j

456 78 45
                                    






M O R E T H A N T H I S

VOTE

SORRY FOR TYPO & HAPPY READING!






Hari ini adalah hari terakhir Jungwoo bersama keluarganya. Karena besok malam, dia sudah harus berangkat ke Australia.

Pagi ini juga Jungwoo banyak mengirimkan pesan kepada Jaehyun. Tapi sama saja, tak ada balasan bahkan pesan itu tak Jaehyun baca.

Jungwoo hanya mengembuskan napas kasar saat melihat layar ponsel nya. Ia bertanya-tanya apa yang terjadi pada Jaehyun.

Jungwoo memutuskan untuk menikmati hari nya dengan berjalan-jalan. Ia pergi ke perpustakaan kota, duduk di cafe sembari membaca buku, atau sekedar memperhatikan keindahan taman yang hijau.

Jungwoo berada di halte bus, sudah lama dia tidak menaiki bus. Jungwoo duduk disana cukup lama. Langit yang mulai mendung dan bunyi gemuruh tanda hujan segera turun.

Jungwoo terus duduk disana seketika tiba-tiba saja dia bertanya, 'Jaehyun kemana?'

Jungwoo bingung, sejak kemarin dia selalu memikirkan Jaehyun. Dia merasa aneh dengan Jaehyun yang selalu fast respon kini berubah menjadi sangat slow respon.

Di tengah lamunannya tentang Jaehyun, rintik hujan turun perlahan lalu sesaat setelahnya hujan deras mengguyur daerah itu. Jungwoo masih diam larut dalam lamunan.

'Jaehyun kenapa?' 'Jaehyun kemana?'

Pertanyaan yang selalu mengelilingi kepalanya. Pertanyaan yang membuatnya gusar seharian.

Perasaan cemas tiba-tiba saja menghantuinya. Tanpa bertele-tele Jungwoo langsung menelpon Jaehyun.

Sayang, Jaehyun tidak bisa dihubungi.

Mungkin, sudah lebih ratusan kali Jungwoo mengirim pesan bertanya kepada Jaehyun dia sedang dimana atau apakah dia baik-baik saja?

Tetap saja, centang dua abu itu tak kunjung juga berubah menjadi warna biru. Bahkan yang lebih menyakitkan lagi, centang dua itu berubah menjadi centang satu.

Ribuan kali pun Jungwoo menelpon, tetap saja operator yang akan mengangkat telpon itu. Nomor Jaehyun tak bisa dihubungi, Nomor nya sedang tidak aktif. Ya, begitulah kata operator telepon tersebut.

Jungwoo hanya menghela napas frustasi, baru kali ini dia merasakan ketakutan saat telpon atau chatt nya sama sekali tak diangkat atau dibalas.

Hujan sudah tak terlalu deras lagi, sudah sedikit reda. Jungwoo berdiri dan melanjutkan jalan ditengah gerimis.

Jungwoo berjalan tanpa tujuan, dia hanya melangkah tak tau arah. Baju nya perlahan-lahan basah karena gerimis tadi.

Seseorang datang lalu memayungi Jungwoo. Dia menghentikan langkahnya dan menoleh ke orang yang berada disampingnya. Jungwoo, melihat Lucas yang berada disampingnya.

"mau kemana? Kakak bawa mobil, ayo naik." katanya.

Jungwoo tak bicara apapun, dia hanya mengikuti Lucas tersebut masuk kedalam mobil yang terparkir tak jauh dari tempat mereka berdiri.

More Than This ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang