Part 13

56 38 26
                                    

Jangan lupa vote and coment ya 😙

Jangan lupa vote and coment ya 😙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagaimana tidak bahagia ketika bersama seseorang yang kita suka? Ah rasanya itu mustahil jika tidak bahagia berdekatan dengan seseorang yang spesial dihati kita. Seperti ziza, ia tersenyum terus tidak pernah menghapus senyumnya.

Ia selalu berharap semoga hubungan nya dengan Gibran bisa lebih dekat lagi.

"Turun"

5 huruf satu kata yang membuat ziza bingung, sejak kapan motor yang ia tumpangi ini berhenti? Apa terlalu fokus ia memikirkan seorang Gibran sehingga ia tak merasakan motor ini berhenti?

"Ck. Gausah ngelamun cepet turun!"

"Ish Gibran tanggung loh, bentar lagi nyampe gerbang masa iya aku harus jalan kaki, ga kesian gitu calon pacar sendiri disuruh jalan?"

"Gausah alay, cepet turun kalo ga mau telat!"

"Ish ganteng-ganteng ga punya akhlak"

"Bodoamat, serah gue"

"Nyenyenye"

"Kebiasaan manusia ga tau terimakasih"

"Eh iya-iya maaf calon pacar, makasih ya tumpangan nya.. oh iya hampir lupa ini ziza bawa bekal buat Gibran maaf cuma bikin sandwich aja soalnya takut ditinggal El sekolah hehe" kata ziza seraya mengulurkan tangannya yang sedang memegang sebuah tempat makan berisi 2 sandwich untuk Gibran.

"Gausah, gue bukan ojek ataupun ojol yang harus Lo bayar"

"Ish ziza ga anggap El ojol, lagian kan ziza ga bayar, ini juga murni buatan ziza, ziza juga ikhlas ngasih nya ko gaada paksaan apa-apa"

"Ga, makan aja sendiri!"

"Plisss ya ya"

"Ck!, Pemaksa!" Decih Gibran "Masukin tas gue !" Lanjutnya

"Siap calon pacar" ziza pun dengan telaten menyimpan makanan yang ia berikan ke dalam tas Gibran pelan-pelan

"Yaudah El duluan aja, takut telat, dadah calon pacar semangat belajar"

Gibran tak membalas perkataan ziza, berterimakasih pun tidak. Karena menurut Gibran, ia yang memaksa kenapa harus berterimakasih?

USAI [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang