Dalam rangka nyicil utang
Enjoy!!|
⋆◈ ━━━━━━━ ⸙⸙ ━━━━━━━ ◈
Jimin yang merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya terpaksa kembali meraih ponselbya yang beristirahat di meja samping kasurnya. Kalimat sang kakak masih mengganggu pikirannya. Bagaimana mungkin kakaknya itu bisa memintanya untuk mencari sugar daddy? Jimin paham betul mereka hanyalah saudara tiri, namun sejauh yang diingatnya, kakak tirinya itu sangat menyayangi dirinya lebih dari apapun. Terlebih ketika ibunya dan ayah Seokjin meninggalkan mereka berdua untuk saling bergantung satu sama lain tanpa orang tua. Mengingat komentar Seokjin pada cuitannya membuatnya menampakkan lagi pout khas miliknya sebelum mengetik sesuatu pada ponselnya.
Masih merasa kesal, dia melemparkan ponselnya ke sembarang arah namun tetap mendarat di atas kasurnya. Seumur hidupnya Jimin hanya mendapatkan kasih sayang, dukungan penuh, dan apapun yang dia inginkan. Keluhan dan protes kecil sang kakak tentu sangat mengganggu pikirannya. Ditambah ucapan Taehyung sepulang kuliah tadi benar-benar masih melekat di otaknya.
"Dasar tukang ngidam."
Kepalanya menggeleng cepat, kemudian tubuhnya bangkit untuk mengambil posisi duduk.
"Memangnya iya ya aku tukang ngidam? Cih, aku kan cuma butuh lebih banyak barang aja dari orang lain."
Hening sejenak sebelum dia menambahkan.
"Ya kan? Aku gak tukang ngidam. Enggak lah, aku jauh lebih hemat kok dari aku yang dulu. Iya bener."
Senyum lebar terlihat setelah dia meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia sudah menjadi jauh lebih hemat daripada dirinya yang dulu. Setidaknya memang begitu bagi Jimin. Merasa lebih ringan dari pikiran negatif, Jimin kembali meraih ponselnya untuk mengunggah satu lagi tweet kemudian berencana untuk memeriksa barang yang dia masukkan pada cart ketika dia berada di kelas pagi tadi. Namun satu tweet berhasil menangkap perhatiannya dan mengurungkan niatnya untuk memeriksa barang impiannya yang baru. Tampaknya tweet yang barusan diunggahnya mendapatkan respon yang cukup menarik dari mereka yang dia kenal. Sepertinya memberikan respon pada mereka jauh lebih menarik daripada memeriksa barang yang ada di dalam cart belanjanya.
Jimin sibuk tertawa ketika dia melihat tweet baru dari sang kakak. Entah dia harus tertawa atau kesal, namun cuitan sang kakak benar-benar tidak terduga.
Mungkin Jimin masih kesal karena kali ini Seokjin tidak mengabulkan apa yang dia minta di saat Jimin sangat menginginkan sesuatu. Namun beberapa ucapan Taehyung berhasil masuk ke otaknya dan benar-benar membuatnya sedikit berpikir sebelum memaksa Seokjin agar membelikannya apapun yang dia mau. Benar, Jimin masih bisa menerima ucapan sahabatnya itu meskipun rasa kesal mendampingi.|
⋆◈ ━━━━━━━ ⸙⸙ ━━━━━━━ ◈
Short update semoga menghibur~
Thanks for reading, feedbacknya pwease🥺
See you on the next chapter!! xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Wrong? [M] ㅡ Kookmin FF
Fanfiction[ on-going ] Di mana Park Jimin sangat putus asa mencari sugar daddy untuk memenuhi kebutuhan hidup (mewah) nya. Dan ketika dia menemukannya, Jimin baru menyadari satu hal. Bukan dia yang menemukan sugar daddy, justru dia 'ditemukan' oleh sugar dadd...