Happy Reading gaes ❤️
Bunyi istirahat sudah terdengar 5 menit yang lalu, seluruh siswa bersiap untuk pergi ke kantin
"Za, lo kenal Elfathin Gibran Wijaya ?" Kepo Lisa
"El ? El siapa ?" Bingungnya
"Itu cowok yang tadi yang ribut sama Lo"
"Nama bagus kelakuan kaya kulkas hih"
"Haha, udah-udah masih kesel aja. Kantin yok"
Mereka pun pergi ke kantin bersama, banyak pasang mata yang menatap ziza takjub, jujur ziza risi diliat seperti itu. Seperti hewan buas yang akan memangsanya.
"Lo duduk aja, gue yang pesen. Lo mau pesen apa ?"
"Aku pesen baso aja sama es teh manis dingin ya"
"Oke tunggu gue pesenin"
Ziza duduk dan memperhatikan setiap sudut kantin, kantin ini sangat besar, fasilitas nya pun cukup baik, makanan disini pun tak kalah enak. Sampai matanya menatap seseorang yang sedang bersama wanita yang sedang menggoda nya. Ia bergidik sendiri melihat itu.
"Heh ngelamun aja liatin siapa si?" Lisa pun mengikuti arah pandang ziza.
"Oh Gibran, dia emang gitu terus. Apalagi Sesalia. Dia itu kaya monyet nemplokin Gibran Mulu kerjaannya"
"Bodo ah ga penting, eh aku belum tau nama panjang kamu loh ?".
"Oh iya, nama gue Khalisa Aiza Naadhira, oh iya ngomong-ngomong Lo ko bisa kenal Gibran ?"
"Em itu tadi aku ga sengaja nabrak dia, abis itu aku nanya ruang kepala sekolah dimana, dan rese nya ruang kepala sekolah tinggal beberapa langkah lagi eh dia anterin aku sampe aku kesel. Tiba-tiba dia berhenti sendiri dan alhasil kepala ku yang kepentok itu dada temboknya dia. Punya dada ko keras" ucapnya kesal
"Hahaha, Lo itu bodoh apa gimana. Itu dada nya Gibran itu sandarable tau. Gue nih andai dia naksir gue, gue terima. Eh btw gue baru kali ini liat dia kaya gitu ke cewek. Biasa nya nih ya dia itu dingin banget loh"
"Bodo ah, ngerusak acara makan aja. Ga nama ga orangnya bikin rese"
"Awas nanti suka loh"
"Amit-amit ya Allah semoga jangan dia jodohku" ucapnya seraya ketok kepala ketok meja berulang kali.
Sedangkan diseberang sana dia tengah menatap cewek yang hari ini membuatnya tertarik, ia ingin melakukan hal itu tapi harus memikirkan nya dengan matang. Ia senyum-senyum sendiri kala mengingatnya.
"Weh bos ngelamun Mulu awas gila, gue Nanti ngomong ke bokap lu gimana ?" Ucap Arkan
"Bego Lo, ya tinggal bilang aja gini , ekhem ekhem Selamat siang pak Wijaya, saya ingin berbicara tentang anak anda yang dingin bagai kulkas berjalan hari ini dia tiba-tiba tersenyum dan melamun dan saya definisikan anak bapak Wijaya gila. Sah ??" Ucap Igho
"Bukan temen aing titik. Lo kira nikahan"
Sedangkan yang dibicarakan ia menatap sinis pada sahabatnya terutama Igho.
Mereka kembali dengan aktivitas belajar mengajar. Sampai waktu pulang tiba.
Cuaca sore hari mendung, sedangkan gadis itu masih menunggu bundanya di halte depan gerbang sekolah. Ia lupa kalau ia membawa handphone. Ia menekan angka sebanyak 12 digit untuk menelpon bundanya
"Halo bunda, bunda bisa kan jemput ziza"
"Bunda ga bisa sayang, butik bunda lagi ramai. Kamu tau kan arah pulang naik angkutan umum aja"
"Yah bunda, aku kan ga tau angkutan umum yang mana buat kerumah" dengusnya
"Coba cari tau atau tanya teman mu, bunda matiin ya sayang, bunda sibuk lagi banyak pengunjung"
"Yah bund, bund, bund"
Tut Tut tut
Dia harus bagaimana, Lisa sudah pulang dari tadi.
"Perumahan, jalan mawar no 2 D angkutan umum yang mana ya" ya dia kebingungan sekarang harus pulang naik apa.
Ia melihat ke arah kanan dan kiri, ia sama sekali tidak menemukan angkutan umum. Mana sudah mendung. Alamat kehujanan deh.
Tin tin tin
Kaca mobil terbuka, dan menampilkan sosok cowok yang hari ini membuatnya moodnya berantakan. Ia turun dari mobil nya dan menghampiri ziza
"Ikut ga, bentar lagi hujan loh"
"Ogah, ooh aku tau kamu mau nyulik aku ya?" Tuduhnya "modus penculikan biasa nya gini, ayo ngaku cepet, atau aku teriakin nih ada yang mau culik aku? Tol... Mmmfttttttttt" ketika hendak teriak tolong, sebuah tangan menutupi mulutnya, dan ia pun menggigit tangan itu
"Aw! Lo itu Gatau terimakasih ya! Orang gue buat baik malah Lo giniib terus. Yadah bay gua mau pulang. Awas disini rawan penculikan anak loh"
"Aku udah gede ya bukan anak-anak!"
"Tapi badan lo ga menunjukkan kalo Lo itu dewasa, Lo emmm persis anak SD" ia pun bergegas lari kedalam mobil
"Argghhhh kamu bisa ga si ga ganggu aku, dasar tembok"
"Yakin ga mau ikut ? Gue balik ya, dan Lo liat deh perhatiin sekitar lo ada orang ga" ia pun langsung menutup kaca mobil tersebut, lalu menyalakan mobilnya.
Sedangkan ziza ia tengah melihat sekeliling nya, benar tidak ada siapa-siapa. Bagaimana kalo benar yang dikatakan El kalo disini banyak penculikan, dan bagaimana hidupnya jika ia diculik ? Ia bergidik dan langsung mengetok kaca mobil Gibran.
" El, El, buka dong aku ikut kamu ya ya" ucapnya histeris karena takut ditinggal Gibran
Halo gaes bagaimana ceritanya? 😙
Jangan lupa vote and coment nya ya😙
Salam manis ❤️Follow ig ku ya, nnti ku follback
IG : @zziizaaa.a

KAMU SEDANG MEMBACA
USAI [On Going]
Teen Fiction📌Up tergantung mood:) Ini kisah Azizah Ziya Humairah gadis yang amat cantik dengan kisah kehidupan yang rumit, bahkan bukan hanya kehidupannya saja tetapi tentang percintaannya pun rumit. Ia gadis yang selalu dilupakan tanpa melupakan. Sampai akh...