Sixteen

359 31 10
                                    

~~

Semuanya sangat cepat bagi Sungmin, sejak kejadian malam itu di apartemen Siwon, laki-laki itu memang dengan benar bertekad untuk mempercepat pertunangan mereka, bahkan Siwon meminta orangtuanya yang ada di Jepang untuk berangkat ke Seoul keesokan harinya dan bertemu dengan orang tua Sungmin, membicarakan pertunangan mereka yang akan diselenggarakan 1 minggu lagi.

Persiapan semua dilakukan oleh Siwon, mulai dari undangan, catering, dekorasi, hingga make up dan pakaian yang akan digunakan kedua belah pihak. Sungmin yang memikirkannya saja masih pusing, ia masih perlu mengerjakan beberapa pekerjaan tapi sekarang ia harus sudah mengambil cuti karena acara pertunangannya yang mendadak.

Siang ini Sungmin masih ada di rumah, ia memilih untuk permisi pulang lebih awal pada Maehyung karena beberapa dekorasi akan mulai di pasang di rumahnya. Setelah perdebatan panjang, Sungmin memutuskan untuk melangsungkan pertunangan di rumahnya saja, karena menurutnya akan menghamburkan banyak uang jika mereka menyewa gedung untuk pertunangan yang hanya akan mengundang kerabat dekat saja.

Melihat orang yang berlalu lalang dirumahnya membuat kepala Sungmin berdenyut sakit. Ia meminta izin ibunya untuk masuk kedalam kamar sebentar mengistirahatkan tubuhnya yang lelah memikirkan petunangannya yang akan diadakan lusa itu.

"Kau istirahatlah, Min, biar eomma yang mengawasi mereka"

Sungmin tersenyum tipis.

Ibu Sungmin meraih tangan anaknya dan menepuknya dengan pelan, memperhatikan Sungmin yang tampak pucat dan lelah.

"Kau sudah besar. Eomma akan kehilangan putri eomma sebentar lagi" ucap ibu Sungmin lirih. Ia memperhatikan manik Sungmin yang benar-benar mirip dengannya.

"Jangan bicara aneh eomma, aku hanya bertunangan. Kami belum memutuskan kapan pernikahan itu" balas Sungmin pelan.

"Eomma menyayangimu sayang, bahagialah dengan pilihanmu"

Sungmin masuk kedalam pelukan sang ibu. Kemudian menangis lirih didalam pelukannya. Kalimat ibunya seolah menohoknya dengan pilihan yang ia buat.

"Jangan menangis. Kau harus bahagia"

~~

'Kau belum menemuinya?'

"Belum"

Kyuhyun menyambungkan audio ponselnya ke audio mobilnya. Ia sedang berkendara untuk kembali ke rumahnya setelah pulang bekerja. Ini sudah jam 8 malam dan Kyuhyun harus lembur mengingat ini sudah memasuki akhir bulan.

'Stupid. Sampai kapan kau akan menghindarinya? Setidaknya temui dia dan katakan yang sebenarnya, sebelum semuanya terlambat, you stupid'

Kyuhyun menghela napasnya mendengar cacian Jemin di seberang sana. Ia sudah menceritakan semuanya pada Jemin, tentu saja tidak termasuk bagaimana bodohnya Kyuhyun malah selingkuh di masa lalu.

"Apa dia masih menerimaku? Maksudku aku sudah mengabaikannya berminggu-minggu"

'Rasanya aku ingin menghajarmu Cho, cepat hubungi dia dan temui dia besok!'

Sambungan telepon terputus.

Kyuhyun berdecak kesal, kemudian melanjutkan perjalanannya menuju ke rumahnya.

~~

Sampai di rumahnya, Kyuhyun segera membersihkan dirinya dan bertekad untuk menghubungi Sungmin malam ini, ia akan meminta maaf atas sikap kekanakannya karena mengabaikan Sungmin selama berminggu-minggu, meskipun Sungmin tidak ada mnghubunginya beberapa hari belakangan ini, Kyuhyun akan mencoba memperbaiki hubungannya dengan Sungmin seperti apa yang Jemin katakan.

Reiniciar // {KyuMin}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang