Jepang

1.2K 186 14
                                    

TERIMA KASIH BANYAK YA BUAT SEMUA YANG UDAH NYEMANGATIN AKU DAN KOMENTAR DI STORY KU HUHUHU TERHARUUU SOALNYA BANYAK. TERIMA KASIH BANYAK :")

**

1 Januari.

Ten mencoba membuka matanya, ia melihat kamar yang sangat asing baginya. Lalu ia melihat ke samping dan di samping nya ada Hendery yang sedang tertidur. Ten mencoba mengerjapkan matanya dan ia mencoba mengingat semua kejadian yang ia baru alami tadi.

"Sialan." Rutuk Ten.

Ia langsung mencoba membuka pintu yang ada di kamar tersebut. Namun pintu itu terkunci, Ten mencoba mencari ponsel nya di nakas dan juga saku nya namun tidak ada. Ia tidak menemukan ponsel nya dimanapun

" Hendery, Hendery ayo bangun." Ten mencoba membangun kan Hendery.

Hendery pun terbangun dan ia kebingungan. Ia heran, kenapa ia ada disini dan tempat siapa ini ?

" Papi kita dimana ?"

Ten menghela nafasnya, " Papi tidak tahu. Papi tidak ingat apa apa kecuali saat Papi di pukul oleh seseorang dari belakang dan Papi pingsan."

" Hendery juga mengalami hal yang sama Pi. Saat Hendery membeli makanan di kantin, ada seseorang yang memukul Hendery dari belakang."

" Dimana mereka memukul mu,
apa masih terasa sakit ?"

Hendery menggelengkan kepalanya," Tidak kok Papi, tapi dimana kita.. lalu dimana Haechan ?"

" Papi tidak tahu. Papi sudah mencoba membuka pintu dan jendela yang ada di kamar namun tidak dapat terbuka, papi tidak tahu kita ada dimana.. maafkan papi."

" Cklek." Suara Pintu terbuka. Muncul seorang laki laki bertubuh tegap dengan membawa nampan berisi makanan. Pria itu nampak menyeringai, Hendery langsung menarik lengan Ten dan berlindung di belakang Papinya.

" Siapa kau ?" Seru Ten.

" Aku bukan orang penting. Aku hanya membutuhkan kehadiran mu disini untuk menyiksa batin seseorang, aku tidak akan menyakitimu selagi kau tidak membantah ku. Jadi lakukan apa kataku jika kau ingin hidup dan ini sarapan untuk mu."

" Aku tidak mau. Aku mau keluar dari tempat ini, aku tidak sudi menurutimu." Ucap Ten dengan lantang, namin laki laki itu malah tertawa dan menatap Ten dengan remeh.

" Hei pria cantik. Kau tidak bisa kemanapun, di rumah ini keamanan nya sangat ketat. Lagipula kau sudah tidak di Korea lagi, kau ada di Jepang. Jadi jangan berani berani keluar dari rumah ku."

" Kau gila."

" Selamat sarapan."

" Dimana Haechan ?"

" Ia aman."

Laki-laki tegap itu keluar dari kamar itu. Ia langsung mengunci dengan kunci otomatis yang hanya bisa di buka dari luar saja.

Ten menghela nafasnya kasar, Hendery yang menatap Ten tentu paham bahwa Papinya kesal namun apa yang dia bisa lakukan ? Ini bukan Korea. Jika mereka keluar seenak nya bisa membahayakan diri mereka sendiri.

9 Januari.

Ten masih tetap berada di kanar dan masih tetap pria yang sama pula yang mengantarkan mereka makanan. Awalnya Ten pikir mungkin ada sedikit celah di ruangan ini, namun sudah beberapa hari berlalu ia tidak menemukan celah apapun.

" Pi.. Bagaimana jika kita terjebak dalam waktu yang lama disini.." lirih Hendery.

" Tidak nak, aku pastikan kita bisa keluar dari sini." Ucap Ten sembari mengelus punggung anaknya.

Hendery & HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang