Fast update buat kalian, meskipun tidak panjang mohon dimaklumi ya, agar bisa cepat update. Dan kalau semisal aku minta vote dan komen banyak dari kalian bagaimana? Ini salah satu penyemangatku untuk update cepat. Aku tuh merasa ceritanya tidak menarik karena minimnya vote dan komen :( boleh ya? Minta vote dan komennya banyak :( pwease :((
.
.
.
.
.Senyumnya masih mengembang sejak keluar dari pintu rumahnya. Sebab teringat perkataan Tzuyu sewaktu kali terakhir mereka bertemu.
Katanya,
"Aaaa, jadi karena kita berdua sama-sama jatuh cinta, sunbae? Apa jatuh cinta ini semacam saling menyayangi? Melindungi begitu? Kalau semisal iya, umm—," ujarnya yang kemudian diam sebentar, menarik Taehyung untuk memerhatikan dan mendengarkan lebih serius.
"Kalau semisal iya?"
"Kalau semisal iya, bagaimana caranya? Tolong jangan marah sunbae," katanya sembari cemas menatap wajah Taehyung yang saat itu juga berusaha menahan tawa, sebab wajah gadisnya ini lucunya bukan main, "aku benar-benar belum pernah tau bagaimana jatuh cinta, atau caranya jatuh cinta itu bagaimana, aku tidak mau membuat sunbae marah. Aku janji nanti akan belajar sendiri."
Kemudian tawanya lepas, Taehyung berujung mengusak gemas pucuk kepala gadisnya, ditatap begitu dalam, kemudian ujung bibirnya tersenyum asimetris, "kau lucu terus begini tuh bagaimana sih? Aku berusaha menahan agar tidak memeluk, tapi kau menggemaskan sekali. Tidak belajar sendiri," katanya kemudian, "belajar denganku. Kita. Berdua."
Senyum yang kerap kali Taehyung rindukan, terulas dari bibir tipis gadisnya. Lesung pipinya terlihat, Taehyung lemas sekali rasanya.
"Sunbae tidak marah kalau aku tidak tau?"
Gelengannya secepat kilat, ditarik gemas hidungnya, "bagaimana bisa aku marah? Biar ku jawab ya. Jadi, memang iya, ini perihal rasa ingin saling menyayangi, melindungi, menjaga satu sama lain dan semacamnya. Memang kenapa? Kau belum merasakan hal itu ketika denganku?"
Yang lebih muda sedikit terlihat bingung, namun berujung menggeleng, "sepertinya, umm—sudah? Seperti sekarang, aku rasanya tidak mau cepat selesai kencanya. Apa itu termasuk, sunbae?"
Wajahnya memerah, terasa hangat ketika jemari panjang itu refleks menyentuh pipinya sendiri, Taehyung malu sekali tapi rasanya seperti ada ribuan kupu-kupu yang berebut memaksa keluar dari perut. Menggelitik dan dadanya luar biasa berdebar.
"Sunbae? Kenapa diam? Aku tidak salah kan?"
Kembali lagi dengan gelengan secepat kilat, Taehyung kali ini memegang kedua pundak gadisnya berjarak lengannya, ditatapnya begitu dalam matanya sehingga iris mereka saling bertemu, "kau pertama, aku belum pernah berdebar sebegininya sewaktu kencan. Mau tau?" Katanya sembari mengarahkan telapak tangan kanannya dan ditaruhnya di bagian dada. Terasa debaran anomali yang memang kencang.
"Terasa tidak?"
Gadisnya mengangguk, "kau penyebabnya. Aku jatuh cinta denganmu Tzuyu-ssi, kau pertama membuatku sebegininya. Aku nyaris gila mendengar semua yang kau ucapkan di hari ini. Tapi kalau boleh egois, jatuh cinta versi ku adalah, saling memiliki. Kau mau?"
"Memiliki sunbae? Memangnya bisa? Kalau sudah jadi punyaku, sunbae tidak jadi punya yang lain kan?"
Punyaku
Punyaku
Punyaku
Kalau sunbae sudah jadi punyaku
Taehyung nyaris gila, lututnya lemas, untung saja mereka duduk.
Sebuah anggukan terlihat sebagai jawaban atas segala rasa penasaran gadisnya, "tentu hanya jadi punyamu. Begitu juga dengan kau. Kalau sudah jadi punyaku, kau tidak boleh dengan yang lain. Dan, aku ini cemburuan sekali, jadi kemungkinan, aku akan sedikit—tidak, maksudku banyak, posesif. Aku posesif," katanya kemudian.
"Itu sebutan untuk pacaran? Jatuh cinta itu tahapannya sebelum pacaran begitu?"
"Iya, begitu. Benar begitu. Kau mau?"
Kemudia di sana gadisnya tertawa, "jadi maksudnya jatuh cinta untuk pacaran, aku ternyata bisa begini. Ku kira aku tidak akan pernah merasakan begini seperti yang ada di film. Ternyata rasanya begini, persis seperti film."
Taehyung hanya mengangguk, sebab masih merasa menggantung jawaban dari gadisnya.
"Tapi, sunbae. Bukannya harusnya ada pendekatan semacamnya? Aku lihat di film sih begitu."
Kemudian tawanya terdengar renyah, "tidak melulu mesti mengikuti film, Tzuyu-ya. Tapi tidak apa sih, aku bisa menunggu semisal kau belum mau ke tahap saling memiliki dengan sebuah status yang jelas dan resmi. Aku tidak masalah sekalipun harus menunggumu sampai siap."
Gadisnya mengangguk, "selagi menunggu. Sampai nanti berakhir siap dan saling memiliki, sunbae harus tau, kalau perasaan itu tetap ada. Aku pandai menjaga sesuatu. Termasuk dirimu."
Maka malam itu, sebuah pelukan hangat menjadi akhir dari kencannya yang pertama. Sebuah kecupan sayang pada kening gadisnya sewaktu sampai ketika mengantar pulang.
"Sayang sekali," kata yang lebih tua.
"Sayang dengan teramat."
Dan yang lebih muda menimpali, hingga sepasang iris mereka bertemu kembali dan Taehyung mendekatkan wajahnya hingga minim sekali jarak di sana. Hidung mereka saling menempel dan Taehyung bisa melihat kalau gadisnya sedikit takut hingga kedua matanya memejam.
Gemas.
"Sampai ketemu nanti, di kencan yang berikutnya," katanya setengah berbisik, "nanti kencannya tidak usah pergi keluar. Aku punya tempat yang akan menjadi tempat ternyaman kalau kita kencan lagi."
Matanya terbuka pelan-pelan sebelum sebuah anggukan dan seulas senyum terlihat.
Dan begitulah kisah romansa anak muda yang Taehyung alami. Biarpun seharian dapat ejekan Jimin dan juga pertanyaan Bundanya yang bertubi-tubi perihal perubahan sikapnya, Taehyung tidak peduli, senyumnya tetap terlihat seharian hingga detik itu lenyap begitu saja sewaktu didengarnya kabar kalau ada salah satu anggota theater dan mantan anggota theater yang terlibat adu mulut hingga bertengkar beradu fisik.
"Tck! Pasti kau lagi penyebabnya, Kim. Kau sih! Ku bilang selesaikan dengan dua wanita itu, jangan menggantung tidak jelas dan sekarang kau malah menjalin kisah romansa baru dengan yang lain," ujar Jimin kesal, beranjak setelahnya yang kemudian disusul oleh Taehyung, menemui kedua wanita yang sekarang berada di ruang kreasi.
Bukan menggantung, kalau Taehyung boleh koreksi. Tapi memang sudah selesai. Mereka yang tidak paham.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGARPLUM |TAETZU|
FanfictionTzuyu tidak pernah mengira kalau hidupnya akan benar-benar berubah setelah memasuki sebuah klub theater. Dirinya berharga, hidupnya dan semua yang ia punya itu berharga. Setidaknya, itu yang mereka semua bilang ketika ia di sana. Sampai akhirnya ia...