Keadaan mansion Kenzie terlihat tentran, Lyqora hadir setelah dirinya berteleportasi dari mansion ilusi, Lyqora melangkahkan kaki menuju gerbang utama mansion.
"Tuan putri, selamat datang" sapa penjaga gerbang, Lyqora tau kalau penjaga gerbang itu berasal dari ras mermaid, Lyqora tersenyum dan mengangguk.
"Terima kasih, barta" ucap Lyqora dan melenggang masuk.
"Sebentar, apa Reenzy ada disini?" Tanya Lyqora, indra penciumannya menangkap wangi mate itu, ah lebih tepatnya calon mantan mate.
"Iya yang mulia, beliau tiba dengan seorang perempuan" ucap barta, sedangkan Lyqora mengeryit.
'perempuan?' tanya batin Lyqora.
"Baik, terimakasih lagi barta"
Lyqora tak menanyakannya lagi dan memilih masuk melewati air mancur kecil di tengah tengah halaman.***
Lyqora memasuki kamarnya, di pejalanan di tak menemukan Reenzy, entahlah dimana lelaki itu dan sesuatu yang mengusik penciumannya, wangi bunga lily.
Dilihat sekelilingnya, kamarnya tak berubah, hanya saja tetap bersih walaupun ia tinggal ke dunia immortal, Lyqora mendelik, terdapat aura asing di kamarnya sendiri dan dia baru menyadari nya?!
Lyqora mulai menajamkan insting serta penciumannya, aura gelap dan terasa memaksa, dan jujur saja selama Lyqora berada di kamarnya, dia selalu mengingat Xanveer.
Lagi lagi Lyqora teringat dengan perkataan Verthon 'Xanveer adalah mate mu yang berbahaya' begitulah ucapannya.
'jadi maksudnya, Xanveer memasang sebuah penarik untukku di kamar ku?!' batin Lyqora.
Sringg..!!
Dapat. Lyqora mendapatkan letak aura gelap itu, Lyqora melangkah cepat ke arah tempat tidurnya.Di kolong kasur tepat bagian kepala Lyqora tidur, aura itu menempel, Lyqora berdecih 'benar benar menjijikan!!' batinnya.
Bagaimana tidak, sebuah jantung manusia dengan darah yang mengering, setelah Lyqora mengambilnya, bau jantung itu menyengat karena kekuatannya hilang.
Wushhh...
Angin dingin menyapu kamar Lyqora, dirinya terdiam, bau busuk menyapa penciumannya "selamat datang mate ku, Xanveer"***
Reenzy mengantar wanita yang tadi dia tolong ke ruangan para pelayan, sesuai dengan perintah Kenzie bahwa dirinya memiliki kekuasaan atas mansion ini, selain Lyqora dan keluarga tentunya.
"Kau boleh menginap saja di sini, kau disini tamu nona" ucap Reenzy, lagi lagi wanita itu menggeleng.
"Tidak tuan, sebagai balas budi ku, bisakah aku bekerja di mansion ini? Sebagai pelayan tak apa, apapun aku bisa kerjakan" ucap wanita itu berharap.
Reenzy menghela nafas, entah kenapa melihat wanita ini, Reenzy tak rela jika dia bekerja sebagai pelayan pula.
"Hmmm, baiklah, ku bisa menempati kamar ini dan yah kalau boleh tau, siapa namamu nona?" Tanya Reenzy.
"Zeara, panggil aku Zeara tuan..."
"Reenzy" ucap Reenzy cepat, wanita itu mengangguk.
"Ah, tuan Reenzy, apa aku bisa bekerja besok?" Tanya Zeara
"Kau bisa bekerja kapan pun. Zeara, nama yang cantik" ucap Reenzy lembut, tanpa Reenzy sadari Zeara menunduk malu mendengar penuturan Reenzy yang memanggil namanya lembut.
***
Xanveer mendengus melihat jantung manusia di tangan Lyqora, Lyqora berbalik dan tersenyum manis sengaja ia berkacak pinggang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LYXARE (Sequel The Princess) [END]✅
Fantasía!!!CERITA ASLI KARANGAN SENDIRI, MAAF BILA TERDAPAT UNSUR KESAMAAN!!! !!!DILARANG KERAS MENCOPY PASTE CERITA INI, BERUSAHALAH SENDIRI!!! !!!CERITA INI AWALNYA GA SERU, TAPI KALIAN AKAN DIBAWA UNTUK BERPIKIR DAN PENASARAN DI CHAPTER SELANJUTNYA!!! EN...