Ten

321 33 11
                                    

Sungmin sedang duduk diam di mejanya. Banyak kertas-kertas penting yang masih terlihat berserakan didepannya, kertas yang bisa saja harus Sungmin selesaikan hari ini, tapi Sungmin benar-benar tidak punya tenaga untuk bekerja hari ini. Mungkin semua ini tidak akan menjadi buruk jika saja Sungmin tadi tidak menyetujui permintaan Siwon untuk mengantarnya dan laki-laki itu memberitahunya bahwa mereka memiliki hubungan yang sangat dekat di masa lalu. Sungmin sebenarnya tidak ingin berada di posisi ini. Ia melupakan segalanya, rasa bersalahnya pada seluruh keluarganya dan orang-orang terdekatnya membuat Sungmin benar-benar hampir tidak bisa tidur karena memikirkan itu.

Sungmin tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya perlu bersabar untuk memulihkan ingatannya, dan seingatnya, Dokter pernah mengatakan bahwa ia tidak perlu terburu-buru untuk mengingat semuanya.

"Sungmin-ah apakah Sajangnim ada di dalam?"

Lamunan Sungmin buyar ketika ia mendengar seseorang memanggilnya. Didepannya berdiri seorang laki-laki yang Sungmin ingat adalah kepala direksi di perusahaan Maehyung. Sungmin tersenyum sebentar, ia kemudian meraih telepon yang ada disampingnya dan mulai men dial nomor Maehyung untuk meminta izin laki-laki didepannya akan masuk.

"Anda bisa masuk 10 menit lagi, Sunwo-ssi." Sungmin mengalihkan pandangannya pada Sunwo setelah menutup sambungan telepon tadi. Sunwo yang medengar panggilan Sungmin menghembuskan napasnya. Meskipun mereka tidak terlalu dekat, tapi Sunwo benar-benar menyayangkan hilangnya ingatan gadis muda didepannya ini.

"Kau tidak perlu sopan seperti itu. Kau biasa memanggilku Oppa, Sungmin" katanya setengah meminta dan mengingatkan Sungmin. Wanita itu kemudian menyandarkan punggung kecilnya pada tempat duduknya.

"Maaf, aku hanya berusaha untuk sopan" balasnya mencicit. Sunwo tersenyum maklum dan menganggukkan kepalanya. Ia berniat melangkahkan kakinya untuk duduk di salah satu sofa yang disediakan untuk menunggu sang pemilik perusahaan. "Eum..oppa". merasa dirinya dipanggil, Sunwo mengalihkan segala pandangannya pada Sungmin, ia kemudian membalikkan badannya mendekati wanita yang tampak ragu itu.

"Ada apa? Kau memerlukan sesuatu?" Tanya Sunwo. Sungmin masih terlihat ragu untuk bertanya, ia bimbang apakah bertanya mengenai masa lalunya pada rekan kerjanya merupakan keputusan yang benar? Ia merasa sangat tidak puas ketika bertanya mengenai masa lalunya pada Siwon, terlebih pada Kyuhyun. kedua laki-laki itu benar-benar memberikan jawaban yang membuat Sungmin bingung.

"A-ah anniya" Sungmin akhirnya mengalah dan tidak menanyakan masa lalunya pada Sunwo, membuat laki-laki itu hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Jika kau perlu sesuatu, katakan saja pada kami semua disini, Sungmin-ah"

~~

Tok Tok

Maehyung yang sedang membaca beberapa berkas penting didepannya menggumam pelan saat mendengar pintu ruangannya diketuk.

"Sajangnim memanggil saya?"

"Ah ne, masuklah Min"

Sungmin menutup pintu dibelakangnya dengan pelan. Ia kemudian berjalan menuju meja Maehyung dan berdiri didepannya, memperhatikan Maehyung yang tengah memberikan koreksi pada beberapa berkas itu. Ia kemudian menutup salah satu berkasnya dan melipat tanganya, bersandar pada kursinya.

"Aku lupa memberitahumu. Lusa kita akan berangkat ke Jepang Min, sepertinya aku memerlukanmu untuk membantuku memperbaiki perusahaanku disana" ucapnya pelan. Sungmin terdiam kaku mendengar penuturan Maehyung. Jepang? Ia akan ke Jepang?

"Maaf karena membuatmu terkejut, tapi ini sangat penting" lanjutnya. Sungmin mengangguk dengan kaku. Ia tidak bisa menolak permintaan bosnya, kan?

"Berapa lama?"

Reiniciar // {KyuMin}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang