32-Bertemu dia

1.2K 81 3
                                    

Assalamualaikum

Gimana kabarnya teman teman?
Semoga kalian sehat selalu ya...

Udah siap baca part ini??

Yuk langsung aja!!

Enjoy and HAPPY READING!!😉

💐💐💐

jogjakarta 09:00

Melly dan keluarga kini sudah sampai dikediaman nenek mereka, Melly dan Dinda tak kuasa menahan tangis ketika melihat neneknya yang akan dimakamkan

Untung saja mereka datang tepat waktu, jadi bisa mengantarkan nenek mereka ketempat peristirahatan terakhir

"Ibuuuuu" Laurent menangis dalam pelukan sang suami, ia menyesal tidak ada disamping ibunya untuk yang terakhir kali

"Jangan nangis kita doakan ibu" ujar Alex menenangkan sang istri

Melly sudah berjanji pada boy bahwa ia tidak boleh menangis, Melly berusaha diri untuk kuat. Bukannya ia tidak sedih neneknya sudah tiada tapi boy benar neneknya membutuhkan doa bukan tangisan

"Mommy yang kuat ya" Melly memeluk mommynya

Pemakaman sudah selesai kini mereka sedang mendoakan nenek mereka, Melly mengusap batu nisan itu dengan sayang dan sesekali ia meneteskan airmata

"Nenek yang tenang ya disana, insyaallah Melly akan menjadi anak yang sukses seperti maunya nenek dulu"

"Ayo mba kita pulang" ujar Merry adik Laurent

Merry memapah kakaknya yang sangat terpukul dengan kepergian ibu mereka, wajar saja Laurent tinggal dijakarta dan jauh dari keluarga. Sedangkan dirinya sangat dekat dengan ibu

"Nenek, Dinda sayang sama nenek. Semoga nenek mendapatkan surganya Allah ya"

"Yuk Din"

--------

Shafa kini sedang duduk dengan rombongan Venus di kantin, dan membuat teman temannya heran dengan jalan pikiran Shafa yang lebih memilih duduk dengan musuh mereka

Sebenarnya Shafa tidak mau melakukan ini, namun ini perintah Ziat untuk membuka kedok Venus

"Eh shaf semalem Lo pulang sama siapa? Kok gak bilang bilang kita" ujar Venus

"Lo semua lagi sibuk" ujar Shafa

"Eh gue mau nanya deh, kalian tau nomer ini ga si?" Tanya Shafa dan menunjukan nomer yang mengirimkannya pesan

"Eng..gaa" ujar bila gugup

"Kok Lo gugup si bil?" Tanya Shafa pura pura bingung

Venus melirik bila untuk terlihat biasa saja

shafa sengaja menelfon nomer itu dan membuat ponsel bila berdering, Shafa tersenyum miring

"Loh kok ponsel Lo bunyi, tertera nomer gue lagi" ujar Shafa terkejut

Shafa bangkit dari duduknya dan menatap Venus dan kawan kawan tajam

BENCI JADI CINTA {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang