Fifteen

331 29 8
                                    


Alis Sungmin terangkat takut ketika mendengar nada Kyuhyun yang rendah. Ia mengingat-ingat kalimat yang ia katakan barusan. Memangnya salah? Di bagian mana Sungmin salah berkata-kata?

"Noona?"

Sungmin tersadar dari lamunanya, ia menoleh kebelakang menatap Sungjin yang sedang menatapnya dengan alis yang tertaut, diikuti dengan sang Ibu yang sedang membekap mulutnya dan sang ayah yang menatap Sungmin dalam diam namun wajahnya terlihat kental akan kebingungan.

"Sahabat?"

Kyuhyun berbisik dengan udara disekitarnya yang masih bisa didengar oleh Sungmin.

Sungmin kemudian membalikkan kembali tubuhnya menghadap Kyuhyun. ia semakin bingung dengan keadaan disekitarnya, kenapa ia bisa merasa seperti ada dalam posisi yang salah?

"Kyuhyun – "

"Sama-sama. Itulah gunanya sahabat, kan? Meskipun kau melupakanku....aku tidak akan pernah melupakanmu. Meski 1 detik pun"

NYUTT~

Hati Sungmin berdenyut sakit saat Kyuhyun selesai mengucapkan kalimatnya. Laki-laki itu tersenyum, sama lembutnya dengan yang tadi, namun senyuman Kyuhyun sangat tipis, bahkan Sungmin tidak bisa mengatakan itu sebuah senyuman.

"Kyuhyun – "

"Ini sudah sore. Aku harus kembali ke Seoul, aku akan mengunjungimu lagi nanti"

Sungmin menatap Kyuhyun yang sedang berjalan mendekati kedua orangtuanya, sedikit bercakap kemudian membungkukkan tubuhnya, berpamitan pada orangtuanya dan menghadap Sungjin sebentar.

"Aku rasa ini yang kau inginkan, Sungjin"

Sungjin mengalihkan pandangannya pada Kyuhyun. laki-laki itu meringis dalam hati ketika melihat wajah Kyuhyun yang menyedihkan. Ia memang membenci Kyuhyun, tapi ketika melihat wajah menyedihkan Kyuhyun ketika sang kakak hanya menganggapnya seorang sahabat membuat Sungjin iba pada Kyuhyun

"Hyung – "

"Tolong...jangan katakan apa-apa pada Sungmin"

Sungjin mengangguk kaku. Ia kemudian membiarkan Kyuhyun berjalan menjauhinya dan mendekati Sungmin yang masih terdiam di posisinya.

"Aku akan pulang. Sampai ketemu lagi"

Mata Sungmin terpejam ketika merasakan tangan hangat Kyuhyun mengacak-acak rambutnya, kemudian membuka matanya dan menatap Kyuhyun yang berjalan menjauinya. Lidahnya dan kakinya kaku, tidak bisa digerakkan sama sekali. Dan hatinya entah kenapa merasakan ketidak relaan ketika tubuh itu perlahan menghilang dibalik pintu masuknya.

~~

Sungmin yang menyadari Kyuhyun sudah hilang dibalik pintu rumahnya segera beranjak, sedikit berlari dan mencoba untuk menghentikan Kyuhyun. namun karena jarak dari ruang tamu menuju garasi lumayan jauh membuat Sungmin hanya bisa menatap kepergian mobil Kyuhyun dari rumahnya. Tidak, bukan ini maksudnya, ia masih merindukan Kyuhyun, tapi laki-laki itu memilih pergi dan menghindarinya.

Sungmin mengepalkan tangannya erat. Hatinya masih terasa berdenyut sakit ketika Kyuhyun bahkan tidak menolak ketika ia mengatakan bahwa mereka sahabat. Bukan ini maksudnya. Ia hanya ingin melihat kejujuran Kyuhyun tentang hubungan mereka di masa lalu.

Kemudian apa? Bukankah ketika Kyuhyun tidak mengelak apa yang Sungmin katakan tadi menunjukkan bahwa mereka benar-benar seorang sahabat?

Sungmin berdecih dalam hatinya.

"Tidak berguna" ia kemudian berbalik masuk, meninggalkan teras rumahnya yang sudah mulai terasa dingin.

~~

Reiniciar // {KyuMin}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang