21. Queen Night Goddes

42 2 0
                                    

Lyqora terdiam melihat wajah wanita di hadapannya kini, bagaimana tidak, wajahnya mirip sekali dengan dirinya, gauh biru tua bercampu dengan biru muda itu sudah di penuhi oleh percikan darah segar.

"kau siapa?" tanya Lyqora dengan wajah yang bingung, wanita itu tersenyum lembut.

"putri Lyqora di masa depan sangat lugu ternyata" wanita itu tertawa renyah, sang Dewa malam kembali tersenyum dan kini tengah berdiri di antara kedua wanita itu yang tentunya tak di ketahui oleh kedua wanita itu.

Lyqora bergeming "seriuslah, kau ini siapa?" tawa wanita itu terhenti digantikan oleh wajahnya yang datar nan dingin.

"kau sungguh tak tau aku?" tanyanya, Lyqora menggeleng.

"aku.... Aku adalah dirimu di masa lalu, Queen Night Goddes" Lyqora tercengang, Wanita itu tersenyum tipis.

"tidak mungkin" ucap Lyqora tak percaya, dirinya mundur beberapa langkah.

"apanya yang tak mungkin? Aku ini sudah tiada, karena ingatanmu semasa kecil dihilangkan aku mengambil kesempatan untuk muncul dan memberitahumu, carilah Mate tetapmu sebelum insiden dahulu terulang kembali" ucap Dewi malam panjang lebar.

"tapi aku tak tahu siapa Mate tetapku" ucap Lyqora frustasi, wanita itu tak bergeming.

"kau tahu, aku sudah cukup lelah dengan keadaan diriku sendiri yang memiliki dua Mate dan sekarang aku di hadapkan dengan hal yang rumit, memiliki tiga Mate dan reingkarnasi Dewi malam?" ucap Lyqora frustasi.

"putri Lyqora kau ini adalah putri besar dunia immortal, tiga bulan lagi adalah bulan purnama, temukan dia sebelum hari itu, dan putuskan hubungan dengan Matemu yang lain, setelah kau bangun kau akan tahu dan mengerti semuanya" ucap Dewi malam, sang Dewa hanya terdiam sambil memandang wajah Lyqora yang kini tengah berpikir.

"aku akan memberikan petunjuk, apa yang kau lihat belum tentu benar, apa yang kau rasa belum tentu benar, atas dan bawah salah, kanan dan kiri juga salah, kau harus menebak jalan mana yang terbenar" wanita itu berucap lalu tersenyum, Lyqora tak bergeming.

"jangan sepertiku yang dahulu, aku juga memiliki Mate yang lebih dari satu, aku memiliki tujuh Mate, diriku yang tak tahu siapa Mate tetapku membuat hari itu menjadi hari darah, kau lihat para mayat yang di sana?" tanya Wanita itu, Lyqora menoleh ke arah yang wanita itu tunjuk.

"mereka adalah ke lima Mate ku dan kau lihat dua mayat disana?" Ucap wanita itu, Lyqora memandang lamat wajah mayat tersebut, familiar yang di rasakan Lyqora, dia seperti mengenalnya tapi siapa?

"lelaki yang memakai pakaian berwarna biru tua adalah Mate tetapku dan yang berpakaian merah adalah salah satu Mateku yang sangat terobsesi terhadapku" ucap Wanita itu tak bergeming.

"aku yang tak bisa memilih sehingga membuat mereka bertengkar dan semua Mateku meninggal karena saling membunuh dan pasangan ku Dewa malam juga meninggal, aku sendiri mati dibunuh oleh wanita lain yang terobsesi dengan salah satu Mate ku" ucap Dewi malam sedih.

"suatu saat kau akan mengetahui dari salah satu Matemu yang terobsesi atau mencintai dirimu dengan sepenuh hati, hingga kau bertemu, Mate tetapmu" Dewi malam memeluk Lyqora erat, Lyqora yang masih belum dapat mencerna semuanya hanya bisa terdiam.

"ini adalah sebuah kutukan, pecahkan atau keturunan yang lahir dari clan Angel dan Lucifer akan terkena imbasnya, seperti kau" ucap dewi malam, Lyqora masih tak bergeming.

"aku pergi, selesaikan teka teki ini" ucap Dewi malam melepaskan pelukannya, Lyqora tersadar.

"namamu siapa?" tanya Lyqora cepat, dewi malam terhenti, berbalik dan tersenyum.

"Lyqora Lettava Estel Yevanna" Dewi malam menjawab lalu menghilang hilang di telan kegelapan, sang Dewa malam tetap berada di samping Lyqora.

Lyqora tersenyum "tenanglah Putri Lyqora, aku akan memecahkannya" ucap Lyqora yakin.

"berusahalah Lyqora" ucap Dewa malam.

***

Waktu berlalu dengan cepat, Reenzy, Lyqora, Eveline dan Tryaxe kini sudah kembali bangun, masing masing dari mereka memikirkan apa yang sudah terjadi dan beberapa hal yang berubah.

Kekuatan dan aura peri Eveline yang kembali, kenangan pahit yang pernah mereka alami, Lyqora menangis, dia tak menyangka bahwa takdirnya sangat rumit.

Brakk....

Pintu terbuka paksa, di sana Xanveer dengan raut wajah lega bercampur khawatir melangkah maju mendekati Lyqora dan memeluk erat dirinya, Lyqora terdiam, dia ingin membalas tapi dia mengingat kembali ucapan Dewi malam, bahwa dari salah satu Matenya ada yang terobsesi dan ada yang mencintainya tulus.

"akhirnya kau bangun dari tidur panjangmu" ucap Xanveer sembari melepaskan pelukannya, Lyqora tersenyum lembut, dari tatapan mata Xanveer Lyqora menemukan bahwa Xanveer mencintainya tulus, tapi apa itu benar?

"Xanveer, beritahukan kepada Eveline, Reenzy dan Tryaxe untuk berkumpul di ruang keluarga termasuk dirimu, ini perintah" ucap Lyqora tegas, Xanveer terhenyak kemudian tersenyum dan bangkit dari duduknya.

"baiklah, kau bersiaplah dulu Queen" Lyqora mengangguk dan pintu tertutup kembali.

'sudah saatnya aku memulai misi ku sendiri, damailah Putri Lyqora Lettava Estel Yevanna'
.
.
.
.
.

Nah loh tambah penasaran ga kalian? Aku harap iya, karena aku akan membuat kalian berprasangka buruk, huahahahah *ketawa jahat*

Tapi jangan berlebihan yah buruk sangkanya, ga baik.

Ya udah segitu aja, tunggu di chapter selanjutnya yah.

Abaikan Typo and bye bye

Salam Hangat
Diah Alfia Zahra💞

*22-07-2021*

LYXARE (Sequel The Princess) [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang