"Cha, ayo lah sekali lagi-" Pinta Arkha dengan posisi tubuh yang ambruk diatas tubuh Cha-Cha.
"Ng-nggak gak mau, gua cape Mas," Tolak Cha-Cha, mereka sudah melakukan kegiatan tersebut lebih dari Tiga kali.
"Cha, sekali lagi setelah itu kamu boleh tidur, saya janji!" Arkhan dengan wajah penuh menahan hasrat yang masih belum puas.
"Ng-nggak Mas jangan!" Teriak Cha-Cha
"Ayoo lah-"
"Gak mau, TOLONGG!!!!" Cha-Cha teriak sekeras-kerasnya. Tak lama,
Bughhh....
"Awshh!!" Ringis Cha-Cha saat menyadari dirinya terjatuh dari atas kasur.
Seketika ia ingat apa yang ia mimpikan tadi.
"Huftt untung cuma mimpi, kalo nyatanya emang bener tuh Om-om berani nyentuh tubuh gua. Eughh gua unyeng-unyeng tuh!!" Cha-Cha berdialog sendiri.Cklekkkk...
Pintu kamar terbuka melihatkan Arkha berdiri disana.
"Cha sini--"
"ARGHHHH!!!!" Teriak Cha-Cha secara spontan Arkha kerpelojak kaget."Hey,Are you okay?" Tanya Arkha sambil berjalan mendekati Cha-Cha.
Cha-Cha merasa ada sebuah lengan di bahunya, ketika ia menengok ke belakang, ternyata itu lengan milik Arkha.
"Ja-jangan Om ampun!" Cha-Cha memundurkan dirinya dengan posisi duduk sampai akhirnya ia terbentur tembok kamar.
Arkha menatap dengan tatapan dingin. Mendekatkan wajahnya dengan milik Cha-Cha.
"Saya masih muda, berhenti sebut saya Om!" Tegas Arkha.
"I-iya pak, eh Om, eh maksud saya Mas," Cha-Cha gugup karna posisi mereka sangat lah dekat.
"Bagus lah, sekarang kamu keluar belikan saya bakso dibawah," Titah Arkha pada Cha-Cha yang masih diam.
"T-tapi saya gatau dimana Mas, klo saya nyasar terus ada yang nyulik gimana?" Jelasnya.
"Belikan atau saya usir kamu dari apartemen saya?!" Ancam Arkha pada Cha-Cha. Seketika Cha-Cha langsung berlari keluar kamar, namun lima detik kemudian ia kembali menemui Arkha sambil menundukkan kepalanya
"Kenapa balik lagi, mau saya usir?" Tanya Arkha, pada Cha-Cha yang berdiam di dekat pintu kamar.
"Bu-bukan Mas, anu sa-saya kan gak pegang uang. Mau beli pake apa?" Ucap Cha-Cha masih dalam keadaan menunduk memainkan ujung baju nya sendiri.
Sungguh Arkha merasa gemas melihat tingkah Cha-Cha seperti ini. Arkha lalu memberikan Lima lembar uang berwarna merah, yang ada didalam dompetnya.
"Ini pegangan kamu, dan ini untuk beli bakso nya," Arkha lalu memberikan uang sebesar Dua puluh ribu pada Cha-Cha.
"Ta-tapi ini--"
"Gak usah banyak protes, cepat saya lapar." Arkha lalu meninggal Cha-Cha ke ruang TV.
______________
Malam harinya Cha-Cha dan Arkha sedang berada di ruang TV, mereka sedang menyaksikan pertandingan team sepak bola yang mereka sukai.
Arkha sempat bingung, cewek seperti Cha-Cha bisa suka dengan club sepak bola yang sama-sama Arkha sukai. Bukankah para cewek diluaran sana lebih suka menonton drakor dan lain sebagainya?
'Kruwukkk kruwukk'
"Eh maaf Mas hehe," Saat sedang fokus fokusnya menonton bola tiba-tiba perut Cha-Cha memberontak.
Sejak pagi ia belum makan apa-apa, ia malu untuk meminta makan atau mengambil makanan yang ada di apartemen Arkhan
"Saya lihat di kulkas stok makanan dan mi instan masih belum berkurang jumlahnya. Saya perhatikan di wastafel belum ada piring, dan sendok kotor. Jangan bilang kamu belum isi perut kamu?" Tanya Arkha dengan mata yang masih fokus ke depan.
"Belum Mas" Jawab Cha-Cha menunduk.
"Kenapa?" Balas Arkha dingin.
"Cha-Cha malu mau makan--"
"Untuk apa kamu malu, saya sudah bilang anggap seperti rumah sendiri, lagipula saya sudah memberikan apartemen ini untuk kamu, bergaya lah seolah kamu pemilik apartemen. Jangan malu untuk menghabiskan apa yang ada disini, jangan siksa diri kamu sendiri." Jelas Arkha, sungguh Arkha sangat kecewa, bagaimana mungkin gadis itu menyiksa dirinya sendiri sedari pagi.
Arkha berdiri merapihkan bajunya, dan mengambil kunci mobil miliknya diatas meja.
"Saya pergi dulu, ada pasien yang harus saya tangani, pintu jangan lupa dikunci. Tenang saja saya akan pulang ke rumah bukan ke apartemen ini, jadi kamu bisa bebas."Arkha langsung meninggalkan Cha-Cha dari apartemen itu.
Cha-Cha bergegas menuju dapur dan mencari keberadaan mi instan. Secepat kilat Cha-Cha langsung menyalakan kompor dan mengambil piring saat telah menemukan mi yang ia cari.
Setelah sepuluh menit ia memasak mi, Cha-Cha langsung melahap mi, dengan beberapa cemilan dipinggir nya.
Sungguh ia sangat merasa lapar malam ini akibat menahan rasa lapar sejak pagi dengan alasan malu.
Setelah makan, ia melanjutkan aktivitas nya yang sebelumnya ia lakukan.
Dengan kaki dinaikan ke atas meja dan tangan memegang cemilan. Terlihat seperti nyonya bukan?"Hmm... Wajah gua kayaknya udah mulai kusam, Ada masker gak yah?" Cha-Cha berjalan ke kamar mencari masker wajah di laci meja rias. Terlihat beberapa deretan pack macam-macam masker wajah.
"Aduh ini gua pake yang mana, banyak banget sih, ini kayaknya boleh nih biar muka gua glowing." Cha-Cha mengambil satu masker, setelah memakaikan masker ke wajahnya ia kembali ke ruang TV untuk melanjutkan aktivitas nya tadi.
Nah lohh...
Part awalnya bikin pikiran traveling. Untung aja cuma mimpi ya bund hehe😂Masih ada yang bingung ga sih siapa Cha-Cha dan Arkha sebenarnya. Apalagi Arkha ko bisa bersikap baik ke Cha-Cha 🤔
Lanjut??
⭐ jangan lupa jejak yaa
-tandai kata/kalimat yang kurang dimengerti, krisar nya ya bund🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Chakra [On Going]
Teen FictionApa jadinya jika kita bertemu dengan orang yang baru kita kenal, lalu orang itu rela memberikan semuanya yang kita butuhkan? Bingung bukan, sama seperti Riska atau biasa disebut Cha-Cha. Ia bertemu dengan seorang dokter yang membawanya kerumah saki...