Amarah?

292 40 2
                                    

Arkha dan Cha-Cha baru saja sampai di apartemen, kedua tangan Arkha penuh dengan tas belanjaan milik Cha-Ch, eh lebih tepatnya milik Ciaw si kucing kecil itu.

Sedari tadi Cha-Cha hanya sibuk mengobrol dengan kucing itu, dan Ciaw hanya mampu menatap Cha-Cha tak paham apa yang diucapkan gadis itu.

"Hufttt... Sudah saya mau mandi dulu, malam nanti saya ada acara" Arkha menyimpan belanjaan yang sedari tadi di tangannya lalu bergegas masuk kedalam kamar pribadi nya.

"Ciaw diem dulu sini ya, Nda mau rapihin dulu perlengkapan kamu," Cha-Cha menurunkan anak kucing itu diatas kasur bulu yang tergelar di ruang TV.

Setelah Lima belas menit ia merapihkan dan menata tempat untuk Ciaw, ia pergi ke dapur dengan botol susu ditangannya. Ia berencana membuatkan Ciaw susu,

"Eh Mas boleh minta tolong gak?" Tanya Cha-Cha pada Arkha yang baru saja keluar dengan menggunakan baju Koko lengkap dengan sarung, Arkha baru saja selesai solat magrib.

Arkha menaikan alisnya bertanda menanyakan apa yang bisa ia bantu pada gadis itu.

Cha-Cha berjalan dari arah dapur ke arah Arkha berdiri di depan pintu kamar nya. Cha-Cha menyerahkan botol susu itu ketangan Arkha, Arkha menatapnya bingung, apa maksud Cha-Cha menyerahkan botol susu itu ke dirinya?

"Itu loh Mas, kasian si Ciaw kelaparan aku inisiatif kasih dia susu sebelum jam makan malam, buat ganjal rasa lapar dia. Jadi Mas tolong kasih dia minum ini ya, aku mau masak dulu," Jelas Cha-Cha,Sambil berjalan kembali ke arah dapur.

"Ta-tapi say--"

"Gak ada tapi tapi. Gak kasian apa dia masih kecil, dia sebatang kara, lagipula orang tuanya gapunya rasa kasian banget ke anaknya sendiri maen buang gitu aja. Kamu juga Mas gak berperikemanusiaan banget!" Cha-Cha memotong ucapan Arkha. Sungguh selama Dua puluh lima tahun ini kali pertama ia berdekatan  dengan kucing, dan sialnya sekarang ia harus memberikan susu formula pada anak kucing itu, Arkha mengidik ngeri bagaimana jika anak kucing itu menyakar, atau mungkin menggigit dirinya.  Ahh Arkha menggeleng kepalanya akan hal konyol itu

Perlahan Arkha mendekati Ciaw yang sedang berada depan TV, ia sedang mengetuk-ngetuk layar televisi yang menampilkan tayangan Tom and Jerry.

Arkha bingung bagaimana cara agar Ciaw itu bisa diam dan mampu menghabisi susu yang ia pegang tanpa harus merepotkan dirinya.

Arkha perlahan mendekat dan mengelus punggung kecil Ciaw dengan rasa takut dan ragu, Ciaw yang merasa disentuh oleh seseorang langsung membalikan badannya lalu berjalan mendekati Arkha, dan mencoba untuk berada di atas kaki Arkha.

Cha-Cha melihat itu hanya menahan tawanya agar tidak meledak. Baru kali ini ia melihat pria yang takut dengan anak kucing, ia sengaja mengerjai Arkha agar pria itu terbiasa dengan Ciaw.

"Nggak nggak, kamu diam disitu lalu ini kamu habiskan, paham?"  Ucap Arkha saat Ciaw mulai mendekati Arkha.

Arkha merasa risih dengan tingkah Ciaw yang mengikuti dirinya, karna saat Arkha duduk diatas sofa Ciaw ikut berada diatas sofa, Arkha coba untuk kembali duduk dibawah ternyata Ciaw malah mengikutinya lagi.

" Arghhh.... Cha, ayolah bagaimana caranya agar anak kucing ini diam dan tidak berdekatan dengan saya?!" Geram Arkha, sungguh ia sangat jengkel dengan kelakuan anak kucing didekatnya sekarang.

"Ahh, Mas gitu aja risih banget sih sini-" Cha-Cha mengambil alih botol susu yang dipegang Arkha.

"Udah mas makan nasi gorengnya sana" Usir Cha-Cha, Arkha pun langsung berjalan mendatangi meja makan lalu menyantap nasi goreng alakadar buatan Cha-Cha.

Saat sedang memasukan nasi kedalam mulutnya, Arkha melihat Cha-Cha sedang merebahkan dirinya menghadap samping, dengan tangan yang memegang botol susu yang diberikan pada anak kucing disamping nya itu.

Terlihat seperti Ibu yang sedang menyusui anaknya, pikir Arkhan.

Selesai makan Arkha lalu bergegas menyiapkan diri untuk pergi ke acara ulang tahun Rumah sakit yang ia tempati.

"Setelah ini pintu kunci, saya pulang kerumah setelah selesai acara. Ingat jangan macam-macam, jaga apartemen saya jangan sampai besok saya datang keadaan apartement ini seperti kapal pecah seperti minggu lalu!" Perintah Arkha yang sedang berdiri depan cermin diruangan sambil memakai jam tangan.

"Iya, eh Ciaw mau kemana--"

"ASTAGFIRULLAHALAZIM!!" Arkha terkejut bukan main dengan apa yang ia lihat, Anak kucing itu berlari menghampiri Arkha sehingga menjatuhkan ponsel miliknya jatuh karna terkejut.

"Aduh Mas maaf, hey Ciaw jangan kayak gitu dong gak boleh dia kan--"

Saat Cha-Cha sedang mengambil tubuh anak kucing itu, raut wajah Arkha yang awalnya baik seketika langsung berubah menjadi datar, rahang yang mengeras, mata yang menatap tajam Cha-Cha serta jangan lupa ditambah napas yang memburu

Cha-Cha langsung berdiri menundukkan kepalanya dengan Ciaw diperlukannya. Ia merasa bersalah, ia tau bahwa Arkha akan marah padanya karna Ciaw

"Maaf Mas!" Ucap Cha-Cha masih dengan menundukkan kepalanya.

"Lebih baik keluarkan anak kucing ini, daripada ia merusak barang yang ada didalam ini!" Titah Arkha dengan emosi yang masih ia tahan.

"Tapi Mas Ciaw ka--"

"KELUARKAN ATAU KAMU YANG KELUAR DARI APARTEMENT SAYA?! SEJAK AWAL SAYA TIDAK SETUJU DENGAN KEINGINAN KAMU UNTUK MEMELIHARA DIA TAPI APA KAMU MENURUTI APA YANG SAYA PINTA?, LIHAT HARI INI HANDPHONE SAYA YANG JADI KORBAN KEDEPANNYA APALAGI YANG IA RUSAK!! KAMU KO DIKASIH HATI MINTA JANTUNG, GAK TAU RASA TERIMA KASIH KAMU YAK!?" Sudah, belum saja sehari Cha-Cha memelihara Anak kucing ini. Tapi Arkha berani memarahinya, sungguh Arkha tidak terkontrol emosinya, ia tidak sengaja memarahi gadis didepannya yang sedang menangis dengan keadaan diam.

Sungguh ia merasa bersalah, ini kali pertamanya melihat gadis didepannya menangis hanya gara-gara hal sepele.

Arkha mengusap wajahnya kasar.
"Maaf saya gak ada maksud bu--"

"Cha-Cha ngerti kok, ia Cha-Cha bakal keluar dari sini!" Cha-Cha berjalan menuju kamar dengan tubuh yang bergetar.

A

ssalamualaikum.....

Huftt akhirnya update lagi setelah selesai di kesibukan menuju prakerin kerja lapangan (PKL)
Gimana cerita kali  ini?
Minta pendapatnya dong di kolom komentar gays🤗
Jangan ragu buat masukin cerita ini ke library kalian ya gays.
Gambintangnya udah kalian klik?

Chakra [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang