5. Two Mate

84 8 0
                                    

Lahan perbatasan dunia manusia dan immortal menjadi hangus karena aduan dari kekuatan Reenzy dan Xanveer, keduanya sama sama tenggelam dalam amarah yang sangat besar.

"jangan pernah menyakiti Lyqora lagi Reenzy" Xanveer menggerakkan tangannya hingga menimbulkan ratakan tanah besar di tempat berdirinya Reenzy, dengan sigap Reenzy mengeluarkan sayap perinya.

Reenzy menatap tajam lelaki di depannya "siapa kau sebenarnya, mengapa kau selalu mendekati Mateku?" tanya Reenzy dengan nanda membentak, Xanveer diam tak menjawab, hal itu membuat Reenzy mengeluarkan kekuatan perinya.

Sulur sulur keluar dari dalam tanah mengikat Xanveer dengan cepat, Xanveer tak sempat mengelak, ia memandang tajam Reenzy, dengan sekejap api hitam keluar dari dalam tubuh Xanveer, Reenzy terbelak, kekuatan api hitam.

Reenzy tahu bahwa yang memiliki kekuatan api hitam hanyalah klan Lucifer dan klan kegelapan "kau tak berhak tahu siapa aku Reenzy" Xanveer menggertakkan giginya, seketika serangan bola api berterbangan di sisi Xanveer, bersiap untuk menyerang.

Reenzy dengan sigap membuat barrier, ia merasa kekuatannya dengan Xanver tak sebanding, ia akan kalah, tatapan Xanveer memicing, sekejap bola api itu melesat menuju ke arah Reenzy.

Buumm...

Ledakan besar terjadi tepat di hadapan Reenzy, bukan ia yang menghentikan kekuatan Xanveer, Reenzy melirik ke arah Xanveer, sedangkan Xanveer kini hanya bisa terkejut atas kehadiran seseorang, yaitu Lyqora.

Yahhhh, yang menghadang serangan Xanveer adalah Lyqora "Queen" gumam Xanveer lirih, Lyqora memandang lemah Reenzy, sayap Lyqora perlahan tertutup, ia mendekat ke arah Xanveer, membuat malam hari ini semakin sunyi.

"cukup hentikan, apa kalian tak memikirkan dampak dari kekuatan kalian, tanpa menggunakan barrier penghalang kerusakan di dunia manusia?" tanya Lyqora tersirat nada amarah dan kecewa dari mulutnya.

Reenzy terdiam, sayap yang tadinya berkembang kini tertutup, ia memandang ke arah Lyqora dengan tatapan sendu, di batinnya kini bertanya 'mengapa Lyqora lebih mementingkan lelaki itu?'

Lyqora beralih memandang Reenzy, tatapannya kini datar, tak ada lagi tatapan sedih, kecewa, marah yang hadir di wajahnya. Perlahan dirinya mendekat ke arah Reenzy.

"sebagai king Werewolf dan Fairy, apakah seperti ini perlakuanmu" tanya sakartis Lyqora, Reenzy terkejut.

Rahang Reenzy mengeras "dan seperti inikah perlakuanmu terhadap Mate mu sendiri?" pertanyaan itu membuat hati Lyqora tertohok, perlahan Reenzy pergi menginggalkan Lyqora.

Lyqora menghela nafas, ia sudah memprediksikan inilah yang akan terjadi ketika dirinya berusaha melerai keduanya, ia tak ingin bersedih lagi, setidaknya ia tak di reject oleh Reenzy dirinya pun sudah senang.

Lyqora menjentikkan jarinya, seketika cahaya kecil berterbangan membuat semuanya seperti semula, ia menoleh dan memandang lembut Xanveer.

"jangan sampai seperti ini lagi, aku tak ingin di antara kalian ada yang terluka" ujar lembut Lyqora, dirinya tersenyum lembut dan berangsur pergi.

Lyqora menangis lagi, semua ini mungkin akan benar benar berakhir menyedihkan, ia berlutut, melingkarkan badannya, dirinya benar benar pasrah "bunda apa yang sudah di takdirkan kepadaku ini, apakah tak akan pernah ada kebahagiaan?" lirih Lyqora.

Tangannya terulur di atas tanah, perlahan memunculkan tanaman bunga yang merekah di halaman belakang mansion, semua orang kini sudah tertidur, sedangkan Lyqora tidak.

Lyqora perlahan masuk ke dalam mansion meninggalkan taman bunga yang sudah ia buat dalam waktu semalaman ini, tanpa ia sadari bahwa Aracel, bundanya turun ke dunia manusia untuk menjenguk sebentar putrinya.

Aracel hanya dapat menatap lirih punggung putrinya yang kian menjauh 'Bersabar lah nak' batinnya, dan membuat taman bunga ini menghilang di siang hari agar tak ada orang yang curiga bagaimana taman ini tumbuh.

"ini semua salah bunda, harusnya bunda tak membiarkan dewa langit memberikanmu dua Mate" batin Ara dan ia menghilang di tengah keheningan malam.

***

Lyqora melangkahkan kakinya tergeas gesa, ia baru mendapat kabar dari telepati bundanya, kabar bahwa kalung hati Cristal biru menghilang.

Brakkk....

Lyqora membuka paksa pintu besar di depannya itu, dilihatnya bundanya yang kini tengah menangis karena hilangnya kalung itu, Lyqora mendekat, ia memeluk bundanya.

"bagaimana bisa menghilang bunda? Bukankah keamanan kalung Cristal di jaga ketat oleh para penjaga dan juga segel dari bunda?" tanya Lyqora bingung, sedangkan Aracel hanya bisa menatap Lyqora sendu.

"bunda juga tak tahu pasti, tapi semenjak Lord menggila, bunda tak bisa mencegahnya dan membuat segel kalung cristal menghilang, mungkin para musuh memanfaatkan keadaan itu untuk merebut kalung Cristal" jelas Aracel, Lyqora tampak berpikir, siapa yang telah merebut kalung Cristal milik karajaan Flowerangel, itu pikirnya.

Lyqora bangkit, matanya terpejam, mencoba untuk menerawang detik terakhir dari kalung Cristal, dalam bayangannya, Lyqora dapat melihat seorang lelaki dengan pakaian yang serba hitam dan juga lambang kerajaan kegelapan.

Dahi Lyqora berkerut, dalang yang mengambil kalung Cristal adalah Raja kegelapan "Raja Kegelapan" ucap Lyqora dingin, Aracel dengan refleks memandang Lyqora.

Mendengar nada bicara Lyqora, Aracel tau bahwa sisi gelap Lyqora ingin bangkit, Aracel memegang tangan Lyqora, membuat Lyqora menatap ke arah bundanya, dahinya berkerut.

"ada apa bunda?" tanya Lyqora, raut wajahnya kini berubah menjadi lembut.

Aracel menggelengkan kepalanya "ingatah nak, bahwa di darahmu terdapat darah clan Angel, jangan biarkan darah gelapmu menguasaimu" Lyqora diam mendengar perkataan bundanya, tadi memang sempat darah gelapnya bergejolak, tapi Lyqora berusaha untuk menenangkannya kembali.

Lyqora tersenyum lembut "tidak bunda, aku akan tetap ingat bahwa darah Angel ada dalam diriku dan aku juga tak akan membiarkan darah gelapku menguasainya" ucap Lyqora tenang, Aracel pun juga ikut bernafas lega.

"bunda kau beristrahatlah, aku akan ke sesuatu tempat" ucap Lyqora lembut, dengan membantu Aracel membaringkan diri di atas ranjangnya.

Tatapan Aracel memandang intens Lyqora, Lyqora mengerti tatapan dari ibunya "Lyqora berjanji akan tetap stabil bunda" ucap Lyqora dan tanpa persetujuan dari Aracel ia melangkah kan kaki menjauh dari kamar bundanya.

Sedangkan di kerajaan kegelapan, Xanveer menatap mata ayahnya tajam, ia marah, mengapa harus kalung Cristal milik karajaan Flowerangel, bukankah itu milik bunda dari Matenya sendiri.
.
.
.
.
.

Maaf telat up, seharusnya up tadi pagi, tapi karena aku kurang sehat jadi yah begitu.

Tenang aku gapapa kok, kata dokter aku cuma kecapean aja trus kebanyakan pikiran.

Kalian harus pada sehat yah dan pantengin trus dukung terus cerita Lyxare.

Stay Healthy

See You In Nexth Chapter

And Abaikan Typo

Salam hangat
Diah Alfia Zahra💫

*18-01-2021*

LYXARE (Sequel The Princess) [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang