Suara pintu belakang yang terbuka membuat semua orang yang ada diruang tamu menoleh serempak kearah sana. Mereka melihat Sungmin yang berjalan pelan mendekati dapur dan berhenti didepan dispenser. Meminum segelas air.
"Noona baik-baik saja?" Tanya Sungjin dari arah meja makan. Lelaki itu berjalan mendekati kakaknya dan berdiri disamping sang kakak yang terlihat menyedihkan dengan mata yang sembab. Sial ia jadi semakin membenci Kyuhyun.
"Aku ok. Setidaknya, aku tidak akan bunuh diri hanya karena dikecewakan" jawab Sungmin enteng sambil meletakkan gelasnya didalam washtafel, mencuci gelasnya dengan mengabaikan semua orang disana menatap terkejut kearah Sungmin, termasuk Kyuhyun yang baru saja masuk menyusul Sungmin.
"Noona jangan bicara aneh-aneh!" seru Sungjin tidak suka. "Bercandamu tidak lucu, Noona!" lanjutnya.
Sungmin tertawa lirih sebentar, kemudian menarik napasnya. Ia menatap kearah Kyuhyun yang masih menatapnya dalam diam.
"Kau pulanglah, aku muak melihatmu disini"
Sungmin kemudian melangkahkan kakinya, melewati Kyuhyun dan keluarga mereka, mengabaikan tatapan sedih dan terluka dari Kyuhyun. Ia tidak boleh lembek, Sungmin harus kuat. Ia bukan wanita yang lemah.
~~
'Sialan. Aku sudah punya firasat buruk terhadap laki-laki itu.'
Sungmin mendudukkan dirinya dengan pelan di tepi kasurnya. Tangan kanannya menggenggam ponselnya, menghubungi Maehyung. Bosnya.
"Aku tau, oppa. Aku tidak akan ke Seoul lagi, semua sudah cukup. Aku akan tinggal di Ilsan selamanya dan hidup bahagia dengan orang lain" gurau Sungmin sambil tertawa pelan. Ia kemudian merebahkan tubuhnya.
Sungmin sudah menceritakan semuanya pada Maehyun dan istrinya. Dan tentu saja Eunji yang medengarnya sudah mengomel-ngomel karena sudah memperingatkan Sungmin agar hati-hati.
'Tidak usah sok tertawa Lee Sungmin! Datang kemari sekarang!' seru Eunji diseberang sana. Sungmin kembali tertawa mendengar perdebatan Maehyung dan Eunji mengenai Sungmin yang harus datang ke rumah mereka.
"Aku sibuk, Eonnie, katakan pada suamimu agar menerimaku lagi menjadi sekertarisnya" ujar Sungmin.
Eunji tertawa.
'Hei, tanpa kau suruh pun, dia akan menerima adik kesayangannya lagi. Kau itu berharga untuk kami, Sungmin-ah'
~~
Sungmin menerawang jauh. Sambungan telepon mereka baru saja terputus. Sungmin kemudian menatap tangannya. Ya, Sungmin berharga. Sungmin bukan orang yang sembarangan. Sungmin hidup bukan untuk disakiti.
Pikirannya menerawang ketika Jio, anak Maehyung dan Eunji mengalami kecelakaan saat bermain di taman bermain. Pria kecil itu kekurangan darah, Eunji yang shock dan banyak pikiran membuat wanita itu tidak bisa mendonorkan darahnya kepada sang anak karena memiliki riwayat darah rendah,
Dokter tidak berani mengambil tindakan saat itu, sampai Sungmin yang mau menolong mereka, mendonorkan darahnya hingga Jio selamat dan bisa sehat kembali.
Itulah kenapa Eunji dan Maehyung sangat menyayangi Sungmin dan menganggap Sungmin adalah adik mereka, karena perbedaan umur yang tidak terlalu jauh.
Tok..Tok
Lamunan Sungmin buyar.
Ia bangkit dari tidurnya dan menoleh kearah pintu, sedetik kemudian Sungmin mengalihkan pandangannya.
"Mau apa?" tanyanya jutek. Ia menyibukkan diri dengan ponselnya, enggan untuk menatap Kyuhyun yang masih berdiri didepan pintunya.
Kyuhyun kemudian masuk pelan, menutup pintu kamar Sungmin dan duduk disamping Sungmin, dengan jarak yang cukup jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reiniciar // {KyuMin}
Fantasy{Sequel of Cheater.} Hubungan mereka berakhir sesaat sebelum menikah. Dan Kyuhyun harus kembali mendapatkan Sungmin seperti yang ia lakukan saat kuliah dulu. "Kau bukan calon suamiku lagi" Balas dendam, dan takdir yang mempermainkan mereka silih ber...