan mengajaknya berkencan. Tapi coba lihat sekarang, ditinggal begitu saja. Aku kalau jadi dia sudah tidak akan mau lagi bertemu denganmu, meskipun kau menyembah."

Taehyung total geming. Ia menunduk kemudian menggigit bibirnya. Ia kembali menatap Jimin yang sudah berbalik jauh memunggunginya.

Semua yang Jimin katakan tidak ada satu pun yang salah. Ini masalahnya dengan dirinya sendiri tapi harus Tzuyu yang ia sakiti. Keterlaluan sekali, ia sadar.

Lamunannya terpecah ketika melihat Nayeon baru saja masuk kembali ke ruangan. Ia buru-buru mendekati Nayeon dan kemudian mereka saling menatap.

"Dia bicara apa? Soal theater? Kalau dia mau kembali tidak bisa. Tidak ada privilege meskipun sebelumnya dia anggota. Dia sudah memilih keluarjadi—"

"Dia mencari Tzuyu," ujar Nayeon memotong.

Ada jeda sebentar sebelum akhirnya terdengar sebuah tawa getir, "ku kira ini soal theater. Thank you, Nay," ujar Taehyung yang kemudian berbalik.

"Dia menyukai Tzuyu, bertanya ini dan itu, sepertinya serius mau mengejar. Jangan bodoh, Kim. Untuk apa sih begini? Memangnya tidak sakit? Tidak lelah?"

Tidak ada jawaban dari yang ditanya. Ia terus bejalan maju sampai menghilang dari pandangan Nayeon.

***

"Boleh duduk di sini?"

Suara yang tidak familiar untuk Tzuyu karena jujur, ini kali pertama ia mendengar suara itu. Begitu tenang sewaktu di dengar dan ketika mencari sumber suara, kedua matanya refleks menatap dan diam sebentar sebelum pada akhirnya ia melepas earphonenya yang terpasang di telinga.

Wajahnya asing.

Ia beranjak kemudian mengangguk sedikit menunduk dan bersiap untuk pergi.

"Maksudnya duduknya berdua. Kau di situ dan aku di sini," ujarnya sambil tersenyum.

Tzuyu tersenyum canggung dan berujung kembali menunduk dan menggeleng sebelum pada akhirnya ia pergi dari sana. Meninggalkan pemuda yang tempo hari bertanya-tanya soal dirinya pada Nayeon.

Cha Eunwoo.

"Iya, kau cantik. Aku suka."

SUGARPLUM |TAETZU|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang