Mas arkha!

221 31 6
                                    

Sudah hampir Satu minggu setelah kejadian itu, namun Arkha masih belum menemui Cha-Cha di Apartement. Cha-Cha merasa bersalah, pasti Arkha beranggapan bahwa Cha-Cha benci dan tak ingin melihat lagi dirinya. Padahal Cha-Cha tidak ada pikiran seperti itu, bagaimana pun Arkha lah orang pertama yang menolongnya saat ia sedang merasa dalam situasi sulit.

Cha-Cha memegangi ponselnya, dan membuka Aplikasi whatsapp, berulang kali ia melihat terakhir online nomor Arkha.

Merasa cemas Cha-Cha nekat untuk menelpon kontak yang bernama.
Mas dokter Random!!!
Memanggil

Tut....

Tut....

Tut...

Berulang kali ia menelpon kontak Arkha namun hasilnya nihil, ponsel milik Arkha sedang tidak aktif. Akhirnya Cha-Cha memutuskan untuk merapihkan apartement nya, Jaga-jaga jika Arkha pulang, jadi ia tidak akan terkena ocehan Arkha yang hampir seperti seorang Ibu-ibu yang mengetahui anaknya adalah seorang pemalas.

Cha-Cha sudah siap dengan alat bersih-bersih nya, ia membuka kembali ponselnya lalu membuka Aplikasi multimedia, ia memutar lagu kesukaannya dengan volume yang cukup keras, setelah itu baru Cha-Cha memulai pekerja

"Oh oh oh
Don't you worry
I'll be there, whenever you want me
I need somebody who can love me at my wors" Suara Cha-Cha mengikuti alur lagu yang ia putar.

Tepat pukul 11.00 WIB. Pekerjaan yang Cha-Cha kerjakan selesai, ia lalu bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang berkeringat. Saat Cha-Cha melangkahkan kakinya dalam kamar mandi tiba-tiba dering ponselnya berbunyi.

"Yaelah, baru aja mau mandi ada aja gangguannya ga tau apa udah bau keringet gini!" Cha-Cha berjalan kearah ponselnya.

Mas dokter Random!!!

Saat melihat nama yang tertera diatas layar ponselnya Cha-Cha langsung menjawab panggilan nya.

"Assalamu'alaikum, maaf apakah benar ini dengan mbak Cha-Cha?"

"Waalaikumsalam iya saya sendiri. Kenapa ya?" Cha-Cha mengerutkan dahinya, bingung kenapa yang menelponnya seorang perempuan menggunakan ponsel pribadi milik Arkha.

"Kami dari pihak Rumah sakit Pelita kasih, ingin memberitahu bahwa pasien yang bernama Arkha sedang kritis sejak kemarin,"

Mendengar suara dibalik sana Cha-Cha lemas seketika, orang yang seminggu ini ia tunggu ternyata sedang dalam keadaan kritis, tanpa Cha-Cha sadari air matanya berhasil membasahi pipinya.

"Ba-baik saya kesana sekarang!" Cha-Cha langsung mematikan sambungan telepon nya. Ia segera mengambil tas kecil di samping pintu kamarnya. Tanpa berganti baju dan berias ia langsung turun ke bawah Apartemen, menunggu Taksi yang melintas.

Setelah tiba di depan rumah sakit ia langsung berlari menuju UGD dimana Arkha berada. Setelah sampai diruangan UGD, dan membuka pintu ruangan tersebut tatapan mata Cha-Cha seketika tertuju pada pria yang sedang terbaring dengan keadaan lemah, dan dengan beberapa alat ditubuhnya.

Cha-Cha langsung menghampiri Arkha dan duduk disamping Bankar. Ia menggenggam tangan Arkha erat,air mata yang lagi-lagi membasahi pipinya.

"Mas, kenapa bisa gini sihh? Mas tau gak, Cha-Cha nungguin kamu, sampe-sampe Cha-Cha ketiduran diruang TV,"

"Mas marah ya sama Cha-Cha, gara-gara Cha-Cha gak mau nurutin kemauan Mas buat kembaliin Ciaw ke tempatnya lagi?"

"Mas tau gak, Cha-Cha gak mau ngelepasin Ciaw itu karena Cha-Cha gak punya temen buat cerita, Cha-Cha sebatang kara, Cha-Cha gak punya siapa-siapa selain Mas sama Ciaw. Tapi sekarang Mas malah bikin Cha-Cha khawatir gini hiksss"

Beberapa pertanyaan yang ia lontarkan kepada Arkha sama sekali tidak ada jawaban. Tanpa Cha-Cha sadari dibalik pintu sana ada yang memperhatikan dengan tatapan sendu.

Assalamu'alaikum Hai gays aku up lagi ya🤗
Mohon maaf banget hampir seminggu belum update lagi karna aku sibuk prakerin kerja lapangan (PKL), berangkat pagi pulang malem, dan sekarang baru dikasih jahat libur meski cuma sehari hehehe><

Gimana part yang ini ada yg suka?

Chakra [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang