The Beginning

719 87 13
                                    

Masuk dan Merasuk.

|

◈ ━━━━━━━ ⸙⸙ ━━━━━━━ ◈

Jungkook yang merasa sangat canggung dengan masuknya Taehyung ke kamar Jimin hanya dapat berjalan keluar kamar Jimin dengan berupaya agar bersikap biasa saja. Tepat ketika dia melewati Taehyung, rahangnya terkatup sangat kuat. Jika manusia dapat melihat suasana hati sesama manusia, sudah jelas Taehyung dan Jimin dapat melihat warna hitam kelam di sekitar Jungkook. Jimin menelan ludahnya dengan susah payah, berniat membasahi tenggorokannya yang tiba-tiba kering entah karena apa. Tepat ketika Jungkook telah berada di luar kamar Jimin menuju ke arah tangga, Taehyung mengambil langkah seribu menghampiri sang teman.

"Stop!"

Taehyung berhenti di setengah jalan.

"Kenapa?"

"Sebentar jangan ke sini, aku pusing banget. Mual kalau deket orang, pengap."

"Kamu beneran sakit? Sini aku kompres ya."

"JANGAN!!!"

Taehyung yang akan kembali melangkah dengan terpaksa mengurungkan niatnya.

"Ada apa sih ji?"

"Udah ah kamu keluar aja sana, aku males sama kamu."

"Hah??? Loh kenapa? Aku salah apa coba?"

"Udah sanaaa keluar! Aku mau istirahat. Udah kamu sama kak Hoseok aja sana!"

"Dih kok gitu sih? Yaudah iya maaf deh, ayo sini aku kompres ya?"

"Ih Taehyung! Aku udah bilang gak usah, udah deh jangan maksa."

"Yaudah kalau gitu, aku minta maaf ya. Kalau butuh apa-apa, aku di bawah."

"Iya udah sana keluar, pintunya ditutup."

"Iya, get well soon ji."

Dengan begitu Taehyung keluar dari kamar Jimin dan menutup pintunya. Sementara Jimin yang masih merasa tubuhnya masih bersuhu tinggi segera menyibak selimutnya.

"Iihh panas banget, dasar Taehyung gak tau waktu banget sih iihh."

Sebenarnya Jimin pun tidak begitu paham mengapa ada setitik rasa kecewa dan marah pada situasi yang harus dia alami. Fakta bahwa dia dan teman sang kakak harus menghentikan kegiatan mereka begitu mengganggunya. Enggan terlarut dalam rasa kecewa dan emosinya, Jimin memutuskan untuk membalut tubuhnya kembali dengan benar sebelum dia membuka ponselnya hanya untuk melihat perkembangan akun sugarbaby miliknya. Alisnya bertautan ketika dia melihat ada yang menanggapi cuitannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk pertama kalinya, Jimin sedikit tidak bersemangat mengenai ide memiliki seorang sugar daddy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk pertama kalinya, Jimin sedikit tidak bersemangat mengenai ide memiliki seorang sugar daddy. Bukannya dia tidak lagi menginginkan barang-barang mewah, hanya saja bayangan sosok teman dari sang kakak yang baru saja meninggalkan tubuh mungilnya seorang diri membuatnya secara ajaib hanya menginginkan sosok itu. Bukan yang lainnya. Namun barang-barang mewah impiannya seolah enggan berhenti menjeratnya, barang-barang mewah impiannya seolah melambaikan tangan di otaknya. Mengundang dan memanggil, bahkan memohon untuk dibeli.

"Aaarrghh! Yaudah lah, lagian ini cuma buat cari uang kan. Lagian kak ganteng itu juga gak bakal peduli aku punya sugar daddy atau enggak, kenapa aku mikir buat gak cari sugar daddy karena dia coba."

Sedikit tidak mengerti dirinya sendiri, mengapa pula dia mempertimbangkan untuk menjaga perasaan seseorang di saat orang itu belum tentu peduli dengan apa yang dia lakukan. Membuatnya mengerti sedikit tentang dunia sugar daddy-sugar baby bukan berarti teman sang kakak peduli padanya dalam hal hati. Namun debar dan hangat yang dirasakannya ketika mereka berdua bersinggung fisik masih menghantui Jimin.

Berbekal pemikiran positif bahwa dirinya tidak boleh menaruh harap berlebih terhadap sang teman dari kakaknya, Jimin merespon tawaran seseorang untuk menjadi sugar daddy baginya itu. Tanpa pikir panjang dan pertimbangan harus merespon dengan bahasa atau kalimat seperti apa, Jimin membalas seadanya. Terkesan cuek, bahkan merendahkan sang calon sugar daddy.

Satu yang tidak dia ketahui, seseorang di seberang sana justru menyeringai puas setelah menanti respon dari Jimin.

|

◈ ━━━━━━━ ⸙⸙ ━━━━━━━ ◈

- to be continued -

Am I Wrong? [M] ㅡ Kookmin FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang