Terbilang sudah kali kedua si pemuda Kim tidak latihan bersama si gadis Choi. Bukan apa-apa sih, mengingat Kim Taehyung juga punya peran penting dalam pementasan drama itu. Juga selain itu, perlu ada evaluasi dari Hoseok juga Momo, bukan? Selaku pelatih si gadis Choi itu sendiri.
Sebenarnya bukan masalah besar bagi si gadis Choi, hanya saja tanpa bilang alasannya apa, dia jadi bingung perihal Taehyung yang sudah dua kali membatalkan latihan. Apa karena kemarin sore itu? Bukannya latihan, malah berujung ia menangis bersana Nayeon sunbae dan Jihyo sunbae.
Tapi kalau memang itu, Taehyung pasti akan bilang kok.
Jam menunjukan pukul sembilan malam, seusai latihan dengan teman satu timnya ia tersenyum sembari jalan menuju gerbang kampus. Masih jelas teringat ucapan Hoseok sunbaenim, katanya—
"Whoa, Tzuyu-ya! Meskipun belum maksimal, tapi jelas kau mengalami peningkatan lho! Teruskan, ya!" Katanya sembari menepuk-nepuk bahunya.
Selain itu, Momo sunbaenim juga bilang begitu, diikuti anggukan teman-temannya.
Bagaimana mungkin dia tidak senang.
Mendengar sebuah pujian itu memang meninggikan, tapi dia mengerti jelas kok kalau banyak sekali hal yang harus dia pelajari perihal perannya. Semakin bersemangat karena mengingat peran Taehyung sunbaenim untuk ini juga begitu besar.
Salah tidak ya, semisal ia mengajak bertemu. Meminta bimbingan lagi atau semacamnya?
Mau telepon, tapi tidak berani.
Mau sekedar mengirim pesan juga tidak berani.
Mau—
"Kau sendirian?"
Suara berat yang begitu ia kenal tiba-tiba terdengar. Memang sih, tadi sedang memikirkan Taehyung sunbaenim tapi tidak mungkin juga tiba-tiba ia di sini kan?
Tidak menoleh, jalan saja terus menuju halte.
"Whoa, dua kali tidak latihan bersamaku, begitu ya?"
Dua kali tidak latihan? Benar, itu Taehyung sunbae?
Kemudian disitu Tzuyu menoleh dan pemuda dengan setelan yang kelewat ia hapal perpaduan jaket denimnya dengan celana hitam polos yang ketat sedang bersilang dada di sana.
"T-taehyung sunbaenim?"
"Iya. Aku. Kau tidak sadar memangnya? Lupa dengan suaraku atau wajahku, begitu? Iya? Whoaa, kau ini ya!"
Si gadis Choi buru-buru menggeleng kemudian mendekat, "B-bukan begitu sunbaenim, masalahnya aku tadi sedang—"
Sebelah alis si pemuda Kim naik, "Sedang memikirkan aku, benar? Hayo mengaku!"
Tzuyu terdiam. Matanya beberapa kali mengerjap menatap si pemuda Kim yang sekarang sedang tertawa, "Bercanda hoi! Jangan serius begitu!" Kata si pemuda Kim, "ngomong-ngomong, ayo kuantar. Kau sendirian kan?"
Padahal kan memang benar kalau dia tadi memikirkan Taehyung sunbaenimnya yang kenapa sudah dua kali tidak mengajak latihan bersama. Tapi kalau melihat sikapnya seperti tadi, rasa-rasanya dia tidak sedang marah atau kesal padanya kok.
"A-aku bisa naik—"
"Hmm," si pemuda Kim berdeham sembari menggeleng, "ada yang ingin kubicarakan juga sih, jadi—tanpa penolakan, kau harus pulang denganku. Oke?"
"Sunbaenim mau bicara apa memangnya?"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGARPLUM |TAETZU|
FanfictionTzuyu tidak pernah mengira kalau hidupnya akan benar-benar berubah setelah memasuki sebuah klub theater. Dirinya berharga, hidupnya dan semua yang ia punya itu berharga. Setidaknya, itu yang mereka semua bilang ketika ia di sana. Sampai akhirnya ia...