Part 15

27 20 16
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Huftt akhirnya sampai juga,"  ziza pun masuk ke dalam dan mencari orang yang dimaksud bunda

"Kak Fani, aku disuruh bunda bantu nyonya Galuh buat fitting baju, mereka sudah datang belum ya?" Tanya nya kepada Fani pelayan butik bundanya

Oh iya Galuh fitting baju bukan untuk pernikahannya, tetapi ia akan menghadiri acara keluarga sang suami di LA sekaligus bertemu dengan putrinya.

"Belum datang za, mungkin sebentar lagi" jawab Fani sambil membereskan pakaian

"Oh yaudah aku mau ganti baju sebentar"

"Iya silahkan ziza"ucapnya dengan senyuman

Kenapa Fani memanggil ziza dengan sebutan namanya, ya karena ziza sendiri yang meminta.

Setelah selesai mengganti pakaiannya, ziza pun menyimpan tas di ruang bundanya, setelah itu ia kembali ke pintu depan karena tadi bundanya menelpon Fani bahwa Galuh sudah berada dekat butik.

Ziza bingung iya harus memanggil Galuh apa, ia tau Galuh adalah sahabat bundanya, tapi ia gugup sudah lama tak bertemu dengannya hingga membuat ia lupa akan memanggil orang itu apa.

"Ah benar, aku panggil nyonya saja kan aku menghormati"

Tak lama Galuh pun datang, keluar dari mobil dan berjalan dengan anggun kearahnya

"Selamat siang nyonya" sapa ziza dengan senyuman manis dan sedikit membungkuk hormat diikuti oleh Fani

"Siang juga, em kamu anaknya Fatimah ya? Zizakan?  Dulu saya liat kamu itu kecil banget segini lucu banget, sekarang udah besar tambah  cantik ya" ucap Galuh seraya menjelaskan tinggi ziza dengan tangannya saat kecil dulu

"Eh nyonya bisa aja hehe, kalau gitu mari masuk nyonya"

"Aduh jangan nyonya dong, jadi berasa tua wkwk, panggil aja Tante umur kita juga ga beda jauh" canda Galuh

"Eh iya siap Tante. Kalau boleh tau Tante ada desain baju yang disukainya bagaimana?"

"Oh ada cantik, tapi ada di mobil Tante, Tante lagi suruh ambil ko keponakan Tante lama juga ya. Oh iya desain nya menurut Tante ada yang kurang, barangkali kamu ada ide boleh kamu tambahin"

"Baik Tante, tapi barangkali Tante mau lihat-lihat dulu boleh ko" ucap Ziza dengan ramah

"Menurut mu Tante cocok pakai gaun seperti apa ?" Tanya Galuh

"Tante itu cantik, anggun, eum Tante lebih suka gaun pendek selutut apa panjang ? Eh sebentar Tante aku carikan dulu aku ambil dua-duanya saja biar Tante bisa pilih"

Selang beberapa waktu Ziza membawakan 2 gaun yang sangat indah dan sangat cocok untuk wanita anggun seperti Galuh.

Ia pun beranjak menghampiri Galuh

"Tan.." ucap Ziza terhenti ketika melihat seseorang yang ia kenal

"Tante ini gambar Desainnya" ucap lelaki itu yang masih sibuk dengan gambar gaun. Setelah itu ia melihat kearah tantenya dan tak sengaja ia melihat seorang wanita yang ternyata teman sekolahnya.

"Loh kalian kenapa diam ?" 

"Eh ziza ngapain disini? Ga sabar ya mau nikah sama kaigo?" Yap laki-laki itu igho

Blush  - malu itulah keadaan nya sekarang, mengapa Igho harus blak-blakan

"Hushhhh masih kecil, sekolah yang bener, lagian jangan so kenal kamu Igho!. Maaf ya za keponakan Tante ini orang nya emang rada-rada bisa dibilang sedikit waras"  canda Galuh

"Heh enak aja dasar Tante durhaka, kalo igho sedikit waras berarti banyak setres nya dong ? Wah wah pencemaran harga diri ini namanya" kesal igho  ia pun mengerucutkan bibirnya

"Eh iya Tante ga papa, maaf Tante bukan so kenal tapi emang aku sama kaigo itu sekelas ko" bela ziza yang kasihan melihat wajah Igho yang cemberut lebih tepatnya so imut

"Oalah sekelas toh, tapi kamu masih keliatan eummm imut gitu masih kaya anak kecil hehe. eh tapi ko manggilnya ka igho ?  Bukannya kalian sekelas ?"

"Huft kacang mahal"   Igho mengela nafasnya.   
"sabar orang ganteng ya begini jadi bahan gosip"  Batin Igho

"Oh itu Tante, ga tau udah nyaman aja dari kecil panggil igho itu kaigo hehe"

"Udah ga usah gosip, keburu malem tan, kesian anak gadis orang nanti pulang kemaleman. Nih desainnya tan. Aku tunggu diruang tunggu ya" henti igho agar mereka lekas cepat menyelesaikan hal yang tidak penting.

Dasarnya perempuan sedikitpun tidak jauh dari bergosip ria mana tidak kenal waktu. Tau sendiri lelaki ketika mengantar perempuan belanja itu gabutnya seperti apa. Perempuan itu ribet banyak milih

"Eh iya maaf Tante, ini gaun nya. Tante boleh coba dulu, dan maaf boleh aku lihat desainnya Tante?"

"Oh iya ini desainnya, tante mau coba yang ini dulu ya" ucap Galuh dan melenggang pergi ke arah ruangan ganti

Ziza pun melihat desainnya, tapi ia melihat sedikit ada yang kurang dengan desainnya, ia pun menambahkan sedikit kekurangannya dan merubah yang tadinya bahan menjadi kain tembus pandang

(Mohon maaf kalau author salah, kurang ngerti juga aku sama desain-desain gitu 😂)

"Gho, menurutmu gimana?" Ucap Galuh seraya menggerakkan gaun panjang nya

"Masyaallah Allahuakbar, Tante sumpah ga boong cantik banget, tapi boong hehe, cantikk dikit deh cantikan ziza. Ih tapi beneran cocok banget tan, mami harus tau ni, om juga harus tau, sini Tan aku fotoin. Tante gaya aja"

Galuh pun tersenyum ah memang ziza ini sangat pandai memilihkannya gaun. Tak salah ia datang ke butik sahabatnya.

Cantik, manis, sopan anak ini sungguh mirip bundanya banyak kejutan darinya dan dia sangat pintar, kalau Genzie tau pasti dia histeris. Genzie adalah mami dari Igho alias kembaran Galuh.

Dulu saat remaja mereka itu 4 bersahabat, ada Fatimah si gadis yang sopan dan ramah bundanya ziza, ada Genzie si gadis bar-bar dan periang maminya Igho, dan kembarannya Galuh si bar-bar emosian ia memiliki anak perempuan yang sedang bersekolah di LA di kediaman Grandpa dari daddy nya, dan satu lagi Vina si gadis biang gosip plus bar-bar  yaitu mamahnya Gibran.

"Oh iya zaa, Tante akan pakai ini aja untuk gaun nanti, desain itu tetap dibuat ya buat sewaktu-waktu Tante mau pergi sama suami Tante hehe. Jadi Tante cantik gak nih ?" 

"Masyaallah Tante cantik banget, eh iya tan Desain yang Tante kasih bagus, tapi maaf aku tambahin dikit hehe, Tante liat dulu barangkali ada yang mau di rubah?" Tanya ziza dengan sopan sambil menunjukkan desainnya

Huhu up! up! up!
Pusing aku bingung sama pengucapan pembagian akhirnya, contohnya kaya "ucap Ziza" aku agak ga srek, ada yang tau seharusnya caranya gimana si buat pengucapan itu?

Bantu ya gaes lewat dm WP

Jangan lupa follow ig @zziizaaa.a

USAI [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang