î

498 80 40
                                    









M O R E   T H A N   T H I S








Lucas berencana akan pergi ke rumah orangtua nya. Dia ingin membicarakan masalah bisnis dengan sang ayah.

Hari ini pula Winwin membuat janji dengan Jungwoo.

Winwin menuruni tangga dan melihat Lucas yang sedang membaca koran di ruang tamu.

“Sayang?” panggil Winwin.

Lucas menoleh dan memberikan senyuman nya pada sang istri, “hai, good morning.”

Winwin berjalan ke dapur dan mengambil segelas air minum. “siang ini aku mau pergi sama Jungwoo...”

“mau ikut?”

Lucas masih fokus dengan kegiatan membaca nya, dia menggelengkan kepala dan sedikit tertawa, “enggak... Kamu aja.”

“hari ini, aku mau ketemu papa...”

Winwin membawa segelas air menuju sofa tempat Lucas duduk. Ia pun lalu ikut duduk disamping Lucas, “oh, gitu...”

“rencana nya sih aku mau ngajak dia jalan-jalan... Aku sama dia keliatan ga terlalu deket kan? Nah, makanya... aku mau jadi lebih deket dengan Jungwoo.” lanjut Winwin.

Lucas mengangguk dan melipat kembali koran yang sudah selesai ia baca lalu meletakkan di atas meja. “kamu mau ngapain aja sama dia, hm?”

Winwin meminum air yang ia ambil tadi, “hm... Mungkin Shopping?”

Lucas menatap Winwin dan tersenyum. Tangan kanan Lucas memegang pipi Winwin, “dia ga suka shopping.”

Lucas menghela napas panjang, “Jungwoo itu suka makan... Dia, food fighter.”

dia juga suka main game... Tapi semenjak SMA dia udah jarang main game karena dihadapin dengan plan dia buat kuliah di luar negeri...”

Lucas menatap kosong ke arah depan, dia mengulas sedikit senyuman. “Jungwoo suka tempat yang nyaman dan tenang. Jungwoo bakal suka banget kalo kamu ajak dia ke pantai atau tempat yang bisa buat healing time.”

Winwin yang sedari tadi diam, kini tersenyum kecut ketika sang suami melihat ke arahnya. “aku mau ngenalin dia ke adik ku...”

Lucas yang tadinya tersenyum menatap Winwin kini senyuman nya mulai memudar.

“kamu...”

“...keberatan?” sontak Lucas langsung menggelengkan kepala nya.

“ide yang bagus...” kata Lucas lalu ia berdiri dan menepuk lembut kepala istrinya. Setelah itu, ia melenggang pergi dari ruang tamu itu.

Baru tiga langkah yang Lucas ambil, ucapan Winwin membuat dirinya menghentikan jalannya.

“kamu bahkan belum tau kan kalo aku punya adik?”

Winwin sedikit tertawa, “kamu kenapa?”

“kamu ga akan nyerahin adik kamu ke lelaki yang bahkan kamu ga tau seluk beluk nya kan, Cas?”

More Than This ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang