17. Memory Fragments Reenzy

52 3 0
                                    

Bayangan buram selalu hadir dalam mimpi Reenzy, hanya sebuah suara dengan gambar yang tak terlalu jelas, mulai dari siapa dirinya gadis yang di anggap adiknya bahkan seseorang yang dulunya pernah Reenzy cintai.

Reenzy masih terdiam di dalam ruangan tak berujung di alam bawah sadarnya, serpihan memori selalu berputar di sisi tubuhnya, bagai kan kaset rusak yang tak beraturan, sehingga membuat Reenzy kembali pusing.

'sebenarnya apa ini? Mengapa tiba tiba aku berada di ruangan tak berujung seperti ini? Dan apa semua ini adalah suatu ingatan? Tapi milik siapa?' berbagai pertanyaan perlahan muncul di benak Reenzy, dahinya berkerut dalam.

"kau tahu, ini adalah dunia alam bawah sadarmu, dan ku perlu ingatkan bahwa ini semua mungkin ingatan tentang mu, tak mungkin jika ini adalah milik orang lain" ucap seseorang yang begitu mirip dengan Reenzy, hanya saja ia bermata emas sedangkan Reenzy bermata coklat.

Reenzy lagi lagi berkerut, ia tak tahu siapa orang ini dan mengapa tiba tiba berada di hadapannya? Lelaki di depannya itu berdecih lalu menatap tak suka Reenzy.

"selain karena kau yang selalu menghiraukan mate mu, ternyata kau juga bodoh" ucap sakartis lelaki di depannya.

"kau..." Reenzy menghentikan ucapannya, di lubuk hatinya sedikit perasaan bersalah, lelaki itu maju selangkah demi selangkah hingga akhirnya ia berada di hadapan Reenzy.

"ini aku, serigala mu bodoh" ucap lelaki itu, seketika tatapan Reenzy berubah menjadi datar, serpihan memori yang tadinya selalu berputar di sisi Reenzy kini juga sudah menghilang entah kemana, benaknya bertanya, apakah karena kehadiran serigalanya maka semua ingatan itu menghilang?

Erthan menggeram sehingga membuat Reenzy kembali menatapnya, Reenzy berdecih "mengapa kau bisa berada di sini? Dan berhentilah menyebutku bodoh" ucap Reenzy malas, Erthan sedikit menjauh dari Reenzy.

"kita ini satu tubuh, meski jiwa kita berbeda, maka aku bisa masuk ke dalam alam bawah sadarmu, dan aku tak akan berhenti menyebutmu bodoh, karena kau memang bodoh" ucap sakartis Erthan, Reenzy terdiam dan perlahan tersenyum kecut.

"tidak bisakah kita akur jika berbicara santai seperti ini? Bukan hanya saat pertempuran saja?" tanya Reenzy, Erthan terdiam seketika pandangannya kini teralihkan kepada bintang bintang yang berhamburan di hadapannya.

Erthan juga berpikir, mengapa dirinya selalu bersikap kasar terhadap Reenzy, apa karena Reenzy sudah menghiraukan Matenya? Yah mungkin itu, Erthan beranjak dan menepuk bahu Reeny pelan.

"kalau itu yang kau mau baiklah, kita harus akur untuk saat ini, bagaimanapun kau harus segera menyelesaikan teka teki di dalam serpihan memori ini" ucap Erthan dan seketika ia menghilang, kembali memasuki tubuh Reenzy.

Reenzy terdiam, serigalanya setuju? Itu bagus sekali

***

Setelah kepergian Erthan,  serpihan memori yang tadi sempat menghilang kini muncul kembali, Reenzy menelisik semua gambaran ingatan itu, apa dirinya pernah hilang ingatan? Reenzy tah tahu itu.

Salah satu gambar ingatan itu mendekat dan perlahan masuk kedalam kelapa Reenzy, ruang tak berujung dengan hiasan galaksi itu kini berubah menjadi sebuah hutan asri, di sana sudah terdapat dua anak kecil yang sedang menikmati indahnya hutan tepatnya sebuah taman bunga.

Sambil duduk di salah satu batu, Reenzy mengamati kedua anak itu, matanya terbelak ketika menyadari bahwa anak kecil itu salah satunya adalah dirinya sendiri dan seorang gadis yang masih asing di ingatannya.

"kak berapa lama kau akan pergi?" tanya gadis di samping diri kecilnya itu, Reenzy terdiam, apa katanya? Kak? Kakak? Atau apa? Entahlah Reenzy masih bingung.

Diri kecilnya tersenyum lembut "emmm, sekitar dua minggu, tak lama" ucap diri kecilnya sambil mengelus pucuk kepala gadis itu dengan lembut, Lagi lagi Reenzi memilih diam, ia memutuskan untuk mengikuti semua alur dari serpihan serpihan ingatan ini.

"kau jangan nakal nakal yah terhadap bunda, Violetta" ucap diri kecilnya, gadis yang di sebut Violetta itu cemberut.

Tapi tunggu, nama gadis itu terasa familiar di pendengarannya, Violetta, ketika mendengar namanya ada perasaan sedih yang mendalam, Reenzy memegang dadanya, sesak itu yang ia rasakan.

"yah tak apa, aku akan bermain bersama putri besar Lyqora, kaka jangan lupa membawa oleh oleh yah" ucap manja Violetta, diri kecilnya tersenyum.

Tanpa sadar Reenzy meneteskan air mata, bayangan itu buyar dan perlahan di gantikan oleh gambaran asing lainnya yang lama kelamaan menjadi nyata bahkan sangat nyata.

Kini bayangan itu tergantikan oleh gambar dirinya dan seorang lelaki, Reenzy menelisik, sepertinya ia mengetahui siapa lelaki yang sedang berjalan di sampingnya ini, Louis, yah itu dia, Deltanya.

"Louis apa kau mempunyari perasaan terhadap adikku?" tanya diri kecilnya, Reenzy lagi lagi terbelak 'adik? Aku mempunyai seorang adik? Tapi mengapa aku tak pernah ingat akan hal ini?' batinnya berteriak.

Louis tersenyum "maaf pangeran, sebenarnya aku mengklaim bahwa Putri Violetta adalah Mate ku, dari aroma yang aku cium" dapat dilihat bahwa diri kecil Reenzy berhenti sejenak dan memandang Louis dalam.

Rennzy lagi lagi terkejut, otaknya kini belum bisa memadai untuk mencerna semua yang ia dapatkan kali ini, satu yang ia mengerti, bahwa adiknya ini bernama Violetta, tapi mengapa lagi lagi ia tak tahu bahwa dia memiliki seorang adik dan bahkan sepertinya Reenzy sangat menyanginya.

"Louis apa kau serius" langkah Louis tiba tiba berhenti, ia berbalik memandang pangerannya yang kini juga tengah memandanganya dengan serius, wajah Louis tak kalah seriusnya.

"apa aku pernah bercanda pangeran? Apalagi tentang Mate ku" ucapan Louis membuat diri kecilnya menghela nafas, perlahan dirinya maju dan menepuk pundak Louis.

"tolong jika aku sedang tak berada di sisinya, jaga dia untuk ku" ucap diri kecilnya itu dan melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda, Louis terdiam tapi kemudiam ia tersenyum tipis.

Bayangan itu hilang kembali dan Reenzy merasakan bahwa gejolak aneh mulai muncul di dadanya.
.
.
.
.
.
Huhuyy double update, udah lewat beberapa bulan dan cerita kedua aku lumayan dapat kemajuan.

Aku selalu bersyukur, kalian selalu membantu aku, kalian baik banget, aku kan jadi terharuu.

Aku terus berharap kalau kalian mau terus membantu cerita aku yang lainnya dan terus mendukung aku. ILY ^^

Ok lah segitu aja
See You In Nexht Chapter
And Abaikan Typo

Salam Hangat
Diah Alfia Zahra💫

*04-04-2021*

LYXARE (Sequel The Princess) [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang