Destinied.
|
⋆◈ ━━━━━━━ ⸙⸙ ━━━━━━━ ◈
Seokjin yang masih harus mengerjakan beberapa berkas yang baru saja dikirimkan Jungkook, mengabaikan ponselnya yang terus berdering. Pikirnya dia tidak perlu mencemaskan apapun karena dia telah menitipkan pesan pada Jimin untuk membukakan pintu untuk teman-temannya selagi dia menyelesaikan pekerjaannya yang hari ini sedikit lebih banyak dari biasanya. Sialnya, ponsel itu terus berdering membuatnya mendecakkan lidahnya.
"Sekarang apa lagi?" tangannya cepat meraih ponsel menjengkelkan itu untuk memeriksa notifikasi yang masuk.
Tangannya terus menggulir layar ponselnya dengan air muka datar. Jungkook yang beberapa saat lalu mengirimkan beberapa berkas untuk diselesaikan Seokjin, kini hanya membaca pesan di group chat mereka. Dia paham betul Seokjin akan datang terlambat karena dia yang menyebabkan keterlambatan itu. Dengan sengaja, dia pun memutuskan untuk datang terlambat. Setidaknya dia akan berangkat jika Seokjin sudah sampai di rumahnya. Dia bukan tipikal orang yang penyabar yang akan rela berdiri di depan pintu rumah seseorang. Ketika dia ingat apa yang terjadi setiap kali dia mengabaikan pesan mereka, dia memikirkan apapun untuk merespon. Jika tidak, mereka bisa saja mengungkit kesialannya di masa lalu sebagai hiburan mereka.
Ketika dia mendapat tanda bahwa Seokjin telah menyelesaikan pekerjaannya dan akan segera pulang, dia memutuskan untuk bangkit dari kursinya dan menuju mobilnya yang terparkir apik di lahan parkir kantornya. Letak kantornya yang lebih jauh daripada kantor Seokjin jika ingin pergi ke rumah Seokjin membuatnya sedikit terburu melangkah. Karena hal itu juga, dia yang sempat mengingat pesan teman-temannya agar membawakan mereka makanan terpaksa harus melewatkan itu. Dia bisa memesankan makanan ketika dia sampai di rumah Seokjin nanti. Tidak ada yang berbeda, bukan? Mereka tetap bisa menikmati makanan dengan gratis.
Sesampainya di rumah Seokjin, Jungkook yang telah memarkirkan mobilnya bergegas keluar dari mobilnya dan berlari kecil ke depan pintu rumah Seokjin. Menyadari pintunya yang tertutup rapat, dia menanyakan keberadaan teman-temannya melalui group chat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Wrong? [M] ㅡ Kookmin FF
Fanfiction[ on-going ] Di mana Park Jimin sangat putus asa mencari sugar daddy untuk memenuhi kebutuhan hidup (mewah) nya. Dan ketika dia menemukannya, Jimin baru menyadari satu hal. Bukan dia yang menemukan sugar daddy, justru dia 'ditemukan' oleh sugar dadd...