Menyembunyikan

3K 440 65
                                    

Aku lupa ngasih tahu klo ini agak sedikit mpreg. Tapi hanya sekilas ya jadi ga terlalu aku dalami. Kalau kalian ga nyaman mungkin bisa skip bagian ada mpreg nya.

**

Kediaman keluarga Suh pada hari Senin memang terasa berbeda dimana, Johnny yang sudah sibuk menatap layar tab nya dengan serius dan Haechan yang menatap layar tv sembari menyantap sarapan buatan Daddynya.

" Daddy, hari ini Haechan mau di jemput Daddy." Johnny yang sedang serius menatap tab pun beralih menatap Haechan.
" Fullsun maaf ya, Daddy ada rapat sampai malam." Johnny mengelus surai hitam Haechan.
" Kalau begitu Kakek saja yang rapat dan Daddy yang menjemput."
" Tidak mungkin, Kakek mu sangat benci acara formal."
" Kakek menyebalkan, kenapa harus Daddy sih. Kenapa bukan Uncle Yuta saja?" Johnny memijit pelipisnya. Sifat keras kepala dirinya sangat menurun pada Haechan, ditambah Ayah nya pun sama sama keras kepala.

" Ok, Daddy usahakan ya." Johnny mencubit pipi gembul Haechan dan membersihkan sisa sisa makanan yang ada di pipi Haechan lalu Haechan? Ia sedang tersenyum dengan bangga, karena keinginan nya dikabulkan oleh Johnny.

Setelah mereka sarapan, Johnny langsung mengantar Haechan ke sekolah. Hanya perlu beberapa menit hingga mereka sampai di depan sekolah Haechan, Haechan melambaikan tangan nya pada Johnny dan berjalan ke dalam sekolah.

" Hari ini aku akan menjadi matahari. Aku akan tunjukan aku bisa semua hal, agar Daddy bangga punya Haechan." Batin Haechan, ia berjalan dengan bangga menuju kelas.

Namun ia melihat sosok Hendery di ujung ruangan di dekat kelasnya. Tidak, disana Hendery tidak sendirian, ia di kerumunin banyak sekali anak laki laki dan perempuan seumuran nya. Haechan mencoba berjalan lebih dekat ke arah Hendery.

" Hendery kau itu pembohong."

" Iya, kau tidak punya ayah lagi atau ibu lagi kan."

" Kau hanya punya ayah cantik mu yang keliatan tidak berguna."

" Ah iya, aku pernah melihat ayah nya menggoda wanita di pinggir jalan."

" Apa? Bukannya ayah nya menggoda pria di supermarket ya?"

Haechan mendengar semua celotehan orang orang yang mengurumuni Hendery. Hendery tampak tidak membalas, Haechan bisa sedikit melihat dari celah celah bahwa Hendery bahkan tampak pucat. Dengan berani Haechan langsung mendekati Hendery dan menggenggam tangan Hendery.

" Hei kalian semua, jangan ganggu kak Hendery lagi. Pergi kalian semua, kalian ini menyebalkan." Teriak Haechan

" Siapa anak kecil ini? Hei anak kecil jangan menganggu kami, kami sedang membicarakan kebenaran pada anak pembohong ini." Seru salah satu anak yang jauh lebih tinggi dari Haechan.

" Iya, kau ini menganggu. Dibayar berapa sih untuk melindungi si Lemah ini?"
" Ah, paling anak ini cuma dimanfaatkan. Seperti ayah cantiknya saja ya, suka memanfaatkan orang lain."
" Kau benar, jika ayah cantik nya bisa memanfaatkan orang lain. Tentu anak nya lebih licik."

Haechan tidak tahan lagi. Ia tiba tiba mencoba mendorong anak laki laki yang lebih tinggi darinya, namun Haechan gagal. Haechan mencoba lagi hingga anak yang lebih tinggi darinya terjatuh.

" Dengarkan aku sekali lagi. Aku tidak peduli kau itu siapa dan apa atau bagaimana dirimu, tapi jangan ganggu Kak Hendery lagi. Aku benci orang sepertimu yang merasa tahu segalanya." Teriak Haechan sembari menunjuk ke arah anak-anak yang tadi membicarakan Hendery.

" Enak saja kau." Anak laki laki yang lebih tinggi dari Haechan itu bangkit dan mendorong Haechan sampai Haechan terjatuh bahkan lututnya sedikit berdarah karena tergesek serpihan serpihan di lantai, Hendery langsung menolong Haechan untuk bangkit. Haechan tidak menangis sama sekali, ia malah semakin meledak. Namun Hendery langsung menahan nya dan menarik Haechan dari kerumunan.

" DENGARKAN AKU." Teriak Haechan

"AKU HAECHAN SUH BUKAN ANAK KECIL YANG MENYERAH JIKA KALIAN TIDAK MENJAUHI KAK HENDERY AKU AKAN M.-" Hendery menarik Haechan ke arah UKS dan juga menutup mulut Haechan.

Sampai di UKS Hendery menyingkirkan tangan nya dari mulut Haechan, Haechan pun menatap Hendery dengan sebal.

" Ayo masuk dan obati lukamu." Haechan menggelengkan kepalanya, namun Hendery malah menarik Haechan. Di dalam UKS Haechan langsung di obati oleh Dokter yang berjaga. Haechan masih saja menatap sebal Hendery, lalu Hendery ia tidak memperdulikan tatapan Haechan.

" Nah, sudah selesai. Hendery jaga Haechan dulu ya, Mrs Mau mengambil susu kotak di kantin untuk Haechan agar ia tidak murung atau berwajah masam." Ucap Dokter yang berjaga dan Hendery hanya menganggukan kepalanya.

" Haechan."

Haechan tidak menjawab.

" Haechan, aku tahu kamu ingin melindungiku. Tapi jika itu menyakiti dirimu, nanti apa yang harus aku bilang pada Om John. Dia pasti sangat khawatir nanti."

Haechan masih enggan menjawab.

" Aku sudah biasa dikerumuni dan dibicarakan oleh mereka. Aku tidak merasa sedih atau sakit lagi, kau tidak perlu melindungiku. Aku bukan kakak kandungmu, kita hanya berteman."

Haechan tiba-tiba menangis. Ia menangis diiringi isakan yang kencang. Bahkan Hendery kaget dan panik saat Haechan tiba tiba menangis.

" Hikss.. aku.. aku hanya mau melindungi Kak Hendery.. Kak Hendery sudah seperti.. Hiks...kakak kandungku." Ucap Haechan. Hendery menghela nafasnya.
" Hei, kita baru kenal selama dua bulan. Aku memang banyak membantumu dan kau juga, tapi kita tetap bukan saudara."
" Haechan..hiks.. tidak peduli, bagi Haechan..hiks.. memiliki kakak adalah impian Haechan." Hendery memberi Haechan tisu dan mengacak acak rambut Haechan.

" Jangan menangis ya, aku hanya ingin Haechan tidak terluka. sudah ya nangis nya, aku mau ke kelas dulu nanti Haechan juga ke kelas ya. Ah iya jangan bicarakan ini di depan Papi Ten." Haechan hanya mengangguk dan Hendery berjalan keluar dari UKS.

**

Disisi Lain, Ten yang sedang mengajar kelas menari di salah satu aula di balai kota pun sedang beristirahat, ia sedang meminum air mineral dingin sembari menatap ponselnya. Ten masih merasa ia familiar dengan nama orang tua yang anak nya ia tolong kemarin,yaitu 'Wong Lucas.' Ten sedikit merasa takut bahwa 'Wong Lucas' yang ia dengar adalah orang yang sama dengan masa lalunya. Ten lanngsung menghubungi sahabatnya Doyoung, rasanya tidak enak jika ia harus memendam sendirian.

 Ten lanngsung menghubungi sahabatnya Doyoung, rasanya tidak enak jika ia harus memendam sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Ten menghubungi Doyoung tiba tiba ada pesan masuk dari Johnny.

Setelah Ten menghubungi Doyoung tiba tiba ada pesan masuk dari Johnny

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Nama Hendery Lee aslinya Huang Guanheng ya:)

Oh iya series ini bakal cepet update karena aku udah numpuk banyak part jadii ayo semangat vote dan comment!

Hendery & HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang