Kakek dan Pi Ten

3.3K 479 30
                                    

Di mulmed itu Kakek nya Haechan dan tipikal kakek Hot~

Happy Reading!

**

Haechan mengerucutkan bibirnya, ia kesal karena ia di paksa diantar oleh kakek nya untuk pulang, tidak Haechan tidak membenci kakek nya, tapi Johnny selalu bilang bahwa ayahnya sangat cerewet dan tidak tahu dimana ia harus membatasi ucapan nya.

" Kakek, aku bisa berdua dengan Mr.Park saja." Haechan menggembungkan pipinya yang chubby itu.

" Lho? Kakek bisa mengantar mu." Haechan menggeleng kan kepalanya.

" Tidak usah, Daddy sudah mau kesini untuk bertemu Kakek."

" Kamu yakin?" Haechan menganggukan kepalanya.

" Yakin, jadi aku akan kesana berdua dengan Mr.Park."

" Kakek akan mengizinkan mu pergi jika Ayahmu sudah ada disini."

" Ih Kakek, aku pergi karena tidak mau melihat kalian yang berisik. Tapi malah dipaksa disini." Kakek nya mencubit pipi Haechan.

" Kau ini masih kecil sudah banyak sekali ucapan pedas yang kau ucapkan."

Tak lama Johnny datang. Johnny langsung berlari ke arah Haechan dan Ayahnya yang sudah memasang wajah yang masam. Johnny langsung menggendong Haechan.

" Haechan, kamu ke apartemen Hendery dulu ya. Mr.Park akan mengantar mu." Bisik Johnny dan Haechan mengangguk setuju.

"Mr.Park tolong antarkan dia ketempat yang dia inginkan." Johnny menurunkan Haechan dari gendongan dan mengelus surai hitam Haechan lalu membiarkan Mr.Park untuk menggendong Haechan dan masuk ke dalam mobil mereka untuk pergi. Lalu Johnny meminta ayah nya masuk ke dalam mobil agar mereka bisa berbincang lebih private.

" Kemana dia akan pergi?"
" Ke tempat yang aman."
" Apa maksud mu, apa kau pikir jika dia bersama kakek nya dia tidak aman ?"
" Tidak, aku tahu Ayah kesini untuk memancing ku agar mau bertemu dengan ayah dan membicarakan hal yang aku hindari." Ayah Johnny pun tertawa.

" Jadi bagaimana kabar mu?" Johnny menaikan alisnya.

" Ayah baik baik saja?"

" Kau mau ayah tidak baik baik saja?" Ayah nya menoyor kepala Johnny pelan.

" Maksud ku, kenapa tiba tiba sekali bertanya kabar ku dan kenapa ada di Korea. Bukannya Ayah senang tinggal di Jepang bersama Yuta?"
" Ayah sudah dua tahun bersama dia dan ayah bosan, adik mu itu benar benar benci hiburan."
" Lalu satu lagi?"
" Lucas?" Johnny menganggukan kepalanya.
" Iya anak dari selingkuhan mu."
" Jangan berbicar begitu, wanita itu sudah tiada dan Lucas hanya punya Ayah."
" Terserah, asalkan dia tidak menunjukan wajah nya di hadapan ku. aku tidak peduli."
" Dia adik mu juga." Johnny memijit pelipisnya dan menghela nafas.

" Dia tidak lahir dari rahim yang sama dengan ku, aku tidak ingin Ayah menyebutnya adik ku. Aku sudah berbaik hati tidak mengacuhkan Ayah atau tidak melarang ayah bertemu Haechan. Aku tidak ingin mendengar nama wanita dan anak nya itu."

Ayahnya Johnny pun terdiam. Anak nya benar, Johnny sudah berbaik hati bahkan sangat berbaik hati karena tidak membenci nya bahkan tidak melarang nya bertemu cucu nya.

" Aku masih ada urusan, ayah mau ku antar ke hotel atau bagaimana?"
" Aku ingin menginap di rumah mu." Johnny membulatkan matanya dan langsung menggelengkan kepalanya.
" Tidak-tidak, akan aku antarkan Ayah ke rumah Ibu saja atau hotel."
" Kenapa, kau sudah punya kekasih?"
" Tidak, tapi aku tidak ingin Haechan merasa tidak nyaman."

" Kau yakin hanya itu ?" Johnny mengangguk dengan yakin.
" Baiklah, antarkan aku ke hotel saja dan jangan sebut rumah ibu jika ibumu sudah di makamkan, kau meminta ku untuk mati juga?"

Johnny tidak membalasnya, ia lebih memilih untuk menyalakan mobil nya dan mengantarkan ayahnya yang cerewet ini.

**

Haechan sampai di apartemen Ten. Ia langsung menghampiri Ten dan menyapa Ten, tapi saat datang Haechan memasang wajah yang masam.

" Dimana Kak Hendery?" Haechan melihat ke sekeliling namun tidak menemukan sosok Hendery.
" Dia sedang sakit dan sedang istirahat sekarang."
" Haechan, kamu baik baik aja kan?" Tanya Ten dan Haechan menggelengkan kepalanya dan mengerucutkan bibirnya lalu menggembungkan pipinya.

" Haechan kalau sedang marah imut sekali." Celetuk Ten
" Haechan bingung, Haechan tidak tahu baik baik saja atau tidak. Tapi Haechan sebal karena bertemu Kakek."
" Kenapa memang nya dengan Kakek nya Haechan?"
" Jadi begini Papi Ten, Hae.-"
Ten membulatkan matanya dan memotong ucapan Haechan.
" Lho Haechan kenapa memanggil Papi?" Haechan mengerjapkan matanya .
" Habisnya, ka Hendery juga memanggil papi jadi Haechan pikir Haechan boleh memanggil Papi juga."
" Kalau dengan orang lain Haechan memanggil nya bagaimana?"
" Uhm, Daddy jarang sekali mempunyai teman dan bahkan Haechan hanya mempunyai Kakek saja dan Daddy bilang boleh memanggil orang sesuai dengan yang orang lain panggil jika itu baik."
" Kalau begitu, panggil Om Ten atau Kak Ten atau Phi Ten saja ya. Takutnya Daddy nya Haechan kaget jika mendengar Haechan memanggil Papi Ten dan orang orang bisa salah paham nantinya."

Haechan hanya mengangguk, mereka melanjutkan obrolan mereka dan akhirnya Haechan memanggil Ten dengan sebutan Phi Ten karena Haechan bilang itu adalah panggilan yang unik. Mereka menghabiskan waktu dengan berbincang dan mendoakan agar Hendery bisa cepat sembuh dari alerginya dan bisa bermain bersama lagi dengan Haechan.

**

Helloooooo semoga kalian enjoy dengan series Hendery Haechan yang akan fokus pada daily life mereka tapi bakal banyak kejutan ya nanti💖

Hendery & HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang