Pagi ini Cha-Cha sedang merapihkan kamarnya. Ia masih bingung kenapa Arkha bisa memiliki salah satu kamar yang isinya barang milik gadis semua. Kemarin pun Cha-cha bertanya apa ia memiliki adik perempuan, lalu Arkha menjawab ia anak tunggal yang hanya memiliki seorang ibu.
Cha-Cha teringat sang mama, yang minggu lalu pergi meninggalkan dia untuk selama-lamanya.
Flashback on
"Cha, ji-jika Mama, sudah Ti-tiada, Mama mohon untuk kamu tidak bertindak semaunya. Jangan merasa kesepian, cepat atau lambat, kamu akan menemukan orang yang mampu menemani kamu--" Siska-Mama Cha-Cha, yang sedang terbaring lemah diatas bankar rumah sakit dengan beberapa alat yang menempel di tubuh nya.
"Mama jangan ngomong kayak gitu, Cha-Cha belum siap sendirian Ma, mama harus kuat, Mama pasti sembuh ko," Cha-Cha memegang tangan sang Mama dengan senyum getir.
"Ma-maaf nak, Mama harus pergi--" Wanita yang terbaring lemas itu lalu menutup matanya untuk yang terakhir kali
"MAMA!!"
"MAMA, BANGUN MAH HIKS... "
____________Flashback off
Sore setelah pemakaman sang Mama, Cha-Cha langsung pergi ke clubbing. Ia merasa cobaan yang diberikan Tuhan terlalu pahit untuk diterima. Ia di PHK di kantor tempat ia berkerja, rumah ditarik bank, dan terakhir Mama yang selama Dua puluh tahun menemaninya meninggal karna penyakit yang diderita.
Hingga ia kecelakaan dan mobil yang ia kendarai terbakar dan jatuh kedalam hutan. Sampai akhirnya ia bertemu dengan pria yang bernama Arkan, yang berprofesi sebagai dokter itu menemui dirinya dan menolong sampai meminjamkannya apartemen pribadi miliknya.
Sungguh baru kali ini Cha-Cha bertemu orang sebaik dia. Ya meski mereka masih baru kenal, tapi Cha-Cha sudah yakin dia orang baik-baik. Hanya saja sifatnya yang kadang-kadang berubah.
"Siapapun dia, pokoknya gua harus bisa mengucapkan Terima kasih. Jarang-jarang kan ada yang mau sebaik ini ke gua." Cha-Cha berjalan ke arah dapur, ia akan masak karna perutnya sudah berbunyi sejak tadi.
Setibanya ia di dapur yang bernuansa coklat dan putih itu, ia membuka lemari pendingin yang isinya bahan makanan dan sayuran.
Cha-Cha berinisiatif membuat sayur Sop, ini kali pertamanya ia memasak. Sejak dulu ia mengandalkan pembantu dirumahnya, ia hanya bisa masak mi instan dan telur ceplok saja.
Cha-Cha memakai apron ditubuhnya, dan mulai memotong wortel dan teman-teman nya.
"Awsss!"tak sengaja Cha-Cha mengiris tangannya sendiri. Ia segera membersihkan menggunakan air lalu, menempelkan plester di jarinya.
" Yah pake acara abis kuota segala, ishh gimana mau makan kalo gini caranya, udah nanggung banget ini," Cha-Cha menggaruk kepala yang tidak gatal itu. Ia bingung harus bagaimana cara melanjutkan acara memasaknya, sedangkan kuota di ponsel yang ia punya sudah habis. Ya Cha-Cha masak sambil menyaksikan tutorial di Youtube.
"Coba aja, kalo mama masih ada terus rumah masih jadi milik gua, mungkin gua gak seribet ini kalo mau makan,"
Cklekkkk...
Suara pintu apartemen terbuka menampilkan seorang pria yang menggunakan kemeja dan kacamata dimatanya. Masuk kedalam dan menghampiri Cha-Cha yang masih berada di dapur.
"Masak apa?" Tanya Arkha, yang sedang mengambil minuman dingin di dalam kulkas.
"Sayur sop mungkin-" Jawab Cha-Cha ragu.
"Mungkin?" Arkha menaikan satu alisnya.
"Hmmm, gua gak bisa masak tadi pun gua coba masak sambil liat tutorial di youtube tapi kuota gua abis, jadi ga mungkin juga gua lanjut masak sayur Sop nya." Jelas Cha-Cha sambil meremas ujung apron yang ia kenakan.
"Yaudah saya bantu, kamu potong-potong sayuran nya setelah itu kamu iris bawang merah tipis-tipis untuk dijadikan bawang goreng. Biar saya yang siapkan bumbu dan tumis dulu bumbunya, setelah itu sisanya kamu yang selesai. Paham kan maksud saya?" Tanya Arkhan pada Cha-Cha.
Cha-Cha menganggukkan kepalanya. Butuh waktu Satu jam hanya untuk memasak sayur Sop, ayam goreng dan tempe goreng. Waktu masak yang sangat cepat menurut Cha-Cha, karna Arkhan yang membantunya, eh ralat Cha-Cha yang membantu Arkhan karna lebih banyak Arkhan yang mengerjakan dibanding dirinya.
Cha-Cha melihat Arkhan yang sedang makan di meja makan dengan masakan yang baru saja mereka berdua kerjakan. Terlihat sangat menikmati, sepertinya sayur Sop persilangan Arkhan dan Cha-Cha enak.
Cha-Cha duduk di sebelah Arkan, mengambil nasi dan sayur serta teman-teman nya di atas meja itu.
"Uhuk-uhukk" Cha-Cha terbatuk karna sayur Sop hasil racikan nya itu terasa asin.
Cha-Cha langsung minum air di hadapannya. Bagaimana bisa Arkhan makan dengan tenang padahal rasa sayurnya aneh seperti air laut yang diberikan irisan wortel, kol,dan kentang.
"Emmm, lo ko menikmati banget sih padahal kan gaenak masakan nya." Cha-Cha memberanikan diri untuk bertanya pada Arkhan.
"Makanan yang kita punya itu gak boleh di buang gitu aja, hidup itu syukuri aja, mungkin hari ini keasinan bisa jadi besok kemanisan kayak kamu," Arkhan menggoda Cha-Cha.
Cha-Cha merasa sebal dengan sikap Arkhan bisa-bisanya dia menjawab pertanyaan dengan gombalan seperti itu. Cha-Cha tak ada lagi napsu makan siang ini. Ia berjalan memasuki kamarnya dengan wajah yang masih kesal karna Arkhan.
Ekhemm jadi gini nih, rencana itu aku mau pake Cast buat Arkha sama buat Cha-Cha, buat Arkha sih udah dapet siapa cast yang cocok, tapi kalo buat Cha-Cha masih bingung:(
Ada yang mau bantu cari gambaran yang pas buat Cha-Cha sama Arkha ga?
Ciri-ciri Cha-Cha; -asli Indonesia yaaa
-cute
-rambutnya sebahu
-senyumnya bikin diabetes
-lirikan matanya tajem parah
Sok siapa kira-kira yang pas jadi Cha-Cha, ga harus semuanya ada di ciri-ciri ko minimal 3 dari 5 itu harus ada.Sama halnya sama Arkhan
Ciri-ciri Arkhan: -cool
-asli Indonesia juga yaa
-wajahnya tuh kalo lagi senyum tipis beuh damage nya bukan maen
-tinggi lah intinya.
Vote komen nya bund😙
KAMU SEDANG MEMBACA
Chakra [On Going]
Teen FictionApa jadinya jika kita bertemu dengan orang yang baru kita kenal, lalu orang itu rela memberikan semuanya yang kita butuhkan? Bingung bukan, sama seperti Riska atau biasa disebut Cha-Cha. Ia bertemu dengan seorang dokter yang membawanya kerumah saki...