Part 20

29 2 0
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kehadiran Gibran dihidup ziza mampu membuat harinya lebih baik, dan sekarang cowok itu berbicara bahwa ia adalah wanitanya

Satu sisi ziza bahagia, tapi disisi lain ia juga merasa bersalah. Tapi disini tidak ada yang curang, "maaf ya, disini kita sama-sama berjuang dengan cara yang berbeda. Pilihan Gibran itu keputusannya dan hasil dari perjuangan, semoga kamu ikhlas dan maaf" batin ziza melihat kearah Sesalia

"Dasar cewek sialan! Perusak hubungan! Berani-beraninya Lo rebut Gibran dari gue!" Sesalia marah, kenapa Gibran lebih memilih gadis satu itu? Kenapa cintanya seperti ini?

Dengan amarah yang menggebu Sesalia menghampiri ziza, ia ingin menampar Ziza namun perbuatannya dihentikan oleh Gibran, dengan gesitnya Gibran meraih tangan Sesalia dan menghempaskan nya secara kasar

"Cukup!, Jangan sentuh milik gue!" Ujar Gibran dengan datar

"Minggir Gibran, aku mau kasih pelajaran cewek gatel ini!"

"Sesalia ! Lo ga malu diliatin banyak orang ga? Gila Lo ya?!" Gibran yang sudah sangat emosi pun membawa ziza pergi dari area kantin.

Lisa yang sedari tadi diam ia bingung harus kemana.

"Haha mampus Lo! Udah gue bilang sadar diri dikit jadi cewek! Dan sekarang terbukti gue yang paling bahagia liat Lo begini" Ujar Arkan seraya menghampiri Lisa "cabut dari sini, ikut kita" lanjutnya dengan menarik Lisa keluar dari area kantin bersama Igho

*
*
*

Ziza bingung dan tak menyangka kenapa Gibran tiba-tiba mengklaimnya sebagai kekasih ? Apa alasannya? Ah benarkah sekarang ia menjadi kekasihnya Gibran ?

"Shhh aw sakit, El bisa pelan-pelan gak si? Ziza lagi makan enak loh, tadi messes yang tiba-tiba dateng gangguin ziza lagi makan, baru messes pergi ziza dapet ketenangan lanjutin makan sampai selesai, Gibran tiba-tiba ngaku-ngaku pacar ziza pake ditarik-tarik lagi, dikira ziza layangan kali ya bisa ditarik" kesalnya pada Gibran

"Sorry" ucap Gibran melepaskan cekakan nya dan bersandar pada dinding rooftop (mohon maaf zaa ga tau tulisannya hhe, benerin ya disini nanti aku revisi"

Ziza menghela nafas, jujur saja kali ini Gibran membuatnya kesal karena Gibran menarik tangannya dengan kasar "Gibran kenapa bilang ke semua orang kalau aku pacar Gibran?" Tanya ziza dengan polosnya

Gibran tersenyum tipis  "kenapa? Bukannya Lo seneng hmm?" 

Ziza pun mengangguk kecil dengan senyuman nya, " aish iya juga sih ziza seneng, eh ralat, seneng pake banget banget bangettttt" ucapnya dengan senyum yang tak luntur

"Tapi ziza juga butuh penjelasan" lanjutnya seraya menatap Gibran

"Intinya mulau sekarang Lo jadi pacar gue!" Ucapnya

"Ish tapikan.."

"Lo pacar gue, ini pernyataan bukan pertanyaan. Jadi Lo ga bisa nolak" potong Gibran dengan tegas

"Aishh iya iya iya, lagian ziza cuma minta dijelasin. Siapa juga yang mau nolak, kan ziza cinta sama Gibran"

Ziza pun senyum, ia mengingat perkataan Gibran beberapa detik yang lalu. Senang? Jelas ! Siapa yang tidak senang saat perjuangannya mengejar cinta membuahkan hasil yang di impikan?

"Aaaaa ziza pokonya mau jadi pacar Gibran, jadi bener kan sekarang ziza pacar Gibran?" Tanya dengan senyuman yang makin mengembang

"Iya" Gibran memutar bola matanya malas, gadis ini begitu berlebihan menurutnya, Gibran yang lelah melihat kekonyolan ziza pun lebih memilih duduk ke arah sofa yang tidak terpakai tapi masih bagus untuk digunakan

Saking senangnya ziza berteriak "Yey Hua bunda, ziza punya pacar" ia terus berputar dan melompat-lompat tak lupa dengan senyumannya yang tak pernah luntur seraya menikmati hembusan udara di siang hari yang cuacanya tidak begitu panas

Gibran ia melihat gadisnya yang begitu senang hari ini, gadisnya? Gibran terkekeh saat ia bergumam gadisnya

Kini mereka pun duduk di sofa, dengan Gibran yang sibuk memainkan game online nya, dan ziza yang tertidur di pangkuan Gibran akibat kelelahan

*
*
*

"Enghh" lenguhan pelan gadis tersebut membuat pria yang tertidur pun ikut terbangun.

"Sorry gue juga ikut ketiduran"

"Ehh eh e iyaaa ga papa, El sekarang jam berapa?"

"Jam 3"

"Oh masih jam 3" gadis itu mengangguk "hah apa ?" Kaget Ziza

"Why?"

"El pulang yuk, aku takut bunda cariin aku" ucapnya dengan menarik lengan Gibran

"Hmm"

Mereka pun berjalan menuruni tangga menuju kelas untuk mengambil tas

"Woi bos kemana aja Lo, bolos ga ajak-ajak mentang-mentang udah ada doi kita dilupain" omel Igho

Arkan yang disampingnya pun membuka mulut untuk ikut mengomeli Gibran terhenti

"Diem Lo, pulang" ia pun menarik Ziza yang hanya menyimak mereka berbicara

"Kaigoo Arkan ziza pulang ya Babay" pamit ziza yang terburu-buru karena tangannya di tarik oleh Gibran

Hay, ga tau akhir-akhir ini males banget buat nerusin cerita :(

Maaf ya gaes kalo slow update

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

USAI [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang