📌Up tergantung mood:)
Ini kisah Azizah Ziya Humairah gadis yang amat cantik dengan kisah kehidupan yang rumit, bahkan bukan hanya kehidupannya saja tetapi tentang percintaannya pun rumit.
Ia gadis yang selalu dilupakan tanpa melupakan. Sampai akh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•
•
•
"Ga tau diri banget si Lo! Perlu gue tampar lo lagi hah?!!!!"
"Sutttttt, ga boleh marah-marah, liat banyak temen-temen yang ngeliatin. Ga malu? Kalau kata bunda nya ziza nanti urat nya putus kalau teriak-teriak"
Saat hendak menampar Ziza untuk kedua kali, ia mengurungkan niatnya saat melihat pujaan hati memasuki area kantin. Para penonton pun kecewa saat pertengkaran tak berlanjut karena Sesalia dan antek-anteknya malah menghampiri Gibran dkk. Ziza yang melihat Sesalia pergi pun hanya acuh, ia kembali melanjutkan makannya tak lama Lisa datang dan terus mengintrogasi ziza dengan pertanyaan-pertanyaan.
"Hai"
Arkan mendongak ketika mendengar suara familiar itu. "Lo ngapain kesini be?" Sinis Arkan karena ia bosan dengan muka nenek lampir tersebut
"Be? Baby maksud Lo? Naksir Lo sama gue ? Pantes aja si kalo Lo naksir secara gue kan cantik, kost wanted nya SMK Wijaya ya ga girls?"
Antek-antek Sesalia pun mengangguk cepat "Yups bener banget tuh" ucap Amel dan Dini bersamaan
"Dih najis PD gila Lo jadi cewek!, Kan Lo yakin naksir sama nenek lampir? Ucap Igho menahan agar ia tidak tertawa
"N.A.J.I.S, garis besar najis gue naksir sama dia" ucap Arkan bergidik ngeri
"Sutttttt udah gada untungnya gue ngomong sama kalian yang ga mau ngaku! Gue datang kesini buat pacar gue! Bukan buat Lo Rakan atau pun Lo gokgok! Jadi kalian diam aja okey?!"
"Anj! Gue bukan gokgok gue Igho! Lo tuh bitch ga tau malu! Kalo Lo mau kejar Gibran gimana pun ga bakal dia mau sama Lo!, bedak Lo Btw kurang tebel, lipstik Lo juga kurang merah!" Sindir Igho dengan tatapan sinisnya
"Bacot Lo ah, sayanggg liat tuh temen kamu jahat semua" ucap Sesalia seraya bergelayut manja pada Gibran
Gibran yang merasa risih pun mencoba melepaskan tangan itu.
"Sayang ga papa ko aku fine, kami udah makan belum? Makan bareng aku yuk" ajak Sesalia dengan suara yang dibuat-buat
"Anj! Bab*! Bangs*t geli gue!" Ucap Arkan yang melihat kelakuan sesalia
"
Ghoo" lanjut Arkan
Igho yang mencoba menyibukkan dirinya pun menoleh kearah Arkan "apa?"
"Ghoo"
"Apa si Lo dablek gajelas kaya dia" sinis Igho pada Arkan seraya menunjuk Sesalia
"Masih ada ya orang kaya meses nenek lampir jaman sekarang? Gue kira udah punah. Udah ga tau diri, baju kurang bahan, plus kurang belaian kayanya" Arkan pun tertawa keras diikuti oleh Igho
Sedangkan Sesalia ia tetap bergelayut manja pada Gibran, ia tak menggubris ucapan temannya Gibran
"Gue ya kalo jadi dia, tapi mit amit deh bersyukur gue jadi diri sendiri. Gue nih kalo jadi dia ga bakalan gue dandan kek lont* gitu, terus gue beneran milih jauh dari pada harga diri gue jatuh, lagian cowok di dunia banyak elah bukan cuma si bos" timpal Igho
"Sesalia! Gue tegasin lagi sama Lo, lepas tangan gue Bangs*t ! Gue diem bukan berarti gue ga bisa emosi ya anj!" Emosi Gibran, ia berusaha melepaskan tangan Sesalia dari tangannya sedangkan Sesalia tetap bersikukuh tidak mau melepaskan nya
"Sayang ga boleh marah-marah, duduk ya tahan emosi kamu. Heh Rakan! Gokgok! Bisa diem ga si Lo, kesian ni pacar gue emosi gara-gara kalian!"
"Heh meses kadaluarsa! Ga sadar diri bet bangs*t!!!" Ucap Igho dan Arkan bersamaan
"Stop Sesalia Aprilia !!!! Gue tegasin ke Lo! Diantara gue sama Lo itu ga pernah ada hubungan apa-apa! Gaada kita diantara Lo sama gue! Oh ya Lo Jangan panggil gue dengan embel-embel sayang! Gue enek dengernya jadi pengen bunuh Lo!" Gibran melepas paksa tangan nya, ia muak dengan drama cewek itu, dia satu tingkat di atas nya bukannya sadar malah bar-bar
"Kamu jangan bercanda ga lucu tau, Sayang kamu juga ga boleh kasar kasar loh, denger ya aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu. Kamu itu pokonya pacar aku, ga boleh ada yang milikin kamu selain aku!"
" Jangan mancing emosi gue bisa gak!" Bentak Gibran, aura kantin pun kini mulai berubah, bisik-bisik siswa dan siswi pun kini mulai hening. Tatapan tajam yang mampu membuat siapa saja yang ada didekatnya ingin pergi menjauh
"Stop ga boleh emosi, aku ga mancing kamu buat emosi sayang, aku cuma ngajak makan bareng kok, temen kamunya rese daritadi ngajak ribut terus"
Igho menatap sinis Sesalia, ia benar-benar geram kali ini "miris gue liat Lo, misalnya ada penghargaan drama tertolol di dunia, Lo pasti bakal dapet penghargaan itu. Gue kami Lo pemenangnya"
"Kalau Lo masih punya malu, punya harga diri, intinya si sadar diri dikit jadi cewek jangan murahan!" Timpal Arkan
"Sayang Gibran, kok kamu diam aja, liat temen kamu duluan yang terus-terusan ngatain aku. Kamu marahin mereka dong" rengek nya
"Gue bilang stop panggil gue sayang! Stop deketin gue! Dan asal Lo tau! Gue udah punya cewek!" Gibran pun melihat sekelilingnya, matanya tertuju pada kursi dekat tukang mie ayam di kantinnya, semua orang mengikuti arah mata Gibran, bisik-bisik pun kini mulai terdengar saat Gibran berjalan menghampiri dua gadis yang pura-pura tak perduli dengan kegaduhan area kantin
"Dia cewek gue!" Ucap Gibran dengan tenang tapi terkesan sangat tegas seraya merangkul salah satu gadis itu yang sedang fokus memakan makanannya
Percaya atau tidak sekarang seluruh kantin benar-benar tertuju pada kedua pasangan itu
Sedangkan gadis itu hanya diam membeku saat Gibran membantunya berdiri.
"She is mine" ulangnya memperjelas. Sedangkan Sesalia ia menggeram, ia emosi melihat calon kekasihnya mengklaim seorang perempuan dihadapannya
•
•
•
Haha akhirnya bisa up lagi, maaf kalo ga nyambung, zaa lagi pusing sama masalah pribadi hehe