Sadar

280 31 8
                                    

Ini sudah hari ke Empat Cha-Cha menunggu Arkha yang masih belum sadarkan diri. Selama itu juga Revaldo yang menemani Cha-Cha saat menunggu Arkha, makan dan keperluan Cha-Cha yang lainnya Revaldo lah yang memenuhi, meski Cha-Cha menolak keras namun Revaldo ternyata lebih keras daripada dirinya. Alhasil ia hanya bisa menurutinya saja,

"Mas, kapan bangun sih? Gak kasian sama aku apa? aku gak marah sama Mas, kalo Mas begini terus aku marah hiksss..."  Cha-Cha menggenggam tangan Arkha yang terbaring lemah itu. Air matanya lagi-lagi membasahi pipi pau milik Cha-Cha,

"Udah Cha, gak usah nangis gak sayang apa sama air matanya? Tim disini bakal berusaha keras untuk menyembuhkan Arkha, kamu tenang aja oke" Revaldo muncul dari balik pintu lalu menghapus lembut air mata dipipi Cha-Cha.

Cha-Cha yang mendapat perlakuan seperti itu langsung menghindar, dia memang yakin bahwa Revaldo itu orang baik tapi bukan berarti dia seenaknya memegang dirinya tanpa persetujuan.

Revaldo dan Arkha memang Dua sahabat yang mungkin saling melengkapi satu sama lain. Tapi sifat dan sikapnya yang jauh berbeda saat memperlakukan Cha-Cha, Revaldo memiliki perhatian penuh dan sedikit keras jika sedang berhadapan dengan Cha-Cha, bukannya suka justru Cha-Cha merasa risih dengan perlakuannya. Dan jika Arkha, dia sosok yang dingin,sering berubah-ubah sifatnya,namun ia memiliki cara sendiri untuk memeberikan perhatiannya pada Cha-Cha.

Cha-Cha merindukan Arkha, ntah kenapa ia bisa merasakan rasa ini, jika sedang bersama Arkha mungkin Cha-Cha selalu berdebat, tapi tak ayal Arkha selalu membuat jantung Cha-Cha berdebar hebat.
Bahkan saat sosok Arkha yang terbaring lemah diatas kasur rumah sakit pun jantung Cha-Cha berdebar saat melihat wajah Arkha yang hampir sempurna itu. Hidung mancung, bulu mata yang lentik, alis yang tebal, belum lagi dengan kumis tipisnya. Jika di Apartement biasanya Cha-Cha selalu merasakan hal itu ketika Arkha bangun tidur, suara bariton khas orang yang bangun tidur mampu membuat Cha-Cha lemah seketika.

______________

"Ar, ternyata cewek yang lu suka itu cewek baik-baik ya, dia setia banget nungguin lu buat bangun dari tidur panjang lu. Dan lagi-lagi gua kalah mendapat apa yang lu punya, gua selalu kalah saing sama sahabat gua sendiri. Ntah itu dari materi atau percintaan, gua rasa gua selalu gagal. Salah gak sih jika suatu saat gua ambil salah-satu kebahagiaan lu?" Ucap Revaldo,

Cha-Cha saat ini sedang berada di apartement, untuk mengganti pakaian dan mungkin istirahat sejenak. Hingga mengharuskan Revaldo yang menunggu Arkha, selagi Revaldo tidak ada pasien.

Revaldo melihat kalender yang terpapar ditembok, Tujuh hari lagi tepat usia Arkha bertambah. Namun sahabatnya itu masih belum sadarkan diri, Revaldo hanya tersenyum teduh melihat wajah damai Arkha.

Saat Revaldo akan memeriksa infus milik Arkha, tiba-tiba sang empu menggerakkan jarinya. Hal itu sontak membuat Revaldo terkejut senang, ia segera memeriksa keadaan Arkha yang tak lama membuka matanya.

"Do--"

"Lu jangan dulu banyak gerak, lebih baik lu minum dulu nih!" Revaldo menyodorkan segelas air putih.

"Selama gua disini gak ada orang yang ngejenguk gua Do?" Tanya Arkha lemas.

"Gak ada, nyokap lu gak gua kasih tau, ya karna itu pesan lu, kalo ada apa-apa jangan kasih tau nyokap lu." Kata Revaldo, ya memang benar Arkha paling tak suka jika terjadi apa-apa pada dirinya lalu orang Mama-nya mengetahui hal itu. Arkha tidak mau merepotkan sang Mama.

Cha-Cha, dimana dia? Apa dia juga tidak tau akan kondisinya saat ini? Arkha bukan ingin dikasihani. Tapi Arkha merindukan sosok itu, apa Cha-Cha masih belum mau menemuinya? Atau memang dia tidak ada rasa khawatir saat Arkha tidak datang ke apartement nya? Ntahlah Arkha bingung.

"Ada baiknya lu istirahat, biar kondisi tubuh lu membaik." Titah Revaldo yang diangguki oleh Arkha.

Assalamu'alaikum haiii 👋
Yee Mas Arkha udah sadarkan diri><
Etsss tapi ko Revaldo ngomong kyk gitu ya sebelum Arkha sadar? Salah satu kebahagiaan, apa maksud nya siii?🤔

Vote + komen bund🤗

Chakra [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang