s

1.2K 73 24
                                        

— More Than This —





Jaehyun POV

13 Juni 2015. Pada saat itulah aku dan dia disatukan oleh takdir? Aku pun tak tahu.

Aku yang selalu berpikir untuk menyerah dan akan jadi kalah justru aku lah yang jadi pemenang.

Aku yang takut mengucapkan kata cinta padanya saat hari kelulusan sekolah, kini dengan lancarnya bisa ucapkan kata itu setiap saat.

Aku yang tak berani menatap wajahnya lama-lama kini setiap saatnya aku bisa pandangi wajahnya tanpa lelah dan bosan.

Aku yang menyentuh tangannya saja merasa takut dan canggung kini sudah berani melakukan lebih dari itu.

Enam tahun berlalu, aku dan dia tetap jadi satu. Waktu memang berlalu secepat itu ya ternyata.

Awalnya dimasa sekolah aku mulai jatuh hati. Lalu, dengan tiba-tiba ingin katakan cinta padanya namun gagal karena diriku yang menolak mengatakan.

Namun, seiring berjalannya waktu dibumbui dengan takdir Tuhan, aku dan dia kini bersatu.

Perempuan itu sudah biarkan aku menetap, untuk selamanya.

Dia perempuan yang ku inginkan.

Lebih dari menjadi seorang teman dekat. Lebih dari menjadi seorang perempuan yang hanya ku cintai sepihak.

Aku ingin lebih dari ini.

Namun sudah ku dapatkan. Hadiah dari Tuhan yang tak pernah kuduga. Aku ternyata jadi pemenang.

Kukira sampai akhir hidupku, aku hanyalah seorang pria dengan kisah cinta menyedihkan. Namun, aku salah.

Aku adalah seorang pria dengan kisah cinta yang membahagiakan walau awalnya penuh perjuangan.

Ah tidak, aku tak betul-betul berjuang. Aku masih kalah dari Mingyu yang terus bertahan pada cintanya walau ditolak berkali-kali.

Aku masih kalah dengan lelaki yang sudah enam tahun tak kulihat lagi itu. Aku masih kalah dengan perjuangannya yang masih tulus mencintai wanitaku walau sudah memilih jalan sendiri.

Aku hanyalah seorang pengecut yang berhasil jadi pemenang karena takdir dari Tuhan.

Sedangkan dia,

Dia adalah seorang pejuang yang terkalahkan oleh kenyataan.

Jika dibandingkan, Mingyu masih jauh diatasku. Cintanya pada Jungwoo bukanlah main-main. Dia rela menerima kecewa dan putuskan untuk melangkah pergi.

Dia seorang pejuang yang awalnya kukira menang. Dia begitu banyak berkorban, darimulai perasaan, waktu, dan banyak hal lainnya.

Namun, kembali lagi pada realita: perasaan orang tidak ada yang tau.

Begitu juga takdir dari Tuhan.

Kini, pada tahun 2021 kami sedang bersiap untuk pergi ke reuni sekolah kami dulu. Bertemu teman lama yang sudah sukses sekarang. Bertemu para sahabat yang sudah lama tak jumpa.

More Than This ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang