52- kejutan!

1.2K 86 23
                                    

Assalamualaikum....

Gimana kabar kalian?

Thrnya dapet banyak gak ni? Hehe, Minal aidzin wal Faizin ya semuanya, walaupun tahun ini kita masi berada dalam keadaan pandemi, kita harus tetap semangat ya!

Kalian Masi setia kah membaca kisah Boly?

Sebenarnya mpi mau banget kayak author² yang lain, merayakan 50 part. Tapi mpi masi pemula, Jadi sebagai gantinya mpi ucapin terimakasih untuk kalian yang sudah mau membaca ceritaku ini, tanpa kalian cerita ini gak bakal sampe seperti ini❤️❤️

Siap untuk baca part ini?

Yuk langsung aja!

Enjoy and happy reading!😉

💐💐💐

Pagi sekali sekitar pukul 4, Melly dan dinda sudah bersiap siap untuk pergi kebandara karena mereka harus terbang pagi. Berkali kali juga Melly menelfon teman temannya namun tak kunjung ada jawaban, pasti mereka Masi tidur!

Sedangkan Dinda, ia sudah ditemani oleh Rara, belum lama ini Rara sudah datang kerumah Dinda dan menangis karena akan ditinggal oleh sahabat satu satunya itu. Bagi Rara, Dinda itu berbeda, selama ini tidak ada yang mau berteman dengan Rara karena dia miskin dan tidak mengerti fashion. Namun berbeda dengan Dinda, walaupun ia terlahir dari keluarga kaya, Dinda tidak pernah membedakan antara simiskin dan si kaya, bagi Dinda semuanya sama.

"Temen temen Lo kok belum Dateng kak? Pasti Masi pada ngorok!" Ledek Dinda

"Brisik!"

Melly melirik jam tangannya, sekarang sudah pukul 6 dan Melly harus berangkat pukul 7. Sebenarnya teman temannya ini niat tidak si untuk mengantarkan nya.

"Kita berangkat aja yu ka, udah pukul 6 ni nanti ketinggalan pesawat"

"Yaudah"

Melly memasukan kopernya kedalam bagasi mobil, begitupun dengan Dinda, kemudian mereka memasuki mobil yang tentu saja sopir yang mengantarkan mereka

Diperjalanan, Melly sambil mendengarkan musik favorit nya, ia melihat lihat pemandangan, mungkin ia akan rindu dengan kota Jakarta ini. Dan bisa jadi Melly akan kuliah di London. Mungkin.

"Jadi, Lo bakal kuliah dilondon?" Tanya Dinda

"Belum tau" jawab Melly sambil Masi menatap lurus kejalanan

"Kalau gue si SMA di Jakarta aja, gue gak bisa bahasa engres, dan di London rata rata pake basa itu" ujar Dinda

"Bener, kamu SMA di Jakarta aja Din, nanti aku gak ada temen kalau kamu sekolah disana" ujar Rara

"Lo kan nanti dapet temen baru di SMA Ra, dan gak selamanya kita bareng"

"Iya si, tapi kamu orang satu satunya yang mau temenan sama aku, makasih ya Din"

"Apa si ra, gak perlu makasih. Udah ah gue gak suka mellow begini"

Melly geleng geleng kepala, kemudian ia memejamkan matanya, Dinda melirik Melly yang tertidur, kemudian dia tersenyum miring sambil membalas pesan dari seseorang, dan untungnya lagi Melly menggunakan headset jadi tidak mendengar obrolannya dengan Rara.

BENCI JADI CINTA {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang