Sekarang Winwin berada di rumah Taeyong. Siang tadi Jaehyun yang mengantarnya ke sana. Winwin sendiri yang meminta Jaehyun untuk mengantarkannya ke rumah Taeyong, karena ia takut Yuta mencarinya ke rumah atau lebih-lebih pria itu sudah menunggunya di sana.
Hati Winwin menjadi tidak tenang semenjak pria psycho itu masuk kedalam kehidupannya, Winwin merasa hidupnya berubah total. Ia tidak bisa dengan bebas melakukan segala macam kegiatan ataupun rutinitas kesehariannya seperti yang biasa ia lakukan. Geraknya seakan dibatasi, ketakutan setengah mati akan banyak hal, merasa bahwa semua tempat tidak ada yang aman untuknya, bahkan rumahnya sendiri pun yang seharusnya menjadi tempat paling aman untuknya malah menjadi tempat yang paling Winwin hindari.
Hampir semua tempat yang notabenenya adalah tempat Winwin melakukan segala macam rutinitas kesehariannya sekarang sudah tidak lagi aman untuknya. Nakamoto Yuta... Sekarang pria itu tahu lebih banyak tentang tempat-tempat yang kemungkinan besar ada Winwin yang singgah didalamnya.
Rumah Taeyong, mungkin tidak lama lagi pria psycho itu akan sadar dan mencari Winwin sampai kesini, entah bagaimana caranya tapi Winwin yakin bahwa Yuta akan menyadarinya dan segera mencari tahu tentang kediaman Taeyong ini.
Jangan berpikir bahwa Winwin sedang sendirian di rumah Taeyong, atau berpikir bahwa Winwin menyelinap masuk kedalam rumah Taeyong saat pemilik rumah sedang pergi.
Winwin tidak seburuk itu, ia laki-laki manis nan imut serta baik hati, tidak mungkin hanya karena seorang Nakamoto Yuta bisa mengubah Winwin menjadi penjahat yang buruk. Kecuali... Jika ia masih melanjutkan taruhannya dengan hasil kekalahan yang dia dapat, tentu akan beda lagi ceritanya.
Winwin sedang beristirahat di kamar yang Taeyong sediakan untuknya, tubuhnya berbaring di kasur empuk dan ia tengah membelakangi tubuh Jaehyun yang sedang duduk di pinggir ranjang sambil menatapnya penuh khawatir.
Taeyong? Laki-laki yang sudah Winwin anggap seperti kakaknya sendiri itu sedang memasak makanan untuk Winwin di dapur. Bahkan dari kamar pun Winwin bisa mencium aroma masakan yang menurutnya sangat lezat.
Winwin masih saja tidak berbicara ataupun membalikkan badannya untuk menghadap Jaehyun. Entahlah, kejadian dimana Yuta melecehkannya lagi pagi tadi sungguh membuatnya sangat trauma. Tidak ada maksud sama sekali untuk Winwin mendiami ataupun memunggungi Jaehyun seperti ini, dia hanya merasa saat Winwin melihat wajah Jaehyun malah bayangan wajah menjijikkan Yuta yang muncul.
Ponselnya berdenting berulang kali, tanda bahwa ada banyak pesan masuk yang menunggunya. Winwin menggenggam ponselnya dalam diam, sungguh ia sangat takut jika pesan yang diterimanya adalah pesan dari Yuta. Dan benar saja, saat Winwin melirik layar benda hitam ditangannya itu ada banyak notifikasi muncul menampilkan pesan dari seseorang yang nomor pada daftar teleponnya ia namai 'Nayuta si idiot keras kepala'. Perasaannya menjadi semakin kacau, ia tidak ingin membuka pesannya, pikirannya seribu kali mengatakan bahwa dirinya benar-benar sangat muak pada sosok pria psycho itu.
Tidak lama, ponselnya kembali berdering. Yuta meneleponnya. Winwin benar-benar tidak sudi mengangkat panggilannya, sungguh ia masih sangat takut dengan apa yang sudah pria itu lakukan kepadanya.
Ponsel Winwin terus-menerus berbunyi, mungkin orang diseberang sana kesal karena si pemilik ponsel tak kunjung mengangkat panggilannya. 'Biarlah!'. Batin Winwin. Ia hanya ingin tenang sehari saja. Satu-satunya cara adalah dengan menjauh dari Yuta.
"Jae?". Panggil Winwin. Masih dengan posisi membelakangi tubuh Jaehyun. "Ponselku kumatikan, Yuta terus menghubungiku, Doyoung mungkin akan khawatir karena sama sekali tidak ada kabar dariku, aku juga lupa mengabarinya sebelum mematikan ponselku. Ehmm... Bisakah kau hubungi Doyoung?".
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny
ФанфикYuta: "Gua tau Jaehyun sayang banget sama lo Win... Gua gak pernah ngebahagiain Jaehyun sebagai adik gua. Gua cuma mau dia bahagia. Gua ikhlas kalo lo menikah sama Jaehyun. Mungkin... Memang kita gak ditakdirkan bersama Win, tapi satu hal yang perlu...