Sakit

4.1K 545 22
                                    

Besok paginya Ten sudah bersiap siap untuk pergi ke supermarket. Awalnya ia akan pergi bersama Hendery, tapi Hendery bilang ia malas pergi keluar dan malah kembali tidur.

Sebelum pergi Ten menulis sesuatu di sticky note.

" Karena Hendery tidak ikut maka malam ini kita makan sayur yang kamu benci. Papi sayang hendery lee xoxo ."

Ten terkekeh saat menulisnya, Ten sudah lama tidak menjaili anak semata wayang nya itu.

" Ah sudah jam 10 lebih baik aku pergi sekarang." Monolog Ten dan ia segera memakai sepatunya dan ia berjalan ke arah supermarket. Memang jarak apartemen dan supermarket tidak dekat dan memerlukan 30 menit jika berjalan.

Saat sampai, ia langsung mengambil troli yang tersedia dan melihat list belanjaan nya.

" Ah, aku harus membeli paprika."
" Ya tuhan, kenapa hendery minta aku membeli buah." Ten mengerucutkan bibirnya.

" HUAAA DADDY HUAAA DADDDY."

Ten tiba tiba mendengar suara tangisan anak kecil. Ten langsung menghampiri sumber suara tersebut.

" Kamu kenapa nak?" Ten mencoba untuk berlutut agar mensejajarkan dengan anak tersebut
" Hikss...Daddy nya ilang ..hikss."
" Lho, tadi terakhir sama Daddy dimana?"

Anak kecil itu malah bingung dan semakin menangis.

" Tampan.. sudah ya jangan menangis.. Ayo cari ayahmu." Ten menggendong anak itu dan berjalan sembari membawa troli belanjaan nya menuju tempat informasi.

" Maaf, ada yang bisa kami bantu?" Tanya salah satu pegawai pada Ten.

" Anak ini, dia kehilangan ayah nya."

" Nak, siapa nama ayah mu?" Ten bertanya pada anak kecil itu.

" Lucas.. Wong."

Ten terdiam sejenak.

" Nama yang sangat familiar." Batin Ten.

" Nama ayah nya Wong Lucas."

" Ah baik akan saya umumkan."

Pegawai tersebut mengumumkan langsung dan Ten, ia hanya berharap Lucas yang dimaksud bukan Lucas yang itu. Tetapi Lucas yang lain nya, tiba tiba ponsel ten bergetar dan terpampang jelas nomer yang tidak ia kenali.

" Halo?"

" Ah, Ten. ."

" Ini siapa ?"

" Johnny. Maaf aku tiba tiba menelfon mu, tapi Haechan merengek untuk bertemu Hendery jadi aku ke apartemen mu dan tampak nya Hendery terlihat tidak baik baik saja ketika aku datang. Makanya aku mencari nomor mu."

" Kenapa dengan Hendery? Dia sesak nafas? Pusing? atau bagaimana?" Ten memijat pelipisnya, ia sangat cemas tentunya.

" Sepertinya, ia memakan sesuatu yang memicu alergi karena tadi ia sempat sesak nafas. Tapi aku sudah membelikan obat untuk nya dan dia sedang istirahat."

Ten menghela nafas lega.

" Maafkan aku John, karena merepotkan mu."

" Tidak tidak, aku hanya kebetulan datang saja. Lebih baik kau cepat pulang, Hendery sedari tadi mengigaukan namamu berkali kali."

" Terima kasih Jo, aku akan cepat pulang."

" Aku tunggu."

Ten mematikan sambungan. Lalu menatap anak kecil yang ia temukan tadi

" Maaf, aku tidak bisa menunggu sampai orang tua mu datang. Tolong sampaikan pada orang tua mu untuk berhati hati ya..bye bye jagoan." Ten tersenyum dan anak kecil itu menganggukan kepalanya lalu melambaikan tangannya.

Hendery & HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang