"Arghhhh..."
DUARR!!!!
Suara ledakan mobil berwarna putih dibawah jurang, yang baru saja hilang kendali akibat rem blong.
Seorang wanita di dalamnya menyelamatkan diri, dengan cara melemparkan diri-Nya agar tidak jatuh ke dalam jurang.Wanita itu berhasil menyelamatkan dirinya di pinggir jurang, dengan keadaan mabuk ia mencoba untuk meminta pertolongan di sekitar.
"Awshhh... sial kenapa kaki gua gak bisa di gerakin segala?!" Gerutu wanita itu pada diri-Nya.
"Tolong!!!!"
"Tolong!!! Siapa pun tolong gua hiksss-" Wanita itu mencobanya teriak meminta tolong lalu menangis.
"Kenapa si gua akhir-akhir ini sial terus kenapa?!!"
"Oke gua ga butuh pertolongan siapa-siapa, lagipun mereka ga perduli sama gua hahaha"
"Gua udah gak guna lagi untuk siapapun" Racau wanita itu.
____________
Pantulan sinar matahari, memasuki indra penglihatan seorang wanita di dalam ruangan rumah sakit.
"Erghhh!" Erangan wanita itu
"Loh ko gua ada di rumah sakit?" Wanita itu Celingak-celinguk penasaran, bukankah semalam ia berada di pinggir jurang dekat jalan yang sepi, lalu mengapa sekarang ia ada disini?.
Wanita itu bertanya-tanya dalam hati, siapa yang membawanya ke rumah sakit ini.
Cklekkkkk
Suara pintu terbuka menampilkan seorang pria bertubuh menjulang keatas dengan berpakaian jas berwarna putih bisa dikatakan ia seorang dokter, membawa makanan di tangannya sambil tersenyum tipis pada wanita yang duduk diatas Bankar rumah sakit itu.
"Sudah sadar, baiklah biar saya periksa dulu keadaan kamu sebentar" Pria itu menyimpan makanan yang ada di tangannya lalu memeriksa wanita tersebut.
"Dok, siapa yang bawa saya kesini, kalo boleh tau?" Tanya wanita itu pada dokter yang sedang memeriksa dirinya.
"Saya" Jawab-nya singkat.
"Hah?! Yakali dokter yang bawa saya ke sini. Lagi pula mana bisa dokter nemuin saya di pinggir jurang malam itu," Tak percaya jika laki-laki ini yang membawanya semalam sedangkan jalan yang ia lewati sangat sepi.
"Semalam kebetulan saya melintas di jalan itu karena lewat jalan yang biasa saya lewati itu macet, di tengah perjalanan tiba-tiba rasa ingin buang air kecil mengganggu saya. Dan saat ketika saya selesai buang air kecil di tempat yang gelap tiba-tiba saya menendang kepala kamu secara tidak sengaja, dan saya lihat kaki, lengan dan muka-mu memar, tubuh kamu pun sudah tidak sadarkan diri akibat alkohol yang kamu minum,terpaksa saya bawa kamu ke rumah sakit tempat saya berkerja, daripada kamu nanti dimakan hewan buas disana," Jelas dokter itu pada wanita yang sedang berbaring mendengarkan penjelasannya.
"Yaudah Terima kasih dok, jadi kapan saya bisa pulang?"
"Lima atau tujuh hari lagi hing--"
"What?! Selama itu saya ada disini, udah dok gausah bercanda mana betah saya disini beberapa hari gitu," Protes keras dari wanita itu.
"Saya belum selesai bicara, jadi kamu bisa pulang lima, atau tujuh hari lagi sampai retak di kaki kiri kamu mulai membaik."
"Hah, kaki retak?" Seketika wanita itu langsung menurunkan selimut yang sedari tadi menghalangi kaki jenjang nya. Ia mencoba menggerakkan nya ternyata benar kakinya sudah dibalut perban.
" Gak, gak mungkin kaki gua gini ngga, ini cuma mimpi! Hikss.." Wanita itu tidak percaya dengan keadaannya sekarang.
"Ini gak mimpi cuma kamunya aja yang belum sepenuhnya sadar sama keadaan kamu semalam, lebih baik kamu hubungi keluarga kamu agar mereka mengurus administrasi rumah sakit nya," Ucap dokter itu sambil berjalan menuju keluar kamar pasien ini.
Mendengar ucapan dokter itu membuat ia mengingatkan ke kejadian semalam yang sangat membuat ia merasa sesak akan kejadian tersebut.
"Hikss... Ma-mah" Air mata mengalir di pipi wanita yang sedang duduk diatas bankar.
"Hey kenapa kamu nangis?" Dokter yang akan melangkah keluar ruangan itu pun kembali menemui wanita tersebut yang sedang terisak.
BUGHH..
Tiba-tiba wanita tersebut memeluk tubuh kekar. Seketika lelaki yang sedang di Peluk-nya itu merasa bingung dengan tindakan yang dilakukan pasiennya yang ia bawa semalam.
Tubuh wanita itu bergetar, bahkan jas yang laki-laki itu gunakan sepertinya basah. Ada apa dengan wanita ini?
_____________
"Ya sudah kamu sekarang tidak usah merasa kesepian lagi, sekarang ada saya yang akan menemani kamu." Ucap laki-laki itu menenangkan wanita tersebut.
Wanita itu baru saja selesai menceritakan kejadian yang ia alami kemarin malam yang sangat berkesan dan sulit untuk dilupakan
"Hikss.. Ta-tapi nanti gua tinggal dimana?"
"Apartemen saya," Jelas laki-laki itu
Wanita itu menatap laki-laki di hadapan nya tidak percaya, mana mungkin ia mau menerima orang asing tinggal di apartemen nya sendiri?
"Gak usah khawatir, kamu tinggal di apartemen dan saya tinggal di rumah saya sendiri. Kita belum berkenalan, Nama saya Arkha, nama kamu siapa?" Tanya laki-laki yang diketahui bernama Arkha itu.
"Gua Riska biasanya Mama panggil gua Cha-Cha" Jelas wanita itu.
"Baiklah Cha, kalo gitu saya kembali ke ruangan saya dulu. Makanannya di makan jika kamu butuh sesuatu boleh panggil saya dengan menekan tombol itu"
Segini dulu buat part 1 bissmillah semoga banyak yang baca hehe, buat yang udah baca jangan lupa kasih ⭐ + kasih saran atau tandai kalimat/kata yang salah/kurang dimengerti 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Chakra [On Going]
Teen FictionApa jadinya jika kita bertemu dengan orang yang baru kita kenal, lalu orang itu rela memberikan semuanya yang kita butuhkan? Bingung bukan, sama seperti Riska atau biasa disebut Cha-Cha. Ia bertemu dengan seorang dokter yang membawanya kerumah saki...