LYXARE (Sequel The Princess) [END]✅

8. The New CEO

“Nona Lyqora Qiovine Vluetryx Luciflower Kenara, bukankah terlalu muda bagimu untuk memegang dan menjalankan sebuah perusahaan ini?” tanya salah satu dewan, Lyqora memandang tajam dirinya.

“bukankah usia tak menjamin usaha dari seseorang tersebut, walaupun aku masih muda, aku yakin bahwa aku bisa menjalankan perusahaan ini” ucap Lyqora, dewan itu pun terdiam.

“bukankah seharusnya aku yang mananyakan mengapa saham perusahaan turun drastis ketika ayah ku tengah berpergian? Bukan begitu dewan?” tanya Lyqora, lagi lagi dewan itu di buat diam tak berkutik.

Lyqora tersenyum miring “Tryaxe tolong keluarkan berkasnya” ucap Lyqora dingin, tryaxe mengangguk dan maju selangkah di samping Lyqora.

“menurut apa yang sudah di selidikkan, bahwa dewan kelola keuangan telah mengahabiskan tabungan perusahaan sebesar 60%, mencoba untuk mengambil alih hotel yang telah di kelola oleh Lufifer Company di wilayah pegunungan, untuk hukumannya anda bisa saja di penjara atau menganti rugi dalam satu tahun ini” jelas Tryaxe, dewan itu bungkam.

“sudah tertera jelas bahwa perusahaan kehilangan sebesar 3 triliun, apakah anda bisa membayarnya?” tanya Lyqora dingin dirinya lagi lagi tersenyum dingin.

“mu-mungkin saja dokumen itu palsu, aku tak pernah melakukannya” dewan tersebut berbicara ketika dewan yang lain dan manager melihat dirinya tajam.

“apa? Palsu? apa perlu tes DNA agar membuktikan bahwa diriku benar putri dari Kenzie De Razie Xavier Lucifer?” tanya Lyqora tajam, Tryaxe hanya bia mendelik ke arah dewan tesebut.

‘bisa bisanya dia meragukan identitas putri’  batin Tryaxe berkata geram.

“yah bisa saja, aku takut kau itu putri palsu yang mengaku ngaku saja” ucap dewan itu remeh.

“siapa yang berani meremhkan putriku? Ternyata semenjak kepergiaku banyak sekali tikus berdasi di perusahaan ku ini” ucap Kenzie, semua dewan yang hadir di rapat itu terkejut bukan main.

“ayah? Mengapa kau datang?” tanya Lyqora ‘bukankah kau tengah menjaga bunda’  lanjutnya telepati.

“tak apa, semuanya sudah membaik” ucap Kenzie dan tentunya dengan artian yang lainnya, Lyqora tersenyum tipis.

“tak usah tes DNA, aku sudah membuktikannya sendiri” ucap Kenzie sambil melempar sebuah surat yang dimana tertera bahwa Lyqora adalah putrinya.

Kenzi berjalan mendekati dewan tersebut dan membisikkan sesuatu di telinga dewan itu “kau bahkan tak berhak untuk bertanya kepada putriku menjawab pun tidak boleh” ucap Kenzie dengan nada rendah, dewan tersebut terkesiap.

“maaf tuan, aku benar benar tak tahu jika nona ini adalah putrimu” ucap dewan itu, Kenzi hanya memandang datar wajah dewan itu.

Lyqora hanya memandang datar dewan itu sesekali tersenyum miring, Kenzie manatap lekat mata dewan itu, perlahan tapi pasti dewan tersebut terbatuk dengan mengeluarkan darah segar, tak lama tubuh dewan itu terkulai lemas di kaki Kenzie, yahh, He is Dead.

Dewan yang lain dan manager itu terkesiap mereka panik, Lyqora tersenyum samar, ia memandang ayahnya sedangkan Kenzie hanya bisa tersenyum miring dan mengangguk kepada Lyqora.

“aku perkenalkan putriku, Lyqora Qiovinne Vluetryx L. K. Dia yang akan meneruskan diriku untuk mengatur perusahaan ini muai sekarang, jadi bersikap baiklah” ucap Kenzi tegas sedangkan Lyqora hanya bisa tersenyum lembut.

“hai semua” sapa Lyqora singkat.

Banyak dari karyawan wanita yang merasa iri karena dengan kecantikan yang ia miliki, tapi banyak juga yang mengagumi kecantikannya khususnya karyawan lelaki, tapi Lyqora tak memikirkannya, toh semua orang bebas berpendapat selama itu tak merugikan yang lain.

“ah, aku akan mengumumkan bahwa lowongan pekerjaan akan di buka mengingat bahwa dewan keuangan yang sekarang harus pensiun dan kini tengah berada di rumah sakit, bagi yang terkait harap teliti dalam memilih Dewan dan beritahukan kepada diriku, mengerti?” tanya Lyqora, kali ini ia akan dengan sigap mengurus perusahaan ayahnya, setidaknya membuat dirinya bisa teralihkan dengan Reenzy dan Eveline.

“mengerti Nona” Lyqora mengangguk puas dengan karyawan ayahnya ini, setidaknya mudah untuk di atur.

“baiklah kalian bisa bubar” ucap Lyqora, kenzie memandang kagum putri, aura putrinya hampir mirip dengan dirinya hanya saja lebih kuat.

Traxe tersenyum lembut ‘inilah Putri kerajaan Lucifer dan Flowerangel yang tegas dan dingin yang aku kenal’  batinnya.

***

Lyqora memandang jalan raya di luar kaca, pikirannya kini teralih pada sepasang kekasih yang terlihat sangat harmonis dan bahagia, terlintas di pikirannya, apakah dirinya akan berakhir bahagia dengan Reenzy? Hatinya menjawab iya sedangkan pikirannya menjawab tidak.

Lyqora bergeming, kuku jarinya mengetuk ngetuk meja dengan pelan, banyak sepasang mata asing dari lelaki lain yang memandangnya kini, tapi ia tak pedulu. Ia ingat apa yang bundanya pernah katakan.

‘jika hatimu sudah benar benar lelah maka pergilah, jika hatimu masih ingin berjuang maka juangkanlah’ itu kata bundanya, Aracel. Saat itu Lyqora pikir bundanya sedang berbicara omong kosong, tapi itulah yang ia alami sekarang.

Tryaxe yang berada di hadapannya tak mengeluarkan sepatah katapun sedangkan Lieghton sendiri lebih memilih untuk pergi dan meninggalkan mereka, kedua nya sama sama terlarut dalam pikirannya masing masing, Lyqora yang memikirkan hubungannya dengan Reenzy dan Tryaxe yang memikirkan tuan putrinya itu.

Lyqora memandang sekilas Tryaxe, ia bahkan tahu bahwa lelaki di hadapannya ini menyukai dirinya, hanya saja ia tak bisa mengungkapkannya, selain karena Lyqora bukanlah Mate dari dirinya atau Tryaxe yang tak ingin hubungan sebagai sahabat masa kecilnya hancur hingga memilih bungkam.

“Hahh..”

Lyqora membuang nafas ‘Takdir memang sungguh aneh, suka sekali memainkan hati seseorang’
.
.
.
.
.
Mau nanya, di daerah kalian hujan terus ga si? Di daerah ku hujan seharian, alhamdulillahnya ga banjir.

Aku doain moga moga yang daerahnya rawan banjir, tahun ini ga bakalan banjir lagi, klo banjir aku doain mudah2an cepet surut.

Jangan lupa yaw, dukung cerita ini, aku berharap loh😊

See you in nexth chapter
And abaikan typo

Stay healthy

Salam Hangat
Diah Alfia Zahra

*28-01-2021*