Dalam ruangan gelap dan pengap, Xanveer melemparkan seluruh bola hitam ke arah mayat yang sudah tidak terbentuk dengan benar.
Dirinya marah, sangat marah, bagaimana tidak, Lyqora sudah hertemu dengan Verthon, tangan Xanveer mengepal sampai urat urat tangannya menonjol "ARRRGGGHHH, LYQORA HANYA MILIKKU, HANYA MILIKU!!"
Teriaknya, Xanveer merasa akan segera gila rasanya, dia hanya tak ingin kehilangan lagi, sejak bundanya yang menghilang dan kini ayahnya yang sudah berhenti untuk memisahkan Lyqora dengan para matenya, Xanveer merasa gila.
"Dasar tua bangka, kenapa kau harus mundur dari rencana itu, padahal sedikit lagi aku memilikinya, MEMILIKI NYA!" teriak Xanveer.
Baginya Lyqora adalah kehidupannya, setelah dia kehilangan di masa lalu dia tak mau lagi kehilangan di masa kini, tatapan Xanveer menajam, seulas senyum kecil hadir di bibirnya.
"Kau tak bisa bersamanya honey, kau hanya milikku, tak apa jika kejadian dulu terulang lagi, asal kau menjadi milikku" gumam Xanveer dengan netra mata yang berubah merah.
"Nak, tindakan mu itu salah, berhentilah" gumam ayah Xanveer, dari balik pintu.
***
Ara memandangi bola bulan miliknya, berpendar putih ke biruan, senyuman manis tanda bahwa dirinya senang terukir, tanpa sadar Ara menangis.
"Putriku, putriku bertemu dengan mate aslinya" ucap Ara bahagia, dia berharap semoga jalan seterusnya bisa baik baik saja.
"Queen" Kenzie datang memeluk Ara dari belakang.
"Kau tak apa queen?" Tanya Kenzie, Ara berbalik dan tersenyum cerah kepada suaminya itu.
"Zie, aku bahagia, Lyqora menemukan kebahagiannya Zie" ucap Ara sambil menyentuh wajah Kenzie.
"Siapa dia queen?" Tanya Kenzie.
"Verthon Elrohir Voronwe Meirion, putra pangeran Alrofy dan Delice, dewi kedamaian" tutur Ara, Kenzie terdiam.
"Verthon? Bukannya dia sudah menghilang sejak lama?" Ara tersenyum penuh arti mendengar pertanyaan Kenzie.
Ara tak menjawabnya, tapi dia membalas pelukan Kenzie lebih erat dan bersandar di dada bidang suaminya itu.
Sementara di dunia manusia, lebih tepatnya mansion ilusi milik Verthon, terdapat dua makhluk immortal yang tengah terbuai cinta.
Lyqora memainkan aksesoris dari pakaian Verthon, dengan bersandar di dada bidang matenya itu, Lyqora merasa sangat bahagia, sesekali ia melirik wajah tampan itu.
Verthon memejamkan mata menikmati semilir angin dari danau, dengan tangan yang tak hentinya mengelus rambut Lyqora "kau senang queen?" Verthon menatap wajah di bawahnya itu.
Lyqora mendongak dan mengangguk dengan senyum manis dia bibirnya, Verthon ingin sekali melahap bibir mungil tersebut, namun dia urungkan, Lyqora mengeryit dia paham keinginan Verthon.
Cup.
Dengan cepat Lyqora mencium bibir matenya "kau ingin? Tak apa, bukan kah aku milikmu?" Tanya Lyqora.Verthon merasa seakan gila, nafsu yang sedari tadi dia tahan kini meledak, Verthon tersenyum tipis dan langsung melahap bibir manis nan mungil milik Lyqora.
Lyqora memejamkan mata, lumatan Verthon sangat lembut, tidak menuntut tapi Lyqora menginginkan lebih, dengan mengalungkan tangannya di leher, Verthon beralih ke leher jenjang Lyqora.
"Mmhh, geli Veron"
"Veron?" Verthon behenti dan menatap matenya yang berada di pangkuanya kini, Lyqora mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
LYXARE (Sequel The Princess) [END]✅
Fantasia!!!CERITA ASLI KARANGAN SENDIRI, MAAF BILA TERDAPAT UNSUR KESAMAAN!!! !!!DILARANG KERAS MENCOPY PASTE CERITA INI, BERUSAHALAH SENDIRI!!! !!!CERITA INI AWALNYA GA SERU, TAPI KALIAN AKAN DIBAWA UNTUK BERPIKIR DAN PENASARAN DI CHAPTER SELANJUTNYA!!! EN...